Mobil Bugatti Divo warna silver melaju santai memasuki pelataran Rumah Sakit Bugenvil.
Alex yang pertama terlihat keluar dari mobil sport itu. Lantas membukakan pintu untuk Rain.
Langkah sepasang pantofel hitam terbilang cepat. Rain tampak sangat gelisah.
Bagaimana tidak?
Ibunya kembali histeris. Begitu yang disampaikan pihak rumah sakit jiwa di mana ibunya dirawat.
Entah sampai kapan dia harus melihat ibunya terus menderita.
Setibanya di ruang VIP di mana ibunya berada, Rain segera masuk setelah Alex membukakan pintunya lebih dulu.
Di Dalam ruangan itu sudah ada dua orang dokter dan empat perawat yang sudah menunggunya.
"Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia sampai histeris?" tanya Rain pada orang-orang yang dia temui di dalam ruang VIP itu.
Dia tampak sangat mengkhawatirkan wanita yang sedang terbaring di tengah ranjang pasien saat ini.
"Nyonya Karina histeris setelah seseorang menemuinya," jawab seorang dokter.
Ia memberanikan diri karena yang lainnya hanya diam, sementara pria berjas hitam di depan mereka sedang menunggu jawaban.
Rain menyipit. "Seseorang? Siapa dia? Bukankah aku sudah mengatakan kalau tak ada yang boleh menemuinya?!" Dia tampak murka seraya menatap geram semua orang di depannya.
"Maaf, Tuan Muda Gumilang. Orang yang menemui Nyonya Karina, dia ..." Dokter itu menjawab. Dia kelihatan gugup dan ragu.
"Siapa dia?"
Rain yang tak sabaran kembali bertanya sambil menatap tajam pada dokter wanita muda di depannya kini.
Dia kesal pada pihak rumah sakit yang tak menuruti perintahnya. Rain tak ingin ada siapa pun yang menemui ibunya.
"Dia adalah Presdir Group Metro, Tuan Beni Danuarta. Beliau sudah dua kali mengunjungi Nyonya Karina."
Dokter wanita itu akhirnya menjawab karena tak tahan dengan tatapan intimidasi CEO tampan di hadapannya.
"Apa?"
Rain sangat terkejut mendengarnya. Sejak kapan ayah Kayla tahu tentang kondisi ibunya?
Selama ini semua orang hanya tahu jika ibunya sedang berada di Amerika, bukan di rumah sakit jiwa seperti realitanya. Aneh sekali.
Rain terdiam sambil berpikir. Dipandangi ibunya yang terbaring lemas di tengah ranjang pasien di hadapannya.
Sepertinya dia harus mencari tahu. Dari mana Beni mengetahui jika ibunya berada di rumah sakit jiwa.
"Mom, istirahatlah. Aku tak tahu harus bagaimana lagi. Sejak Kakek tiada hanya Anda yang aku miliki. Maafkan aku, karena sampai saat ini aku belum menemukan Reyhan."
Rain duduk pada bangku di samping ranjang Karina. Digenggam jemari wanita paruh baya itu dengan tatapan sedih.
Semua dokter sudah pergi sejak 10 menit yang lalu.
Hanya Alex yang masih berdiri di ruangan itu. Dia hanya memandangi punggung Rain yang bergetar.
Kasihan bosnya itu. Ibunya gila, ayahnya tewas, dan kakaknya hilang.
Ternyata hidup dengan banyak uang bukan satu-satunya hal yang bisa membuat orang bahagia, pikirnya.
***
Sepulang dari rumah sakit Rain meminta Alex untuk mengatur janji temu dengan Beni.
Dia penasaran, bahkan sangat penasaran. Dari mana pria itu tahu tentang ibunya?
![](https://img.wattpad.com/cover/368904279-288-k533204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBAKAR GAIRAH (Revisi)
Misterio / Suspenso(khusus dewasa) Joshua dan Reinata pernah menjalin hubungan asmara, tapi semuanya kandas karena insiden mengerikan di sebuah hotel. Hingga sepuluh tahun kemudian mereka bertemu kembali. Namun, semuanya sudah berubah. Reinata dibuat terkejut mengetah...