Mobil Mercedes Benz C Class warna hitam melaju dengan kecepatan standar di jalan kota yang mulai senggang malam itu.
Joshua yang mengemudikan mobil. Malam ini dirinya sengaja tidak membawa sopir atau pengawal. Dia memiliki rencana tersendiri dengan modus mengantar Kayla pulang.
Ekor mata pria itu melirik pada wanita di sampingnya. Kayla duduk berjauhan.
Wajahnya dipalingkan pada jendela mobil, sementara kedua tangannya dilipat di depan dada.
Ini suatu tindakkan untuk mencegah saat pria di samping meraih jemarinya. Dia benar-benar terpaksa pulang bersama Joshua.
Senyum tipis terbit di bibir tebal Joshua.
"Ehem!"
Dia kembali menoleh pada wanita di sampingnya.
Kayla sedikit terkesiap. Wanita itu menoleh satu kali sebelum mengembalikan pandangan kembali pada jendela mobil.
Joshua melanjutkan, "Bagaimana dengan ciumannya? Apa kamu menyukainya? Jujur saja, aku kurang puas karena kamu tidak membalas ciumanku tadi. Hh, para wartawan pasti akan membuat artikel yang buruk karena ciumannya juga buruk."
Kayla menolehkan kepala secara langsung setelah mendengar ocehan konyol Joshua. Ciuman buruk?
Dasar pria mesum! Cuma itu-itu saja yang ada di kepala Joshua! Mulutnya megap-megap tapi malas untuk menimpali, Kayla hanya mendengkus kesal dan kembali memalingkan wajah pada jendela mobil.
Ekor mata Joshua melirik disertai senyum smirk.
"Aku rasa kita bisa melanjutkan ciumannya setelah tiba di rumah. Aku janji akan melakukannya lebih baik lagi, seperti saat pertama kali kita berciuman," ucapnya seraya mengemudikan mobil menuju penthouse miliknya.
Kayla memejamkan mata menahan emosi. Ocehan mesum Joshua benar-benar membuatnya kesal. Hingga saat melewati jalan besar, dia dibuat heran.
Ini bukan jalan menuju mansion Danuarta. Joshua mau membawanya ke mana? Kayla menoleh cepat ke arah pria di sampingnya.
"Ini bukan jalan menuju pulang. Mau ke mana kita? Turunkan aku di sini!" Kayla tampak marah.
"Di sini sepi dan sulit mendapatkan taksi, mana mungkin aku menurunkan istriku di tempat seperti ini. Kita akan ke penthouse untuk mengulang masa-masa honeymoon kita dahulu." Joshua menyeringai tipis usai bicara pada Kayla.
Wanita itu dibuat mengangah mendengarnya. Apa? Joshua mau membawanya ke penthouse? Pria itu benar-benar sudah gila! Rutuknya dalam hati.
Joshua hanya tersenyum tipis melihat ekpresi panik Kayla. Ini malam yang indah. Dia ingin mendapatkan Kayla lagi.
Malam kian larut. Mobil Mercedes Benz C Class yang dikemudikan Joshua menepi di area basement gedung di mana penthouse Joshua berada.
Pria itu segera melepaskan seat belt yang melingkar di tubuhnya. Bibirnya mengulas senyum tipis melihat Kayla masih acuh padanya.
"Lepaskan! Aku bisa sendiri!"
Kayla marah-marah saat Joshua membantunya melepaskan seat belt dari tubuhnya. Matanya menatap nyalang saat pria itu mengunci pandangannya.
"Ssstt ... Jangan terus membuatku gemas. Semakin kamu menolak, semakin aku tak tahan melihatnya." Joshua menyeringai ke wajah Kayla.
Wanita itu sedang menatapnya curiga dengan jantung berdebar-debar. Joshua tak perduli. Pria itu segera memiringkan kepalanya. Kayla dibuat terkejut saat Joshua menyapu lembut pada bibirnya.
"Aku mencintaimu, Kay. Sungguh," bisik Joshua ke wajah Kayla. Detik selanjutnya disambar rakus bibir istrinya dengan ciuman panas.
Kayla tak mampu berontak karena Joshua mengunci kedua tangannya dengan cengkeraman kuat. Matanya terpejam tak menentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Misterio / Suspenso(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...