"Joshua, lihat baju rajut ini! Lucu sekali, bukan? Aku ingin membelinya untuk bayi kita. Yang ini juga lucu, itu juga lucu. Bagus semua bajunya! Apakah aku harus memborong semuanya?"
Sore itu Kayla dan Joshua sedang duduk berdua pada sofa di teras balkon kamarnya.
Sambil menikmati angin sore yang sejuk, Kayla sibuk memilih perlengkapan bayi pada toko online di ponselnya.
Namun, tanggapan Joshua tampak biasa saja. Bahkan pria itu sepertinya tidak begitu tertarik memilih baju-baju lucu untuk bayinya.
"Joshua, apakah bayi kita laki-laki atau perempuan? Hm, kamu mau bayi laki-laki atau perempuan? Dan, nama apa yang cocok untuk bayi kita nantinya?"
Kayla tak henti mengoceh tentang bayi yang baru saja berusia dua minggu di dalam rahimnya.
Kebahagiaan itu terukir jelas di wajah calon ibu muda itu, dia sangat menginginkan bayinya.
"Kamu saja yang pikirkan, aku sedang banyak pekerjaan." Joshua memberi wajah bosan pada Kayla.
Disambar ponsel pintar yang tergeletak di atas meja. Menu pesan segera dirinya buka.
Bibirnya mengulas senyum melihat ada beberapa pesan cinta dari pacar gelapnya.
['Kamu sibuk saja dengan istrimu. Mentang-mentang dia sedang hamil muda, lalu kamu melupakan aku. Datanglah ke unit apartemenku, Joshua. Kita memadu kasih di sana.']
"Ugh! Joshua! Apa yang sedang kamu pandangi pada ponselmu itu? Berikan, aku mau melihatnya!"
Kayla yang merasa diacuhkan oleh suaminya bergegas hendak merebut ponsel pintar dalam genggaman Joshua.
Namun usahanya gagal. Dia memasang wajah kesal karena ponsel itu sudah diamankan di dalam saku celana suaminya.
"Tak ada yang aku pandangi. Aku hanya memeriska pekerjaan saja. Sudahlah, jangan seperti anak kecil. Aku harus pergi sekarang. Kamu jaga kesehatanmu dan bayi kita. Aku mencintaimu, Kayla."
Lihatlah. Joshua pandai sekali berkilah. Padahal dia hampir saja ketahuan oleh istrinya.
Wajah tampan itu benar-benar pandai menipu. Dan Kayla percaya saja padanya.
Saking cintanya pada Joshua, dia sudah dibuat buta dan meleleh dengan kata-kata cinta palsu dari mulut pria itu. Kasihan sekali.
"Jangan pulang malam-malam. Aku sudah menolak semua jadwalku. Aku ingin kamu memberikan protein untuk bayi kita nanti malam," ucap Kayla disertai senyum binal pada Joshua yang sudah bangkit dari sofa.
Pria itu memasang senyum manis di wajah tampannya.
"Aku akan pulang cepat. Percayalah."
"Sampai jumpa nanti malam, Honey! Aku sangat mencintaimu."
Kayla melempar senyum manis mengiringi kepergian suaminya meninggalkan teras.
Wanita itu menghela napas dan kembali duduk pada sofa. Dia mulai sibuk lagi dengan aktivitas ponselnya.
***
Mobil Bugatti Divo biru tua baru saja memasuki pelataran mansion Danuarta.
Sementara mobil Joshua baru saja meninggalkan tempat itu.
Rain menoleh satu kali saat mobil Joshua melintas di depan mobilnya. Mau ke mana pria itu sore-sore begini? Pikirnya sedikit curiga.
Di teras, Rain berpapasan dengan Beni dan Reinata. Mereka tampak berpakaian rapi seperti akan berpergian.
Sementara Endrike mengekor dari belakang sambil menenteng tas kerja Beni.
Sore ini Tuan Besar akan berangkat ke luar kota. Reinata menyipitkan mata melihat Rain datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Mystery / Thriller(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...