Chapter 101 - Percintaan Panas Di Tengah Gugatan Cerai

479 10 0
                                    

Nike segera menutup pintu kamar VIP yang sudah dipesannya setelah berhasil membawa Kayla masuk.

Bibirnya menyeringai seraya menoleh pada wanita yang sedang dipapah menuju ranjang king size di kamar hotel mewah yang berada di lantai tiga bar.

Kayla yang sedang berada di bawah kendali obat perangsang tak kuasa menolak gejolak gila yang sedang mendera jiwanya.

Dia tahu jika Nike sudah mencampur koktail yang baru saja dirinya minum dengan zat perangsang. Tubuhnya panas dingin dengan jantung yang berdebar hebat. Dia berusaha sadar dan menolak saat Nike menghempas tubuhnya ke tengah ranjang.

Nike masih berdiri di samping ranjang. Matanya menatap penuh nafsu pada Kayla yang sudah tergolek tak berdaya di hadapannya. Napasnya memburu panas, dia tak tahan melihat wanita itu menggeliat sambil terus berdesah-desah.

"Tenanglah, Sayang. Aku akan membuatmu puas malam ini." Nike tersenyum seringai. Tangannya turun pada ikat pinggang kulit yang menahan celana jeans-nya. Pria itu menelan ludah kasar beberapa kali sebelum merangkak naik ke atas ranjang.

"Hentikan, jangan ... Kumohon," erang Kayla berusaha berontak saat pria di atasnya berusaha mengambil ciumannya.

Dia ketakutan dan tak bisa mempertahankan diri. Tubuhnya lemas tak bertenaga lagi. Sementara gejolak liar itu sudah mengambil alih kendali akan dirinya.

"Diamlah, Sayang. Aku akan melakukannya perlahan." Nike menarik seringai tipis pada sudut bibirnya. Kayla dan mini dress itu benar-benar membuatnya tak bisa menahan lagi.

Dengan gairah yang menggebu-gebu, Nike menangkap kedua tangan Kayla. Dia lantas mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir wanita itu. Namun, tiba-tiba seseorang menarik paksa bahunya dari arah belakang. Nike yang terkejut segera menoleh, dan satu hantaman keras mengenai wajahnya.

"Bajingan! Beraninya kamu menyentuh istriku!"

Nike dibuat terkejut melihat siapa yang datang. Joshua? Wajah ketakutan itu berangsur mundur. Oh, shit! Kenapa ada Joshua di sini? Nike ingin segera kabur daripada dihajar habis-habisan oleh suaminya Kayla.

Ternyata tak semudah yang dirinya perhitungkan. Joshua menghantam tengkuk leher pria itu dari arah belakang. Nike terjatuh dan Joshua langsung menghajar pria itu dengan membabi buta.

"Joshua, maafkan aku." Nike memohon ampun saat Joshua hampir menghabisinya. Dia segera mundur setelah pria itu melepaskan cengkeraman di lehernya.

"Bukankah kamu seorang aktor? Kupastikan karirmu akan berantakkan setelah ini," desis Joshua seraya menunjuk wajah bonyok Nike. Pria itu berusaha menyentuh Kayla. Ingin rasanya dia menghabisi aktor film brengsek itu saat ini juga.

Mendengar ancaman Joshua, Nike sangat ketakutan. Pria itu mati-matian memohon agar Joshua tidak melaporkan masalah ini pada pihak kepolisian atau membeberkan ke Media. Benar, karirnya bisa berantakkan jika itu sampai terjadi.

"Pergi dan jangan pernah muncul di depan Kayla lagi. Paham?!" Joshua mengusir Nike dengan wajah murka.

Pria dengan kaus ketat warna putih itu segera kabur dengan tubuh penuh luka. Dia bersyukur karena Joshua tidak sampai melaporkan perbuatannya pada pihak kepolisian atau Media. Sial! Ini semua karena Reinata. Wanita itu yang merencanakan semua ini untuknya.

Setelah Nike menghilang, Joshua segera menghampiri Kayla yang masih tergolek pasrah di tengah ranjang. Wanita itu dalam kendali obat perangsang saat ini. Kayla terus meracau dan mendesah-desah. Tangannya menurunkan tali kecil gaunnya hingga dada mulusnya terpampang di hadapan Joshua.

"Kay--" Joshua berangsur mendekat pada Kayla. Diusap pipi licin hingga rahang istrinya. Tangan Kayla melingkar ke tengkuk lehernya. Joshua dibuat terkejut saat wanita itu mencium bibirnya.

"Joshua, tolong bawa aku pulang. Aku tak mau seperti ini. Tolong aku, Joshua--" Kayla meracau. Kesadaran itu nyaris hilang karena pengaruh obat perangsang. Dia tahu tak ada yang bisa membebaskan dirinya selain Joshua, tapi Kayla tak mau melakukannya.

"Kayla, aku akan membantumu." Joshua segera menurunkan wajahnya. Bibirnya menyapu lembut pada bibir ranum Kayla. Perlahan, dan berangsur liar kemudian.

Kayla mencengkeram alas kasur sekuatnya. Dia menggigit bibir bawahnya seraya memejamkan mata tak menentu.

Joshua menelusuri tubuhnya dengan kecupan-kecupan lembut. Dia ingin berkata tidak, tapi gejolak gila itu benar-benar dahsyat dan mengusainya.

Joshua kembali memangut bibir Kayla dengan lumatan liar.

Tangannya turun pada dua bongkahan besar istrinya yang membusung kencang. Dirangkum, diremas-remas kedua payudara Kayla dengan gairah yang memburu tidak terkendali lagi.

Kayla hanya bisa pasrah saat Joshua meloloskan gaun merah marun yang membalut tubuh indahnya.

Dirinya terpampang tanpa sehelai benang kemudian. Gairah liar menguasai jiwanya. Tak ada yang bisa dirinya lakukan selain melayani keinginan suaminya.

Joshua menurunkan ciumannya pada ceruk leher, dada, pingggul hingga perut ramping Kayla. Bibirnya menyeringai puas saat sang istri mengerang pelan dibuatnya.

Joshua menyentuh bagian paling sensitif dari Kayla. Tangannya menangkap kedua paha putih istrinya, lantas dibenamkan wajah di sana. Kayla dibuat berdesah gila karena ulahnya.

"Aaah, Joshua ... Hentikan, aaarrghh!" Kayla mencapai klimaks saat lidah hangat Joshua bergerak liar pada kewanitaannya yang basah.

Joshua segera bangkit. Diusap bibirnya yang basah dengan punggung tangan.

Matanya menatap Kayla yang sedang terengah-engah melewati satu fase kenikmatan. Bibirnya menyeringai tipis. Pria itu segera menanggalkan pakaian.

Kayla dibuat terkejut saat tangan Joshua menangkap kedua paha putihnya. Tubuhnya ditarik sampai mendekat.

Keperkasaan berukuran panjang dan besar mendesak ingin masuk. Matanya dipejamkan seraya menggigit bibir bawahnya. Jemarinya mencengkeram kuat pada alas kasur.

Joshua memulai gerakan ritmes pada pinggulnya.

Satu hentakkan kuat membuat Kayla tersentak. Keperkasaan Joshua sudah menerobos masuk. Tubuhnya mulai bergerak seiring hentakkan demi hentakkan nikmat itu. Kayla berdesah tak tahan. Joshua semakin gila dibuatnya.

"Aaah, Kayla ... Aku mencintaimu, Sayang. Ohh, Sayang!" Joshua memejamkan mata saat keperkasaannya meledak di dalam lembah subur istrinya. Dilepaskan pelukan erat itu dari tubuh polos Kayla yang lemas.

"Joshua, hentikan! Aaahhh!" Kayla tak mampu menolaknya saat sang suami melakukannya lagi dan lagi.

Sepertinya Joshua sedang mengambil kesempatan ini untuk percintaan yang panjang antara mereka. Satu bulan lebih mereka pisah ranjang. Malam ini Joshua benar-benar menggila.

Pria itu tak henti menggumuli tubuh polos Kayla dan berkali-kali menanam benihnya pada kewanitaan istrinya yang begitu nikmat. Dia berharap istrinya kembali mengandung dan mereka tak jadi bercerai. Entahlah, tubuh Kayla benar-benar membuatnya nyaman dan terus ingin bercinta.

"Istirahatlah, Sayang. Maafkan aku yang sudah membuatmu kelelahan. Aku tak pernah puas dengan dirimu," bisik Joshua ke wajah Kayla. Dipandangi wajah lesu wanita di bawahnya itu. Bibirnya mengulas senyum gemas saat mata Kayla menatap.

"Aku ingin pulang," desah Kayla dengan lemas dan tertidur kemudian.

"Tidurlah. Kita lakukan lagi menjelang pagi." Joshua menyeringai lalu mengecup kilas bibir ranum Kayla beberapa kali sebelum bergulir dari tubuh nyaman istrinya.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang