Chapter 100 - Belum Siap Kehilangan Kayla

1K 19 6
                                    

"Nona Kayla, apakah Anda yakin mau bercerai dengan Tuan Muda Joshua?"

Bima, manager Kayla datang menemui artisnya di unit apartemen mewah di mana Kayla tinggal.

Gosip perceraian sang idola sedang ramai diperbincangkan saat ini. Sebagai manager, Bima tak ingin citra Kayla akan meredup setelah menjadi janda.

Kayla yang sedang sibuk dengan ponselnya berdecak jengah mendengar pertanyaan Bima. Diletakkan gawai mewah itu ke atas meja. Matanya menuju pada pria 35 tahun yang sudah lama menjadi managernya itu. Bima tampak antusias menanggapi.

"Aku juga tidak mau bercerai dan berakhir menjadi seorang janda kalau Joshua tidak berselingkuh. Namun, apakah aku harus menerima dia lagi setelah apa yang sudah dia lakukan padaku? Gila! Aku tak mau!"

Kayla menggelengkan kepala lantas memalingkan pandangan ke lain arah.

Bima menelan ludah kasar sebelum menimpali, "Lalu, bagaimana dengan reputasi Anda di mata para Fans dan Media? Orang-orang akan meninggalkan Anda setelah Anda menjadi janda. Bintang Anda yang sedang bersinar akan meredup. Coba pikirkan lagi keputusan Anda itu."

"Keputusan aku sudah bulat, aku mau bercerai dengan Joshua." Kayla tampak yakin dengan pilihannya.

Bima merentangkan kedua tangan dengan wajah tak mau tahu."Baiklah, kalau itu sudah menjadi keputusan Anda. Tapi ingatlah, di luar sana banyak sekali artis pendatang baru yang siap menggeser posisi Anda. Aku sebagai manager cuma mengingatkan, setelah Anda dicoret dari ahli waris keluarga Danuarta, apa lagi yang mau Anda lakukan untuk bertahan hidup?"

Kayla sedikit tersinggung atas ucapan Bima. Matanya melirik pada pria berkemeja motif bunga di hadapannya. Bima cuma melirik jengah sambil mengusap-usap dagunya.

Mereka tak mengatakan apa pun lagi hingga Bima bangkit dari sofa dan meninggalkan Kayla seorang diri di sana.

Wanita itu mengusap kasar pada wajahnya, menggeleng lalu menunduk tampak putus asa. Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Karirnya sedang berada di ujung tanduk saat ini. Apakah dia harus kembali pada Joshua seperti permintaan para Fans yang ingin melihat mereka kembali bersama?

Entahlah, kepalanya pusing sekali saat ini.

"Nona Kayla, kembalilah pada Tuan Muda Joshua."

"Seorang pria pasti melakukan kesalahan, Anda harus memberinya kesempatan."

"Tuan Muda Joshua sudah mengakui kesalahannya pada Media. Dia menyesal dan ingin kembali pada Anda. Maafkanlah dia."

"Kalian sangat serasi, jangan bercerai."

Kayla menggelengkan kepalanya melihat komentar para Fans pada akun social media miliknya. Dilempar gawai mewah dalam genggaman.

Dia bersandar lesu pada sandaran sofa. Ekor matanya melirik pada foto pernikahannya dengan Joshua yang terpampang pada dinding kamar. Hatinya menjerit pilu.

Malamnya, Kayla meninggalkan unit apartemen dan mengemudikan mobil sport miliknya seorang diri. Kepalanya dipenuhi dilema dan dia butuh hiburan malam ini. Kecepatan mobil ditambah, Kayla berusaha menghilang dari masalahnya.

Pukul sebelas malam, Kayla tiba di area basement bar elit yang biasa dirinya kunjungi dengan Rain dahulu. Ada musik yang enak dan aneka minuman segar di dalam sana yang dirinya rindukan.

Rain, andaikan teman baiknya itu ada di sini. Kayla mengulas senyum tipis teringat Rain. Juga saat mereka menghabiskan malam bersama.

"Aku melihat Nona Muda Kayla di bar Merah Jambu. Dia datang seorang diri. Temui dia dan lakukan rencanamu," ucap Aska pada seseorang lewat sambungan ponsel. Pria bertopi hitam itu berada di dalam mobil Jeep yang menepi di basement tak jauh dari mobil Kayla.

Tak lama kemudian Nike muncul. Pria itu melontarkan tatapan dan senyum penuh misteri saat melintasi mobil Jeep di mana Aska berada. Pria bertopi hitam mengangguk pelan menanggapi.

Di dalam bar, Kayla sudah duduk di depan seorang bartender muda berjenis kelamin pria. Dia memesan minuman beralkohol ringan. Kayla tak ingin mabuk malam ini karena dia tak membawa pengawal. Juga ponselnya yang entah dilemparnya ke mana.

"Hai, kamu datang sendiri lagi malam ini?"

Suara bass itu dan aroma parfumnya tak membuat Kayla tertarik untuk menoleh.

Nike, mau apa pria itu menghampirinya?

Kayla bersikap acuh seolah tak mengenal mantan pacarnya itu. Dia sibuk dengan minumannya dan musik yang terdengar bising.

Nike tersenyum gemas melihat respons Kayla. Persetan wanita itu selalu acuh padanya. Dia segera mendaratkan bokongnya pada bangku kosong di samping Kayla. Matanya melirik pada bartender muda yang sedang meracik minuman pesanan Kayla.

Si bartender mengangguk mengerti.

"Malam yang indah dan musiknya juga asik. Bagaimana kalau kita berdansa?" Nike mulai mencari kesempatan.

"Tak mau. Pergilah, aku mau sendiri saja!" Kayla mendorong dada Nike saat pria itu hendak memeluknya. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan matanya seolah enggan terbuka. Apakah dia mabuk? Kayla menggeleng berusaha tetap sadar.

Nike menyeringai tipis melihat kondisi Kayla yang kian lemah. Ekor matanya melirik pada bartender muda di depan mereka. Pria itu mengangguk dan segera memutar tubuhnya seolah tak perduli apa pun yang akan Nike lakukan pada Kayla malam ini.

"Nike, lepaskan! Aku tak mau! Hentikan, Bajingan--"

Kayla berusaha berontak saat Nike ingin menciumnya. Namun tubuhnya terasa lemas tak bertenaga lagi. Hingga saat pria itu memapahnya pergi, Kayla tak bisa berbuat apa pun lagi selain menurut.

"Diamlah, Sayang. Aku sudah memesan kamar VIP di bar ini. Kamu milikku malam ini, Kay."

Nike tersenyum puas melihat Kayla yang sudah tak berdaya. Pria itu segera membawanya menuju lantai dua bar di mana kamar yang dipesannya berada.

Dari pintu lift terlihat Joshua yang sedang berjalan bersama beberapa staf bar. Pria itu dibuat terkejut saat melihat seorang wanita dibawa menyusuri lorong menuju kamar VIP.

Kayla? Dia mengenal punggung mulus dengan gambar tato kecil berupa kupu-kupu hitam itu. Ya, itu Kayla. Apa yang terjadi padanya?

"Kalian pergilah, aku masih ada urusan." Joshua menepuk satu bahu staf utama bar miliknya sebelum bergegas menyusul pria yang sedang memapah istrinya menuju kamar VIP di bar tersebut.

Bar Merah Jambu, dahulu milik Rain dan merupakan aset perusahaan Group Mikro. Setelah hak waris berpindah pada Joshua, kepemilikan bar tiga lantai itu pun menjadi atas namanya selaku Tuan Muda Gumilang yang asli.

Tempat hiburan malam itu tetap ramai pengunjung. Orang-orang tentu tidak mempermasalahkan siapa pemilik tempat tersebut saat ini.

Juga gosip perceraian Joshua dan Kayla yang sedang marak diperbincangkan. Warga kota lebih memilih untuk menyibukkan diri masing-masing.

Dan malam ini Joshua akan membuktikan pada publik, jika dirinya masih pantas untuk mendampingi Nona Muda Danuarta!

Apakah laki-laki itu akan berhasil? Tidak ada yang tahu.

Maka daripada memikirkan semua itu, Joshua lebih memilih untuk melihat kebenaran Kayla dan laki-laki yang bersama istrinya tersebut.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang