"Rain, di mana Kayla?"
Beni yang baru tiba di rumah sakit segera menghampiri Rain yang sedang berdiri di depan pintu ruang operasi.
Rain tak bisa berkata apa-apa hingga kemudian mereka melihat dokter yang menangani Kayla keluar dari pintu ruangan tersebut.
Dua orang itu buru-buru menghampiri sang dokter, bertanya banyak hal tentang Kayla padanya.
"Nona Kayla kehilangan bayinya. Dia sudah melewati masa kritisnya, tapi kondisinya masih belum stabil." Dokter itu menjawab semua pertanyaan Rain dan Beni dengan wajah datar.
Rain tampak sangat terkejut mendengarnya. Kayla kehilangan bayinya?
Dia buru-buru berlari menuju jendela kaca ruang gawat darurat. Dilihatnya Kayla yang sedang terbaring lemas di dalam sana.
Entah apa yang akan wanita itu lakukan jika mengetahui janinnya sudah diangkat dari rahimnya. Dia benar-benar tak tega melihatnya.
Beni berjalan menuju Rain. Diremas satu bahu pria muda itu. Wajahnya tampak sedih memandangi Kayla.
Meski dia bukan anak kandungnya, tapi dia pun sangat sedih mendengar kabar buruk ini.
"Tuan Muda Joshua tak bisa dihubungi. Oleh karena itu kami menghubungi Tuan Muda Gumilang," jawab Zidan pada Beni saat pria itu menanyakan Joshua pada para bodyguard.
"Tak bisa dihubungi?" Beni mengernyitkan dahi.
"Pria itu benar-benar bajingan! Bahkan dia tak tahu kalau Kayla sedang berada di rumah sakit. Suami macam apa itu?"
Rain tampak kesal mendengar Beni dan Zidan membicarakan Joshua.
Beni hanya terdiam, dia tampak sedang berpikir.
'Presdir, Tuan Muda Joshua adalah pewaris Gumilang yang telah hilang dua puluh tujuh tahun yang lalu. Bagaimana jika dia mengetahuinya? Anda akan sangat terancam, bukan?'
Sekilas ingatan Beni saat menerima telepon gelap dari seseorang satu pekan yang lalu.
Joshua, dia adalah putra Herlambang dan Karina?
Awalnya dia tidak percaya. Namun, beberapa bukti yang dikirimkan si penelepon gelap itu benar-benar membuatnya tercengang.
'Jebak Joshua malam ini. Aku akan menemui gadis itu dan melakukan satu tindakkan padanya.'
'Presdir, Anda melecehkan gadis itu dan membunuhnya?'
'Aku melakukannya untuk menjebak Joshua.'
'Tapi Tuan Muda datang terlambat. Para polisi sudah tiba di sana lebih dulu. Bagaimana ini?'
'Apa? Sial! Cepat lakukan sesuatu agar para polisi itu menangkap Joshua.'
Beni memejamkan mata lalu membukanya cepat. Dia teringat perbincangannya dengan Aslam.
Setelah mengetahui bahwa Joshua adalah putranya Herlambang dan Karina, dia ingin melenyapkan pria itu.
Tadinya dia ingin menjebak Joshua dengan melakukan perbuatan bejat pada Sela malam itu.
Rencananya hampir gagal. Bahkan dia hampir saja terseret karena para polisi sempat menemuinya di kantor.
Beni tidak kehabisan akal. Aslam segera menangkap Brazil dan menyandra anak dan istrinya.
Setelah uang, kekuasaan berada di atas segalanya. Beni memaksa Brazil mengakui semua tuduhan polisi padanya tentang lencana Metro yang ditemukan di lokasi kejadian.
*
"Fotonya sudah kamu terima? Jika ada kesempatan, tembak dia dari jarak jauh," ucap Beni lewat sambungan ponselnya saat dia berdiri seorang diri di Pusat Group Metro.
![](https://img.wattpad.com/cover/368904279-288-k533204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Mistério / Suspense(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...