Chapter 74 - Mari Berpisah Joshua

578 17 1
                                    

Pagi itu Kayla sedang bersiap-siap di ruang rawat VIP. Hari ini dia akan pulang dari rumah sakit.

Entah di mana Joshua. Pria itu tak pernah menemuinya lagi setelah insiden keributan terjadi lima hari yang lalu.

Ekor matanya melirik ke arah jendela. Daun-daun maple mulai berjatuhan. Di mana suaminya saat ini?

Dihela napas panjang oleh Kayla. Wanita itu tampak muram dan putus asa.

Mungkinkah Joshua telah mencampakkan dia karena mereka sudah kehilangan bayinya?

Bahkan dia sudah menuduh Joshua berselingkuh. Entahlah, kepalanya mendadak pening memikirkan semua itu.

"Pagi, apakah aku mengganggumu?"

Rain datang dengan wajah yang cerah pagi ini. Bibirnya mengulas senyum saat mata Kayla menatap.

Dia berharap wanita itu sudah kembali sehat dan melupakan semua sedihnya.

"Pagi, Rain. Bisakah kamu bawakan ini untukku?" balas Kayla disertai senyum tipis. Dia menyodorkan tas besar berisi pakaiannya selama di rumah sakit.

"Dengan senang hati, Nona!" Rain menyambutnya bersemangat.

Kayla tertawa kecil melihatnya. Kemudian mereka berjalan bersisian meninggalkan ruangan itu.

Rain memulai obrolan dengan Kayla selama perjalanan mereka menyusuri lorong rumah sakit. Apakah Kayla masih memikirkan Joshua dan bagaimana pernikahan mereka kedepannya.

Ini memang tidak enak didengar. Rain seolah menunggu mereka bercerai.

Kayla menanggapi pertanyaan Rain dengan senyuman samar. Dia berkata jika dirinya masih sangat mencintai Joshua.

Entah, suaminya itu benar-benar sudah berselingkuh atau tidak. Dia tidak memiliki bukti yang kuat. Namun, dia berharap Joshua tetap setia padanya.

Rain mengangguk pelan. Harapan yang tadinya begitu besar kembali menciut.

Kayla tidak jadi bercerai dengan Joshua? Kenapa dia sampai berpikir sejauh itu? Benar kata Joshua, dia seorang pebinor.

"Selamat datang kembali, Nona Muda! Kami akan menjaga Anda dengan baik," tukas Endrike dan beberapa pelayan wanita.

Mereka berbaris rapi di depan teras mansion Danuarta. Memasang wajah cerah menyambut kedatangan Kayla dan Rain siang itu.

Kayla hanya tersenyum menanggapi.

Rain mengantarnya menuju kamar. Dia mengatakan Kayla harus banyak istirahat.

Endrike dan dua orang pelayan wanita mengekor dari belakang. Endrike tersenyum manis untuk Rain saat pria itu menoleh padanya.

"Tolong jaga Nona Muda dengan baik. Dia baru saja kehilangan bayinya. Jangan buat dia sedih dengan menyingngung masalah itu," pesan Rain pada Edrike dan para pelayan setelah menutup pintu kamar Kayla dari luar.

"Baik, Tuan Muda Gumilang. Kami akan menjaga Nona Muda dengan baik." Endrike menyahut dengan wajah penuh tekad.

Rain menanggapi dengan anggukan. Kemudian dia segera meninggalkan mansion. Sudah lima hari ini dirinya merasakan hal yang aneh.

Alex tidak memberinya wajah penuh rasa hormat seperti biasanya. Orang-orang kantor pun tak ada yang menghubungi. Lima hari dirinya lalui dengan menjaga Kayla di rumah sakit.

["CEO, bisakah kita bertemu sore ini?"]

"Ada apa? Apakah Nyonya Karina histeris lagi?"

Rain yang sedang mengemudikan mobilnya sangat terkejut saat Emanuel menelepon. Pikirannya langsung tertuju pada ibunya.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang