Kayla berdiri di depan bar elit yang malam itu dirinya kunjungi. Di mana Zidan? Kenapa lama sekali?!
Wanita itu tampak panik sambil beberapa kali menghubungi bodyguard pribadinya. Hingga beberapa menit kemudian Tesla putih terlihat melaju memasuki area bar.
"Nona Muda!" Zidan segera berlari menuju pada Kayla setelah keluar dari mobil tersebut.
"Kenapa lama sekali?!" Wajah kesal Kayla yang menggemaskan menyambutnya.
"Maaf, Nona! Tadi ada kecelakaan mobil di jalan. Kami terjebak macet karenanya." Zidan beralasan sambil menundukkan wajahnya dari tatapan murka Kayla.
"Baiklah, ayo kemudian mobilku! Aku ingin ke mansion untuk melihat kondisi Papa." Kayla segera berjalan setelah Zidan membuka satu tangannya.
Mobil Lamborghini Huracan warna merah itu melaju cukup kencang meninggalkan area bar. Nike berdiri dari kejauhan.
Rupanya, pria blasteran Turki-Rusia itu sudah memperhatikan Kayla sedari tadi. Nike menarik seringai tipis di sudut bibirnya. Entah apa yang sedang dia rencanakan.
Sementara itu di mansion Danuarta. Terlihat Beni yang sedang berusaha beringsut dari ranjang. Matanya memindai sekitar kamar yang tampak sepi. Samar-samar yang dilihatnya. Entah di mana Reinata. Dia tidak menemukan bayangan istrinya di manapun.
"Rei, apa kamu belum pulang?" lirih Beni seraya berusaha bangkit. Tangannya mencari-cari apa saja yang bisa dipegang untuk membantunya berdiri. Namun, dia malah menjatuhkan beberapa benda kecil dari atas meja.
Tubuh ringkih pria tua itu mulai bangkit secara perlahan. Beni berjalan-jalan kecil di sekitar kamar berharap dapat menemukan Reinata. Kepalanya mulai terasa sakit, dadanya sesak luar biasa dan pandangan jauh lebih buram dari sebelumnya.
"Rei, tolong aku!"
Tubuh tinggi kekar dibalut stelan piama warna biru tua itu terjatuh ke lantai. Beni mengerang kesakitan sambil meremas dadanya. Tubuhnya mengejang beberapa saat sebelum hilang kesadaran.
Di luar mansion, mobil Kayla terlihat menepi di pelataran. Zidan tak sempat membukakan pintu karena Kayla segera keluar dan berlari memasuki mansion. Wanita itu sangat mencemaskan Beni.
Reinata, wanita gila itu sedang sibuk dengan pria lain di diskotik. Lalu bagaimana dengan kondisi ayahnya? Kayla berjalan cepat menuju kamar Beni.
Suasana mansion tampak sepi karena sudah tengah malam. Para pelayan pasti sedang terlelap di peraduannya masing-masing.
"Papa!"
Setibanya di Kamar Beni, Kayla dibuat terkejut melihat kondisi sang ayah. Pria tua itu tergolek di lantai tak sadarkan diri. Kayla berlari masuk, memangku kepala Beni sambil menangis pilu.
Zidan dan beberapa bodyguard segera berlarian menuju kamar Beni setelah mendengar teriakan dari Kayla.
Endrike dan beberapa pelayan pun terbangun setelah mendengar suara gaduh dari lantai tiga mansion. Mereka sangat terkejut melihat ada mobil ambulans di pelataran mansion.
Malam itu Beni dilarikan ke rumah sakit. Kayla menemani sang ayah sepanjang perjalanan di ambulans. Digenggam jemari Beni, dia menangis sejadinya.
Meski Beni bukan ayah kandungnya, bahkan pria itu sudah mengusirnya, tapi Kayla tidak bisa mudah saja untuk membenci Beni. Dia tetap menyayangi pria itu seperti biasanya.
Meski, Beni sudah mencelakai ayah kandungnya sampai tewas.
Beni memang sudah banyak melakukan kejahatan semasa hidupnya. Membunuh ayah Kayla, memperkosa Karina dan menghabisi Herlambang. Pria tua itu mengingat semua dosanya di masa-masa dia sedang kritis di ruang dingin ICU.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Mystery / Thriller(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...