Chapter 58 - Ahli Waris Group Metro

348 9 0
                                    

Pagi itu Beni sedang berada di ruang dokter spesialis hati yang biasa dia kunjungi di Rumah Sakit Medika Farma.

Gagal hati yang dirinya derita semakin parah dan menjurus ke kematian yang bisa tiba-tiba saja terjadi.

Dokter Mike, ahli hati saja tidak bisa menjelaskan apa yang membuat penyakit gagal hati Beni kian merambat dan parah.

Bahkan sudah mulai menyerang jantung pria 50 tahun itu. Entah apa sebabnya. Padahal Beni sudah melakukan kemoterapi dan mengikuti anjuran Dokter Mike.

Hingga pagi yang dingin ini Presdir Group Metro kembali datang ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya.

Reinata yang turut datang untuk menemani Beni hanya tersenyum tipis diam-diam.

Pria tua itu akan segera mati. Bukankah ini bagus untuknya dan Joshua? Bahkan, dokter spesialis saja tak mampu menemukan penyebabnya.

Hanya Reinata yang tahu, karena dirinya selalu meracik racun herbal untuk Beni.

Pria tua itu sangat menyukai teh buatannya. Tanpa Beni sadari jika dalam secangkir teh yang begitu nikmat itu, ada kandungan racun buatan Reinata di dalamnya.

Memang, racun itu bersifat alami dan tak bisa buru-buru melenyapkan nyawa Beni.

Akan tetapi, jika pria tua itu terus meminumnya setiap hari maka dengan perlahan Beni pun akan tewas.

Sementara pihak kepolisian atau para dokter tidak akan tahu penyebabnya.

Beni akan mati karena penyakit gagal hati yang dideritanya, bukan karena racun.

Lagi, wanita licik itu tersenyum tipis saat dokter menunjukkan hasil rontgen Beni.

Di sana terlihat jika tak ada sel apa pun selain penyakit gagal hati yang Beni derita.

"Apakah operasi tidak bisa menyelamatkan aku dari kematian? Aku mohon, Dokter. Lakukan apa saja agar aku bisa hidup beberapa tahun lagi."

Beni tampak sedih. Diusap bulir bening yang tiba-tiba keluar dari sudut matanya setelah melepaskan kacamata minus lebih dulu.

"Operasi bisa dilakukan jika kami sudah menemukan penyebabnya, tetapi kasus Anda benar-benar aneh. Di sini hanya terlihat penyakit gagal hati saja, tak ada penyebab lain. Bahkan Anda bisa sembuh dengan melakukan kemoterapi sesuai anjuran dokter. Ini benar-benar sulit dimengerti," ujar Dokter Mike, lalu menggelengkan kepalanya.

Beni hanya menjatuhkan wajah, sedih dan putus asa.

Reinata yang berdiri di sampingnya segera meremas bahu pria itu.

Dokter Mike berkata jika mereka akan melakukan tes darah pada Beni untuk mencari penyebab lain.

Reinata hanya tersenyum tipis mendengarnya. Dia tahu tes apa pun tidak akan bisa menemukan sel racun yang sudah menguasi tubuh Beni, karena racun itu adalah penemuannya yang hebat.

Tak ada dokter yang akan menemukan sel itu, kecuali seorang ahli racun.

"Sudahlah, Mas Beni. Aku tak suka melihatmu sedih begitu. Para dokter akan berusaha. Aku yakin kalau Mas Beni pasti sembuh," ucap Reinata saat berjalan sambil menggandeng Beni menyusuri lorong rumah sakit.

"Entahlah, Rei. Namun, jika saja aku benar-benar akan mati maka ... Bagaimana dengan dirimu? Aku sedih kalau kamu harus menderita setelah aku pergi." Beni menanggapi masih dengan wajah muram.

Reinata tersenyum tipis mendengar ucapan Beni. Sepertinya ini saat yang tepat untuk menyuruh pria tua itu mengalihkan semua aset kekayaan keluarga Danuarta atas namanya.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang