Chapter 76 - Joshua Pewaris Group Mikro

295 6 0
                                    

Di Rumah Sakit Jiwa Bugenvil, sore itu sedang terjadi kerumunan di depan pintu salah satu ruang rawat VIP di mana Karina berada.

Wanita itu terus histeris memanggil-manggil nama Reyhan. Para dokter dan perawat mulai kewalahan menangani wanita empat puluh lima tahun itu.

"Reyhan! Di mana Reyhan?! Aku mau putraku, Reyhan!"

Karina tak henti menjerit dan berontak pada para perawat yang sedang menanganinya.

Suntikan penenang hendak ditancapkan oleh seorang dokter wanita, tapi alat medis itu ditepis oleh Karina hingga jatuh ke lantai dan terinjak-injak.

"Lepaskan aku! Di mana Reyhan?!"

Karina terus berontak dengan mengerahkan semua tenaganya. Para dokter dan perawat sampai terpelanting akibat ulah wanita tidak waras itu.

"Mom, hentikan!"

Semua mata menoleh ke arah pintu dari mana sumber suara bass itu berasal.

Joshua, dia sedang berdiri di sana sambil menatap pada Karina.

Wanita berseragam pasien warna putih itu tersenyum lega melihatnya datang. Alex dan para bodyguard mengantar Joshua memasuki ruangan.

"Reyhan! Syukurlah kamu datang. Mommy menunggu kamu. Reyhan tolong jangan pergi lagi," lirih Karina setelah berada dalam pelukan Joshua. Wanita itu menangis sambil membenamkan wajah ke dada bidang pria itu.

Para dokter dan perawat saling pandang sambil tersenyum lega. Syukurlah Joshua segera datang. Karina tampak sudah tenang sekarang. Mereka segera meninggalkan ruangan.

"Duduklah, jangan histeris lagi. Anda baik-baik saja, bukan? Kenapa Anda histeris seperti tadi?" tanya Joshua sambil menggiring Karina duduk pada sofa panjang yang berada di teras balkon ruang rawat.

"Reyhan, Mommy mimpi buruk tentang kamu. Mommy melihat Rain menghajar kamu. Apakah dia menyakiti kamu lagi? Katakan pada Mommy, Nak."

Karina menatap lamat-lamat ke wajah Joshua. Wajah itu selalu mengingatkan dia pada suaminya, Herlambang.

Joshua tersenyum tipis mendengarnya.

"Tidak, Rain tidak akan berani padaku. Anda jangan pikirkan itu lagi ya?" ucapnya sambil meraih jemari Karina.

"Syukurlah," ucap Karina disertai senyuman puas.

Mereka berdua duduk bersisian sambil memandangi matahari yang mulai terbenam.

Karina sangat nyaman berada di samping Joshua. Seperti perasaannya saat berada di samping suaminya dahulu.

Dari ambang pintu teras balkon, Rain berdiri memandangi punggung Joshua dan Karina.

Hatinya sakit sekali melihat kedekatan mereka. Bahkan dia cemburu melihat Karina begitu menyayangi Joshua. Mungkin dia sudah tak berarti lagi sekarang. Baiknya dia pergi saja.

"Tuan Muda, mulai besok Anda tidak perlu lagi datang ke kantor Pusat Group Mikro. Tuan Muda Gumilang yang asli sudah ditemukan. Tuan Muda Joshua yang akan mengurus semuanya mulai besok."

Langkah Rain terhenti saat menuju pintu keluar ruang rawat VIP Karina. Matanya dipejamkan menahan sesak di dada.

Ucapan Alex benar-benar menusuk sanubarinya yang terdalam. Sakit, bahkan sakit sekali daripada luka yang mengucurkan banyak darah.

"Baik. Terima kasih sudah menemukan Tuan Muda Gumilang dan membawanya pada Nyonya Karina."

Hanya itu yang dapat dia ucapkan sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu.

MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang