Chapter 93 - Tekanan Mental Kayla

289 9 0
                                    

Cuaca mulai mendung menjelang sore.

Angin bertiup kencang menggoyahkan dahan-dahan pohon cemara yang berdiri simetris di pelataran mansion Danuarta.

Suasana tampak sepi, hanya terlihat para bodyguard yang sedang berdiri di beberapa titik mansion.

Reinata, wanita itu terlihat berdiri di dapur yang sepi. Tangannya sibuk meracik obat herbal yang biasa dirinya buat untuk Beni.

Usaha yang cukup panjang dan melelahkan. Dia sudah muak. Kenapa sampai sekarang Beni masih bertahan?

"Mungkin aku harus menambah bahan khusus yang jauh lebih keras untuk racun ini."

Terdengar wanita dengan gaun selutut warna merah marun itu mendengkus kesal usai bicara sendiri.

"Bandot tua itu tak kunjung tewas. Aku sudah muak sekali padanya," lanjutnya seraya mempercepat gerakan tangan meracik racun.

"Selamat sore, Nyonya! Apa yang sedang Anda lakukan di dapur?"

Suara itu mengejutkan Reinata, kepalanya menoleh langsung pada sumbernya. Endrike? Pria kemayu itu sedang menatapnya. Lalu turun pada mangkuk kecil warna putih yang bertengger di atas meja.

"Hei, apa yang sedang Anda buat?
Di sini ada banyak pelayan, mengapa melakukannya sendiri? Kami siap melayani Anda, Nyonya."

Endrike melempar tatapan heran. Ia lantas bergerak maju pada Reinata. Dia penasaran, apa yang sedang Nyonya Danuarta buat di dapur. Mengapa tidak meminta bantuan para pelayan?

"Tak usah, Endrike! Aku sedang membuat obat herbal untuk Mas Beni. Aku ingin membuatnya sendiri saja." Reinata segera memasang badan menutupi mangkuk yang berada di meja kitchen set di belakangnya.

Dia tak ingin Endrike sampai melihat racikan racun itu.

Endrike menaikan sudut alisnya. "Oh, apakah Anda membuat obat khusus untuk Tuan Besar?" tanyanya disertai senyuman samar.

Reinata mengangguk cepat sambil berpura-pura tersenyum sipu."Ya, aku membuat obat khusus untuknya. Dia adalah suamiku, sudah seharusnya aku merawatnya, bukan?"

"Wah, Anda benar-benar istri idaman, Nyonya. Baiklah, lanjutkan. Saya mau melihat para pelayan di ruang makan. Hidangan makan malam akan segera siap. Kami menunggu Anda dan Tuan Besar di sana." Endrike kembali melempar senyum, lalu mundur dari hadapan Reinata.

Wanita itu mengibaskan tangan menanggapi, lantas kembali meracik racun. "Dasar banci sialan! Mengganggu saja," gumannya kesal.

Sementara itu di tempat lain. Terlihat Kayla yang sedang berjalan cepat menuju mobil BMW hitam yang menunggunya di area basement gedung studio salah satu televisi swasta.

Publik membutuhkan klarifikasi tentang gosip perselingkuhan dan masa depan pernikahannya dengan Joshua. Sebagai seorang publik figur, Kayla berusaha menyikapi dengan baik semua tanggapan negatif tentang pernikahannya.

"Nona Kayla!"

"Nona Kayla, tunggu!"

Suara teriakan itu berasal dari lisan puluhan wartawan yang ternyata sudah menunggunya di depan pelataran gedung studio.

Media benar-benar digemparkan dengan banyak berita miring tentang model sekaligus artis ternama, Kayla Pricila Danuarta.

"Nona Muda, sebaiknya Anda segera masuk mobil!"

Zidan, bodyguard pribadi Kayla memberikan saran pada model cantik itu untuk segera meninggalkan lokasi, tanpa menanggapi pertanyaan para wartawan.

Jumlah mereka terlalu banyak, sementara di sini hanya ada tiga orang bodyguard. Zidan tak yakin bisa menghalau para pengejar berita itu.

Wajah-wajah para wartawan itu tampak sangat antusias. Mereka tidak akan membiarkan Kayla meninggalkan tempat itu tanpa mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Tak apa, biar aku bicara pada mereka." Kayla berusaha tenang menanggapi.

Zidan dibuat tercengang. "Anda yakin?"

