Chapter 59 - Masa Lalu Beni Danuarta

430 9 0
                                    

Angin bertiup cukup kencang menjelang waktu makan siang. Daun-daun maple berjatuhan di sekitar pelataran kantor Pusat Group Metro.

Meeting penting sudah selesai. Para dewan direksi sudah meninggalkan Pusat Group Metro.

Sedangkan para staf bersiap-siap untuk makan siang.

Joshua terlihat bicara dengan Brazil di ruang meeting yang sudah sepi. Hanya ada mereka berdua.

"Harusnya Anda tidak mengambil keputusan seperti itu, CEO. Hubungan Group Metro dan Group Mikro sangat baik selama puluhan tahun. Sekarang Anda memutuskan kontrak kerjasama dengan mereka begitu saja. Apakah ini tidak akan menimbulkan konflik nantinya?"

Brazil bicara pada Joshua pasal keputusan yang CEO ambil.

Joshua tak mau lagi memperpanjang kontrak kerjasama Metro dengan Group Mikro. Ini dikarenakan rasa bencinya pada CEO perusahaan international tersebut.

"Kamu setuju atau tidak itu tidak akan berpengaruh apa pun pada keputusanku. Aku CEO Utama perusahaan ini. Jadi, akulah yang memegang keputusan."

Joshua tampak tidak suka dengan cara Brazil yang mulai ikut campur urusannya.

"Meski seperti itu, tapi Anda tetap tak bisa mengambil keputusan besar ini. Presdir pasti tidak akan setuju," sarkas Brazil yang mulai muak dengan gaya Joshua yang sok berkuasa.

Padahal dia bukan apa-apa di sini. Hanya karena beruntung bisa menikahi putri Beni Danuarta, pria itu sudah lupa asal usulnya semula.

"Presdir sudah sakit-sakitan. Dia akan menyerahkan semua tanggung jawab perusahaan padaku. Sudahlah! Aku malas membahas hal yang berkaitan dengan Group Mikro."

Joshua memalingkan wajah dari tatapan Brazil. Pria jas hitam itu segera meninggalkan ruang meeting.

"Dasar tak tahu diri. Dia pikir siapa dirinya?" Brazil meradang setelah CEO meninggalkan dia sendiri.

Dia yakin Beni tidak akan setuju dengan keputusan Joshua untuk memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan Rain.

Brazil tahu betul, jika Beni sangat mendukung Rain dari segi bisnis mereka.

Dua perusahaan besar ini saling berkaitan sejak zaman Herlambang memimpin Group Mikro dahulu.

***

"Jadi, Rain adalah putra kandung Mas Beni sementara Kayla hanya anak tiri Mas Beni? Begitu?"

Reinata masih tampak tidak bisa percaya dengan semua kenyataan itu.

Beni menghela napas. Lalu memutar tubuh kembali membelakangi Reinata. Dia mulai bercerita.

"Ya, itulah yang sebenarnya. Dua puluh delapan tahun silam aku dan Herlambang menjadi rekan bisnis. Herlambang adalah sosok pria yang pekerja keras. Kami sering menghabiskan banyak waktu bersama. Istrinya, Karina adalah seorang super model yang sangat cantik. Aku tak bisa menahan godaan birahi saat melihatnya."

Beni terdiam sejenak dengan pandangan kosong ke depan.

Kejadian itu sudah lama sekali saat dirinya merencanakan hal buruk untuk temannya sendiri yaitu Herlambang Gumilang.

Beni yang dibantu oleh dua orang anak buahnya menghadang mobil Herlambang saat melintasi pegunungan.

Dia menghabisi Herlambang dan memperkosa Karina. Kemudian membuang anak laki-laki mereka yang baru berusia dua tahun ke dasar jurang.

Beni pikir dia bisa menikahi Karina setelah wanita itu menjadi seorang janda.

Tak disangka Karina malah mengalami depresi berat hingga membuatnya tinggal di rumah sakit jiwa.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang