Chapter 60 - Getir

556 14 0
                                    

Hari merangkak malam saat Reinata sedang berdiri di depan wastafel kamar mandi penthouse Joshua.

Sehelai lingerie bahan transparan warna hitam membalut tubuh indah itu. Riasan wajah tipis-tipis baru saja selesai dirinya lakukan.

Dipandangi siluetnya pada cermin. Bagaimana ini? Beni akan segera tewas sementara dirinya tidak akan dapat apa-apa.

Ibunya masih berbaring di rumah sakit saat ini. Mereka masih membutuhkan banyak biaya. Apa yang harus dirinya lakukan? Apakah menggoda Rain?

Napas berat terhembus. Kepalanya menggeleng putus asa. Tidak mudah untuk mendapatkan Rain. Bahkan pria itu pernah menolaknya.

"Ehem!"

Joshua berdehem sambil berdiri di belakang Reinata. Wajahnya tampak dingin menatap pantulan siluet wanita itu pada cermin.

Reinata yang tadinya sedang melamun dibuat cukup terkejut. Tubuh indah dengan balutan lingerie itu memutar. Joshua sedang menatapnya.

"Kamu membuatku kaget saja," ucapnya disertai senyuman binal.

Tubuh atletis Joshua yang hanya dibalut kemeja putih dipadukan denim warna hitam itu membuatnya gemas. Juga wajah datar Joshua, dia sangat menyukainya.

"Tadi, kamu bilang ingin mengatakan hal penting padaku. Apa itu?"

Joshua masih berdiri di tempat. Kedua tangan berada di masing-masing saku denimnya. Wajahnya masih dingin sampai Reinata berdiri di hadapannya.

Senyum seringai terbit pada sudut bibir kemerahan Reinata. Sikap dingin penuh dominan Joshua membuatnya benar-benar tak tahan. Dia sangat menyukainya dan ingin segera mengajak Joshua bercinta.

"Aku suka gayamu," desahnya seraya mengusap rahang tegas Joshua disertai tatapan lapar.

Joshua menepis tangan Reinata darinya. Wanita itu menatapnya heran dan kesal. Pria itu menatapnya jengah.

"Katakan yang ingin kamu katakan. Aku harus pergi sekarang," lanjutnya lalu memalingkan wajah dari tatapan Reinata.

"Joshua, hei! Ada apa denganmu? Tempo hari kamu meninggalkan diriku di apartemen. Padahal aku sangat ingin bercinta denganmu saat itu, dan sekarang kamu menatap seolah sudah bosan padaku?"

Reinata menggeleng tak percaya. Sikap Joshua sangat aneh. Baru kemarin pria itu begitu tergila-gila padanya.

Tapi sekarang? Dia bahkan tak melihat tatapan penuh nafsu di mata Joshua padanya. Apa yang terjadi?

Melihat Reinata merajuk, Joshua berdecak jengah. "Baiklah, jika tak ada yang ingin kamu katakan maka aku akan pergi," katanya lalu memutar tubuh hendak meninggalkan Reinata.

Tentu saja wanita itu dibuat panik."Joshua! Kamu mau pergi ke mana? Joshua!" Dia buru-buru mengejar Joshua.

"Lepaskan! Aku muak padamu!"

Reinata membulatkan sepasang matanya mendengar ucapan Joshua. Muak katanya? Apakah Joshua sudah mencampakkan dia? Kepalanya menggeleng nyaris tak percaya.

Tubuhnya hampir jatuh terpelanting saat pria itu menarik paksa tangannya dari genggaman Reinata. Wanita itu dibuat benar-benar tersentak.

"Joshua, kenapa kamu tiba-tiba seperti ini? Apakah ini karena Kayla sedang mengandung?! Lihat saja, aku akan membunuh wanita itu juga bayinya!"

Reinata marah-marah sambil menatap tajam pada punggung Joshua yang sedang berjalan menuju pintu keluar.

Pria itu menghentikan langkahnya. Tangan Joshua mengepal kuat mendengar ancaman wanita gila itu.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang