Cewek Kantoran

652 59 3
                                    


Hanya dua minggu Denise di rumah, ia sudah mulai bosan. Dinda, dan teman-teman lamanya punya kegiatan masing-masing. Mereka sibuk dengan sekolah. Setelah semua majalah di rumah dibacanya kembali dan televisi ia tonton sampai matanya kering, tidak ada yang bisa ia lakukan.

Papa punya rencana untuk mengirimkannya ke Amerika. Ya, Papa selalu punya rencana untuknya, dan semuanya selalu melibatkan negara asing. Adik Papa, O O A Lien tinggal di Amerika sejak dulu. Waktu kerusuhan pecah, A Pek menyarankan supaya Papa mengirim Ci Felice dan dirinya ke Las Vegas, seperti anaknya, Ko Halim, yang sedang bersekolah di sana. Tapi Papa menepis ide itu, ia tidak ingin anak-anaknya tinggal terlalu jauh. Lagipula, Las Vegas sama sekali bukan tempat favorit untuk mengirim gadis-gadis remaja untuk belajar.

Tapi tampaknya, Papa sekarang sudah kehabisan akal.

"Kalau keadaan sudah genting, cuma saudara sendiri yang bisa kita andalkan." Begitu katanya. Sekarang yang harus Denise lakukan ialah bersabar menunggu Ci Felice menyelesaikan sekolahnya. Dalam waktu kurang dari setengah tahun Ci Felice akan mendapat gelar diploma di bidang perhotelan. Sesudah itu, mereka berdua akan pergi bersama-sama ke Amerika.

Denise haus kegiatan. Ia butuh kesibukan yang menyita otaknya sehingga Panjul tidak muncul di kepalanya.

"Ikut saja Papa ke kantor. Bantu-bantu apa kek." Usul Mama.

"Oh. Itu boleh juga." Papa tidak keberatan.

"Bantu-bantu apa? Apa aku tidak merepotkan?"

"Yah...asal kamu kerja dengan benar ya tidak merepotkan." Jawab Papa.

"Berapa gajiku?"

"Gaji? Lah...setiap kali kamu minta uang ke Papa, apa pernah Papa tolak? Masih minta gaji pula!" delik Papa.

"Tapi 'kan...aku nggak punya pemasukan untuk jalan-jalan, untuk makan sama teman, untuk shopping, untuk nonton!"

"Ah...pokoknya kamu tidak usah minta-minta gaji. Nanti Papa bukakan tabungan untuk kamu. Papa buatkan kartu ATM juga." 

Denise berseru dan bertepuk tangan. Tawaran ini tampaknya tidak terlalu buruk.

"Ingat! Kalau ada yang tanya-tanya, kamu harus jelaskan dengan tegas kalau kamu kerja sukarela di kantor dan tidak mendapat gaji."

"Memangnya kenapa?" tanya Mama.

"Sekarang di mana-mana cari kerja susah. Banyak orang yang melamar kerja, kebanyakan mereka dikenalkan oleh karyawan. Suami, istri, teman, saudara. Semuanya kami tolak. Perusahaan tidak sanggup mempekerjakan orang baru di saat krisis seperti ini.

"Kalau sampai orang lihat anak Papa bisa langsung masuk kerja, nanti Papa dituduh KKN. Mengerti?"

"Oh, OK. Tapi kapan aku bisa dapat kartu ATM?"

"Kamu ini.....!!" Papa dengan gemas menepuk kepalanya.

!!" Papa dengan gemas menepuk kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Mana NegerikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang