Chapter 77 - Video Panas

411 7 1
                                    

Pagi yang cukup dingin. Kayla terlihat sedang berdiri di tepi pagar balkon kamarnya.

Dipandangi burung-burung kecil yang sedang ricuh di dahan-dahan pohon cemara yang berdiri di samping mansion. Makhluk kecil berbulu itu sedang sibuk membuat sarang.

Burung jantan tampak bekerja keras membuat sarang untuk betinanya. Sementara burung betina sedang berdiri pada dahan yang lebih tinggi, memperhatikan sang jantan membuat sarang sambil berkicau riang.

Kayla mengulas senyum melihatnya. Indah sekali kehidupan pasangan burung itu, tidak seperti kisah cintanya dengan Joshua.

Bahkan pria itu hilang entah ke mana. Harusnya Joshua berada di sisinya saat ini, seperti si burung jantan yang sedang menjaga burung betinanya.

Bulir bening berjatuhan di pipi. Tangan putih itu buru-buru menghapusnya.

Beni meminta Kayla untuk melupakan Joshua. Entah kenapa sang ayah tampak begitu membenci suaminya.

Apakah karena Joshua tidak berada di sisinya saat dia kehilangan bayinya? Bahkan dia berjuang sendiri untuk bisa hidup.

"Selamat sore, Nona Muda! Di luar ada beberapa rekan wartawan yang ingin menemui Anda. Mereka bilang katanya sudah membuat janji dengan Anda."

Endrike datang menemui Kayla yang masih termenung di tepi teras balkon kamarnya.

Matanya menatap intens pada punggung Kayla yang terbuka karena model gaunnya.

"Suruh mereka menunggu di ruang tamu. Aku akan bersiap-siap lebih dulu. Wajahku sangat pucat dan pasti akan kelihatan buruk saat disoroti kamera. Aku mau berhias dulu," balas Kayla.

Ekor matanya melirik sekenanya saja pada pria jangkung yang sedang berdiri di belakangnya.

"Baik, Nona Muda!"

Endrike segera mundur, sedikit membungkuk lalu memutar tubuhnya meninggalkan kamar Kayla.

Kayla menghela napas panjang sambil memejamkan mata. Pihak Media sudah ricuh membicarakan nasib pernikahannya dengan Joshua. Juga kabar dirinya yang kehilangan bayi mereka.

Para pencari berita itu benar-benar penasaran sampai-sampai ingin melakukan wawancara eksklusif di rumahnya pagi ini.

Sang bintang sedang dirundung nestapa saat ini, tetapi mereka malah mencari keuntungan sendiri.

Diusap pipi basah itu oleh Kayla. Dia menarik napas panjang, menetralkan emosinya di dada yang sesak, dia harus kuat.

Tak perduli setajam apa pun pertanyaan para wartawan itu nantinya, sebagai seorang publik figur dia harus menghadapi semua ini.

Dua puluh orang wartawan sudah berdiri memenuhi ruang tamu luas dan mewah di mansion Danuarta. Mereka mulai ricuh dan membuat siaran langsung sesuka hati.

Para pelayan dan para bodyguard tetap memantau situasi.

Orang-orang Media itu seolah tidak mengecap pendidikan. Mereka bicara, bertanya dan melakukan hal hal sesuka hatinya saja. Tidak memikirkan perasaan si penghuni rumah mewah tersebut.

"Nona Kayla!"

Satu orang wartawan wanita berseru kencang sambil menunjuk ke arah timur. Semua orang di ruangan itu sontak menoleh.

Mereka segera mengarahkan kameranya pada Kayla yang sedang berjalan anggun sambil melempar senyum manis untuk mereka.

Aneh, wanita itu tampak baik-baik saja, pikir para wartawan.

"Nona Kayla! Apakah benar Tuan Muda Joshua telah meninggalkan Anda?!"

"Nona Kayla! Bagaimana kondisi Anda pasca kehilangan bayi Anda? Kenapa Tuan Muda Joshua meninggalkan Anda begini?!"

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang