Chapter 32 - Bercinta Di Dapur

8K 24 0
                                    

Rain sangat kesal.

Sial!

Benar-benar sial!

Reinata telah menuduhnya yang bukan-bukan.

Melecehkan?

Ini benar-benar gila!

Dia tak henti merutuki perbuatan ibu tiri Kayla padanya sepanjang perjalanan menuju mansion miliknya.

"CEO, saya sudah menghubungi dokter pribadi Anda. Dia sudah di perjalanan saat ini," ucap Alex saat menemui Rain di kamarnya malam itu.

Dia masih belum tahu apa yang sudah terjadi pada Rain.

Bosnya mengalami luka lebam di sekitar wajahnya dan pakaian yang berantakkan saat keluar dari mansion Danuarta.

Entah apa yang terjadi. Setahunya, dia melihat Joshua dan Kayla memasuki mansion sebelum bosnya keluar.

Mungkinkah Rain berkelahi dengan Joshua? Dia benar-benar penasaran tapi tak berani bertanya.

"Hanya luka ringan, harusnya tak perlu menelepon dokter."

Rain bicara sambil duduk pada sofa panjang di kamarnya.

Dua orang pelayan wanita berseragam pendek berdiri di masing-masing sisi. Mereka baru saja mengobati luka di wajah Rain.

Suara bass Rain membuat Alex sedikit tersentak. Dia buru-buru menjawabnya.

"Sekecil apa pun luka pada Anda, kami harus tetap menghubungi dokter. Anda penerus tunggal kerajaan bisnis keluarga Gumilang. Anda tak boleh sakit," ucapnya lalu menunduk dari tatapan tajam Rain padanya.

Rain hanya berdecak jengah mendengarnya. Penerus tunggal? Itu tidak benar, dan tidak juga menghibur baginya.

Selama kakaknya belum ditemukan dia tak bisa dikatakan penerus tunggal.

Kecuali kakaknya yang bernama Reyhan sudah tiada. Namun, dia sangat berharap jika Reyhan masih hidup.

Setelah dokter memeriksa kondisinya, Rain segera beristirahat. Matanya enggan dipejamkan.

Senyuman binal Reinata tiba-tiba muncul di benaknya. Ah, sial! Mengapa dia teringat pada wanita gila itu?

Rain menghela napas dan berusaha untuk tidur. Namun lagi-lagi senyuman binal wanita itu mengganggunya.

"Shit! Apa yang terjadi padaku? Apakah aku sudah tidak waras?!" rutuknya lalu meraih bantal dan menutupi wajah. Dia harus tidur sekarang.

***

Pukul sebelas malam. Joshua terjaga dari tidurnya. Dia menoleh ke arah samping kirinya. Dilihatnya Kayla yang sedang tertidur pulas.

Semalaman ini mereka tak saling bicara setelah bertengkar hebat tadi sore. Joshua bosan membujuk istrinya yang terus marah dan menyudutkan dia.

Pandangannya kembali lurus ke depan. Ah, bagaimana dengan Reinata?

Dia bahkan belum melihatnya. Joshua menoleh lagi ke arah Kayla.

Hm, bagaimana jika sekarang dia keluar kamar. Pikirannya sedang penat, dia butuh udara segar.

Joshua segera menyingkap selimut tebal yang menutupi setengah tubuhnya.

Dia bergegas beringsut dari ranjang lantas berjalan menuju pintu. Tubuhnya yang atletis hanya mengenakan jubah tidur warna dark blue. Pria itu berjalan gagah menyusuri lorong.

Di kamar Beni. Reinata juga tampak gelisah dan tak dapat tidur.

Sial!

Dia benar-benar tak bisa melupakan Rain. Kewanitaannya berkedut hebat setiap kali teringat pria itu. Dia harus mendapatkannya. Bagaimanapun caranya.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang