Hari itu, ia tidak memaksa Dinda ikut pulang dengannya seperti yang sudah-sudah. Denise hanya mengucapkan selamat tinggal sebelum mencari Ferry dan supirnya. Sedih memang, tapi ia menghormati keinginan Dinda.
"Uh mikrolet sialan. Nge-tem seenaknya saja!" Ferry mengumpat. Ini satu hal yang ia tidak suka dari Ferry, mulutnya kasar. Denise melongok dan melihat ke depan dari balik bahu Pak Darmin. Memang supir mikrolet suka nge-tem dan mengambil penumpang seenaknya. Tiba-tiba matanya menangkap sosok Dinda. Dinda mengejar mikrolet yang sudah hampir melaju. Ia menundukkan kepala dan masuk ke dalamnya. Ujung rok seragamnya yang lebar sempat berkibar tertiup angin saat mikrolet itu melaju kembali.
Aku nggak seperti kalian, uang jajanku pas-pasan.
Denise terhenyak. Dinda, temannya yang paling baik, yang paling mengerti dirinya, yang paling ia sayangi, pulang dengan menumpang mikrolet sialan itu. Sementara dirinya ongkang-ongkang kaki di atas jok kulit Land Cruiser Ferry, pacar yang tidak disukainya secuil pun. Betapa piciknya! Betapa kerdilnya! Membeli jam tangan bermerek yang tidak ia butuhkan, nongkrong di café dan minum kopi mahal dengan teman-teman yang tidak terlalu ia suka, pacaran dengan cowok yang dengan mudah mengeluarkan kata 'sialan'. Denise merasa dirinya palsu. Lebih palsu daripada keangkuhan Karen, tersesat dalam kabut yang lebih tebal daripada yang menyelimuti Rita. Apa yang ia inginkan sebenarnya? Popularitas ? Gengsi ? Pengakuan ? Sebegitu berharganyakah semua itu sampai ia rela mengesampingkan hati nuraninya? Pandangannya menjadi kabur.
"Denise? Kamu kenapa?" Ferry kaget melihat pipinya yang tiba-tiba basah. "Nggak kok, nggak kenapa-kenapa."
"Tapi kamu..."
"Kelilipan." Jawabnya tegas. Ferry memandangnya dengan penuh tanda tanya. Tangan Ferry mengusap-usap kepalanya. Denise merasa nyaman. Mungkin ia bisa menyukai Ferry perlahan-lahan. Tapi kemudian air matanya meluap lagi. Ia tidak tahu lagi siapa dirinya.
Gambar diambil dari https://fyeahjakarte.files.wordpress.com/2011/05/prodk_14_1.jpg

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Mana Negeriku
Ficción históricaHi Guyz, Does my name ring a bell? Hopefully yaaa.. Saya penulis Omiyage, Sakura Wonder, Only Hope dan Wander Woman. Ini pertama kalinya saya posting naskah di Wattpad. Berbeda dengan novel yang begitu diterbitkan lepas hubungan, di Wattpad, saya te...