"Apa?! Joshua dibebaskan?!"
Rain sangat murka mendengar kabar kebebasan Joshua. Seraya mencengkeram gelas winenya, pria itu sedang berdiri di privat room seorang diri saat Emanuel tiba-tiba datang menemuinya dan memberitahu Informasi penting itu.
Kepalanya menggeleng tidak terima. Bahkan Joshua belum merasakan dinginnya tidur di balik jeruji besi, tapi pria itu sudah dibebaskan saja. Ini benar-benar tidak menarik!
"Benar, CEO! Menurut informasi, pihak kepolisian sudah menangkap pelaku yang sebenarnya. Sementara Tuan Muda Joshua sudah meninggalkan kantor polisi." Emanuel membalas.
Rain mencengkeram kuat gelas winenya. Harusnya Joshua tetap di penjara saja. Itu lebih baik agar pria itu tak lagi menemui ibunya di rumah sakit. Rahang pria itu menggeretak. Matanya menyala merah.
Wajah tampan itu berubah menakutkan bak sosok iblis.
"CEO, tangan Anda!"
Emanuel dibuat terkejut melihat darah segar mengucur dari genggaman Rain.
Gelas kristal itu tak kuasa menahan cengkeraman kuatnya. Akhirnya pecah dan melukai 50 persen telapak tangannya.
Namun, seolah tak merasakan sakit, Rain hanya berdiri dan tetap mencengkeram pecahan tajam dalam genggaman.
"Cepat panggil dokter!" teriak Emanuel pada beberapa bodyguard yang sedang berdiri di depan pintu ruangan CEO. Dia sangat mencemaskan Rain. Tentu saja.
*
"Aku senang kamu sudah dibebaskan. Tuntut saja pelaku sebenarnya dengan hukuman seumur hidup. Pria itu benar-benar tak tahu diri. Padahal dia hanya anjingmu saja, tapi bisa-bisanya dia menjebakmu sampai begini. Apa maunya orang itu? Benar-benar gila!"
Reinata bicara pada Joshua yang duduk bersisian dengannya di bangku tengah mobil BMW hitam yang dikemudikan oleh Aska menuju villa mereka di pesisir pantai.
Aska, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan si Anjing Hitam. Pria itu sedang mengemudi. Diam-diam dia melihat pada kaca spion di atasnya.
Hatinya kesal melihat Reinata mencium Joshua. Bahkan mereka tak mengendahkan dirinya yang berada di dalam mobil yang sama?
"Hentikan, Rei! Kepalaku sedang pusing sekarang."
Joshua mendorong kasar Reinata yang terus memaksa berciuman. Mereka sedang di dalam mobil. Bahkan ada orang lain bersama mereka. Wanita itu benar-benar gila!
Reinata menatap Joshua tak percaya. "Joshua, apa ini? Kamu berlaku kasar padaku?"
Joshua tak menjawab. Wajahnya dipalingkan pada jendela mobil. Sepertinya mereka memang harus segera berakhir, tapi bagaimana caranya dia bisa lepas dari belenggu Reinata?
Wanita dengan gaun hitam bahu terbuka itu menaikan sudut bibirnya.
"Apa aku tidak salah lihat? Aku tak melihat gairah panas di matamu lagi. Apakah kamu sudah bosan padaku? Baiklah, tapi jangan salahkan aku jika Kayla akan kehilangan bayinya."
Joshua dibuat terkejut mendengar ucapan Reinata. Kepalanya menoleh cepat ke arah wanita itu.
Reinata sedang menyalakan api rokoknya, lalu dengan santai dihembuskan asap putih itu ke wajah Joshua. Pria itu dibuat terbatuk-batuk.
Satu tangan Reinata segera menyambar rahang Joshua. Bibirnya menyeringai tipis saat pria itu menatap.
"Jangan coba berpikir untuk meninggalkan diriku, karena kamu tidak akan bisa lepas dariku. Jika itu terjadi maka, aku akan mengatakan segalanya pada Kayla. Ya, aku dengar kandungnya sangat lemah. Mungkin, dia akan mengalami pendarahan jika tahu suaminya yang tampan ini telah berselingkuh dengan ibu tirinya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Детектив / Триллер(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...