"Ya, lagi pula sampai kapan aku terus berlari dari mereka? Sudah saatnya aku memberi klarifikasi," jawab Kayla dengan tegas dan wajah yakin.

Kerumunan para wartawan langsung melingkupi Kayla. Mereka segera melontarkan banyak pertanyaan pada model cantik itu.

Para wartawan dibuat semakin antusias karena Kayla mau menanggapi mereka. Pertanyaan demi pertanyaan terus mereka lontarkan seolah menjadikan momen ini adalah kesempatan.

"Ya, suami saya sudah berselingkuh dengan ibu tiri saya! Kami akan segera bercerai!" ujar Kayla pada semua wartawan yang sedang menatapnya.

Dia berkata dengan lugas tanpa paksaan, dan tidak dibuat-buat atau berpura-pura. Semuanya transparan. Kayla yakin dengan keputusannya. Dia dan Joshua akan segera bercerai. Tak ada yang bisa dirinya pertahankan lagi.

Baginya yang teramat membenci pengkhiantan, tak ada kesempatan bagi suami tukang selingkuh macam Joshua.

"Anda benar-benar yakin dengan keputusan ini? Ada paparazi yang melihat jika Tuan Muda Joshua menemui Anda di unit apartemen. Apakah kalian sudah pisah ranjang?" tanya seorang wartawan wanita sambil mengarahkan ponselnya ke depan Kayla.

Semua mata para wartawan lain terpusat pada Kayla. Tak ada yang bertanya setelah itu.

Sepertinya pertanyaan yang ingin mereka lontarkan pada Kayla sudah terwakilkan oleh wartawan wanita tersebut. Hening cukup lama. Semua orang menunggu jawaban Kayla.

Wanita cantik dengan rambut panjang kecokelatan yang terurai di hadapan mereka hanya tersenyum tipis. Kayla menghela napas. Apakah dia yakin?

Pertanyaan itu benar-benar langsung menusuk hatinya. Dipejamkan sepasang mata itu barang sejenak. Kayla kembali membuka mata. Wajah-wajah antusias para wartawan menyambutnya.

"Saya yakin dengan keputusan ini. Tak ada kesempatan bagi pria yang sudah melakukan kecurangan dalam pernikahan," ucap Kayla tertahan sejenak. Matanya tampak berkaca-kaca.

"Saya mengandung dan kehilangan bayi saya tanpa dirinya. Saya sakit berkepanjangan, saya tak paham dengan dia. Saya tidak melihat suami saya yang dulu. Hingga video itu sampai pada saya."

Kayla tampak berusaha kuat di depan Awak Media. Meski sebenarnya, dia tak sekuat itu.

Para wartawan mengangguk serempak. Hingga kemudian mereka kembali melontarkan pertanyaan pada Kayla.

Mereka cukup paham dengan dilema yang sedang mendera sang idola saat ini. Kayla kehilangan bayinya dan suaminya ketahuan selingkuh. Wanita mana yang tidak tercabik hatinya?

"Nona Kayla, ada banyak pertanyaan yang sedang bersarang di kepala para Fans saat ini. Apakah benar jika Tuan Muda Joshua adalah Tuan Muda Gumilang yang telah lama menghilang? Dan apakah benar jika Anda bukan putri kandung Tuan Beni Danuarta?"

Kayla sangat terkejut atas pertanyaan seorang wartawan wanita yang berada di belakang para wartawan lainnya.

Dia segera menoleh ke arah wanita itu setelah orang-orang memberi celah hingga wanita yang bertanya mulai kelihatan wujudnya.

Siapa dia?
Beraninya dia melempar pertanyaan yang bahkan belum diketahui oleh siapa pun kecuali orang-orang di keluarga Danuarta!

Kayla merasa Dejavu dengan situasi tersebut. Ia teringat saat seorang wartawan dari OKTV membeberkan video perselingkuhan Joshua dan Reinata. Apa bom atom akan segera meledak?

Kayla tidak berani untuk melihat ke sekeliling. Juga wartawan yang melontarkan pertanyaan eksplisit tadi. Dia ketakutan tiba-tiba. Namun, bagaimanapun dia harus menghadapi semuanya.

Menghadapinya seorang diri. Tanpa Beni dan Joshua, apakah dia benar-benar akan hancur?

Tidak, itu tak boleh terjadi!
Maka dia harus berani mulai sekarang.

Kayla menarik nafas dalam-dalam, lantas matanya menatap lurus ke depan. Sosok seorang wanita membutuhkannya sangat terkejut.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang