Chapter 71 - Kita Selesai

564 12 2
                                    

"Joshua!"

Kayla menjerit melihat Rain membawa suaminya pergi. Dia ingin menyusulnya.

Namun, Beni buru-buru menahan Kayla. Wanita itu sempat berontak dan menangis. Beni tak membiarkan dia menyusul Joshua.

Reinata hanya menyipitkan mata. Perlahan dia bergerak mundur dari kerumunan para dokter dan perawat yang sedang menangani Kayla.

Wanita itu segera dibaringkan setelah diberi suntikan penenang. Sementara Reinata segera meninggalkan ruangan itu tanpa sepengetahuan Beni.

Setibanya di luar, Reinata berlarian ke sana ke mari mencari Joshua.

Oh, shit! Ke mana perginya Joshua? Kenapa cepat sekali hilangnya pria itu?

Mereka harus segera bicara. Reinata berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit menuju toilet.

Dari arah yang berlawanan, terlihat Rain yang sedang berjalan menuju ruang rawat VIP di mana Kayla berada.

Akhirnya Joshua berhasil disingkirkan. Pria bajingan itu ...

Sial! Dia benar-benar ingin membunuhnya.

Rain dibuat terkejut dan hampir saja menabrak wanita yang sedang berdiri di hadapannya.

Nyonya Reinata?

Matanya terangkat ke wajah makhluk di hadapannya. Bibir merah itu memberinya senyuman manis yang mematikan.

"Maaf, Nyonya Danuarta."

Rain segera menghindar untuk melewatinya. Namun, tangannya dicekal oleh wanita itu dari samping. Dia menoleh cepat.

"Bisa kita bicara sebentar? Ini tentang hubungan Kayla dan Joshua," desis Reinata dengan wajahnya yang hanya berjarak beberapa senti dari wajah Rain.

Tampan, berkelas dan membuatnya sangat penasaran. Tanpa menunggu tanggapan CEO muda itu, Reinata segera menyeret Rain masuk ke toilet wanita.

Rain dibuat terkejut saat wanita itu menggiringnya masuk ke salah satu pintu toilet.

Reinata menutup pintu dengan tungkainya. Dia segera mendesak Rain sampai punggung pria itu merapat ke dinding. Bibirnya tersenyum nakal melihat Rain menatapnya heran.

"Apa yang ingin Anda bicarakan? Bisakah kita bersikap layaknya di lingkungan bisnis? Ini terlalu intim," ucap Rain pada wanita yang sedang berdiri di depannya, bahkan wanita itu mendesak payudaranya yang besar-besar hingga menempel ke dadanya kini.

"Berhentilah berkata formal padaku, CEO. Apa kamu masih belum paham juga? Setelah ini apa kamu akan bertanya lagi?"

Reinata menelusuri pahatan wajah tampan di depannya dengan telunjuk. Tangannya turun ke leher, dada bidang hingga ke ikat pinggang Rain.

Pria itu dibuat tersentak saat dia menyentuh benda keras di balik denimnya.

Rain mencengkeram lengan Reinata, dia menatapnya dalam. Napasnya memburu dengan perasaan tak karuan. Wanita itu cukup puas melihatnya.

"Why? Kamu ingin lebih? Aku akan melakukannya."

Reinata segera meraih pipi Rain, menyambar rakus bibir pria itu. Sementara tangannya mulai membuka simpul dasi, lalu kancing kemeja putih Rain dan menyentuh ikat pinggangnya juga di akhir.

Ciuman panas wanita itu hampir saja membuat Rain terangsang.

Rain sempat menolak saat jemari Reinata bergerak turun pada adik kecilnya.

Gila!

Wanita ini benar-benar sudah gila!

Ini tak boleh terjadi!

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang