Chapter 108 - Aib Keluarga Gumilang

75 4 0
                                    

Plaak!

Tamparan itu bak sebuah cambuk tajam yang sengaja diayunkan dengan kekuatan maksimal. Suaranya sampai menggema seisi ruang tamu di mana Rain dan Karina sedang berhadapan saat ini.

Sepuluh menit yang lalu, Emanuel menemui Rain yang sedang berada di ruang kerjanya. Sang asisten mengatakan jika Nyonya Karina datang. Rain hampir tak percaya mendengarnya.

Dengan wajah dipenuhi aura kebahagiaan, dia bergegas menemui sang ibu di ruang tamu penthouse miliknya. Namun, semuanya jauh dari harapan. Rain sangat terkejut saat wanita itu bangkit dari sofa dan langsung menyambar pipinya seketika.

Perih dan panas, Rain meringis seraya memalingkan wajahnya dari tatapan murka wanita di hadapannya itu. Rasa sakit ini tak sekedar tamparan biasa, tapi sampai melukai hatinya yang terdalam.

Masih dengan rasa yang sesak di dada, Rain berupaya memutar leher menatap wanita di hadapannya. Tatapan tajam Karina membuatnya bergetar. Dia tak pernah melihat kemarahan itu sebelumnya.

"Kamu sudah membuktikannya, jika kamu memang darah daging bajingan itu! Kamu sudah membuktikannya, Rain!" Amarah kian membuncah, Karina mendorong Rain dengan wajah penuh emosi dan napas yang terengah-engah.

Rain mundur satu langkah, terdorong. Pria itu kembali mengangkat sepasang matanya perlahan. Apa maksud ucapan Karina padanya? Apakah ini ada hubungannya dengan kehamilan Kayla?

Pasca tamparan keras itu, dia menjadi kesulitan menetralkan emosinya. Ingin bertanya tapi tak kuasa menatap manik hijau hazel yang sedang melotot padanya.

Karina menggeleng. Lalu memalingkan wajah guna menyeka titik kecil yang ingin terjun dari sudut matanya. Ini benar-benar bencana besar. Bagaimana mungkin Rain dan Kayla? Mereka tidur bersama lalu kini istrinya Joshua itu sedang mengandung bayi haram mereka?

Ini benar-benar gila!

"Nyonya Karina, bisakah saya menjelaskan semuanya pada Anda? Ini tidak seperti yang Anda pikirkan. Saya dan Kayla hanya ..."

"Cukup!"

Rain dibuat tersentak saat Karina mencela ucapannya. Kemarahan sang ibu benar-benar membuatnya hampir mati ketakutan. Jarinya gemetaran dan keringat dingin mulai berjatuhan dari milyaran pori-pori kulitnya yang lembab.

Karina menatap nyalang pada Rain. Akhirnya, setelah dua puluh tujuh tahun berlalu. Kini anak itu sudah menunjukkan identitas aslinya. Anak hasil pemerkosaan! Brandal sialan! Beraninya Rain menghamili istrinya Joshua. Ini benar-benar sulit untuk dirinya terima.

"Aku pikir, kamu akan tumbuh dengan baik karena dibesarkan oleh mendiang kakekmu. Ternyata aku keliru. Buah jatuh memang tak akan jauh dari pohonnya, dan kamu sudah membuktikan itu semua."

Rain sangat tersentak mendengar ucapan menohok Karina padanya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Karina sedang menegaskan padanya bahwa dirinya anak Beni Danuarta.

Sifat bajingan itu sudah ada pada dirinya.

Pria bejat yang suka memperkosa istri orang.

"Kamu tahu bukan? Reyhan adalah pewaris keluarga Gumilang dan penerus Group Mikro? Apakah kamu sengaja ingin membalas dendam pada kami? Kamu sengaja menjerat Kayla lalu memperkosanya?!"

Karina menunjuk-nunjuk wajah Rain dengan tatapan penuh amarah. Rasanya, satu tamparan saja tidak cukup untuk menunjukkan status sosial anak haram ini, pikirnya sebal bukan main pada Rain.

"Nyonya, aku benar-benar menyesal atas perbuatanku pada Kayla. Namun, aku akan bertanggung jawab jika bayi itu adalah benihku," ucap Rain dengan wajah menunduk. Perlahan matanya menggapai wajah wanita di hadapannya.

Karina mengepalkan buku-buku jemarinya. Dengan gerakan cepat disambar kerah kemeja putih Rain. Dia menatapnya sudah seperti ingin memangsa pria itu hidup-hidup.

Rain menelan ludah kasar dengan wajah ketakutan.

"Apa katamu? Bertanggung jawab?" Karina menaikan sudut bibirnya. "Kamu pikir dengan bertanggung jawab maka semuanya akan beres, begitu?" lanjutnya lalu melepaskan seraya mendorong Rain dengan kasar.

Pria itu terpelanting dibuatnya.

Karina melipat kedua tangannya di depan dada.

Dia melanjutkan, "Kamu tahu dampak dari perbuatan bejatmu itu? Para Media akan mencari tahu tentang semua ini, kemudian menyiarkannya pada jam makan siang di semua stasiun televisi. Para dewan direksi akan mengajukan rapat pasal masalah ini, lalu harga saham Group Mikro akan turun dengan drastis."

Rain cukup terkejut mendengarnya.

Dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu.

Benar, ini adalah bencana besar bagi Group Mikro jika sampai para Media mencium berita ini. Perusahaan akan hilang keseimbangan karena gosip buruk presdir. Ini sangat memungkinkan harga saham Group Mikro turun drastis seketika.

"Harusnya kamu berpikir dulu sebelum bertindak! Dasar bajingan!" Karina kembali marah-marah. Kali ini dia sampai memukul-mukul Rain dengan kepalan tangannya.

"Saya akan perbaiki semuanya. Saya mohon tenangkan diri Anda. Saya janji," ucap Rain setelah berhasil menangkap kedua tangan Karina. Dia menatapnya dalam.

"Omong kosong!"

Karina menepis Rain darinya.

Wanita itu masih menatap penuh kebencian. "Kamu tidak perlu sok perduli pada wajah Mikro dan memikirkan reputasi keluarga Gumilang. Kamu sudah berusaha keras untuk hari ini, bukan? Dan, kamu berhasil pada akhirnya."

Rain menggeleng penuh kepahitan mendengar semua tuduhan Karina. Itu tidak benar.

Malam itu dirinya tidur dengan Kayla semata karena ingin mendapatkan wanita itu. Tak ada sangkut pautnya dengan reputasi keluarga Gumilang apalagi untuk menjatuhkan popularitas Group Mikro.

"Anda salah menilai saya. Saat itu Kayla sedang sangat frustasi. Saya mengambil kesempatan untuk mendapatkan dirinya, tapi semua itu tidak ada hubungannya dengan reputasi Joshua dan Group Mikro.

Saya benar-benar tak bermaksud untuk menghancurkan Group Mikro." Rain menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Karina.

"Apa pun yang kamu katakan saat ini, semua itu sudah tidak berguna lagi. Bahkan, aku tidak percaya padamu sama sekali. Jika kamu ingin menyelamatkan Group Mikro maka ..."

Karina memberi jeda pada ucapannya barang sesaat. Matanya turun pada pria malang yang sedang memeluk tungkai kirinya di bawah sana. Wanita itu menaikan sudut bibirnya.

"Bangkitlah, lalu bergegas tinggalkan Indonesia. Setelah itu, jangan pernah lagi kamu muncul di kehidupan Reyhan dan Kayla. Persetan bayi itu adalah anakmu," lanjutnya penuh dengan ancaman.

Rain hanya terdiam dengan hati yang hancur. Jadi, dia benar-benar tidak akan di terima oleh Group Mikro sampai akhir? Perlahan dilepaskan tungkai Karina yang sedang didekapnya.

"Pagi ini juga cepat tinggalkan Indonesia. Aku tak ingin melihat wajahmu lagi," desis Karina tanpa mau menoleh pada pria menyedihkan di hadapannya. Wanita itu bergegas mengayunkan kedua tungkai jenjangnya meninggalkan Rain seorang diri.

"Aku tidak bermaksud begitu. Aku benar-benar menyesal. Maafkan aku Mom," lirih Rain dengan punggung bergetar dalam tangis.

Dia sedang meratapi kepergian sang ibu darinya. Hatinya hancur berkeping-keping karena racun yang sudah Karina muntahkan.

Andai saja waktu bisa berputar kembali, dia lebih suka tidak dilahirkan ke dunia ini.

Sungguh nasib yang buruk karena harus terlahir sebagai anak hasil pemerkosaan.



MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang