Amoy!

935 81 23
                                        


Papa meninggalkan mereka untuk mengurus tiket. Mereka menunggu di samping sebuah pot tanaman hias raksasa. Mobil tidak henti-hentinya menurunkan penumpang. Seolah-olah seluruh warga keturunan di Jakarta pindah ke bandara. Entah sampai kapan aliran manusia itu berhenti. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi suasana bandara seperti peak hour. Papa tidak juga kembali. Mama mulai resah. Denise memperhatikan orang-orang yang lewat di depan mereka untuk mengisi waktu. Ia mereka-reka kejadian apa yang telah mereka alami masing-masing di rumah. Ada yang datang dengan plastik kresek dan baju seadanya, barang-barang bawaannya dijejalkan begitu saja. Ada pula yang datang dengan motor! Entah masuk lewat mana. Banyak sekali remaja yang masih mengenakan seragam bercorak, Denise menebak-nebak dari sekolah swasta mana mereka berasal.

Sebuah taksi berhenti di depan mereka. Seorang gadis muda dipapah keluarganya turun. Rambutnya kusut dan matanya sembab. Tubuhnya dibalut selimut, padahal malam itu udaranya pengap. Mata mereka mengikuti rombongan yang memapah gadis itu.

"Pasti habis diperkosa." Mama menoleh kaget. Seorang tante berdiri di dekat mereka.

"Hah! Yang bener, Ci?!" bisik Mama.

"Iya, bener. Saya dengar dari orang-orang, hari ini banyak perempuan Cina yang diperkosa. Ada yang di rumah sendiri, di depan keluarganya. Ada juga yang di jalanan. Untung anak saya di luar negeri semua." Tante itu mengangguk-angguk yakin.

"Jaga anak you baik-baik. Kalau sudah bisa ke luar negeri, mending tidak usah balik lagi. " Mama terpana. Ia tidak sanggup menjawab. 

Tidak lama kemudian Papa kembali dan memberitahukan kalau penerbangan tercepat yang bisa mereka tumpangi adalah besok malam.

"Besok malam?!" Mereka bertiga serempak berteriak.

"Habis mau bagaimana lagi? Sudah penuh semua. PENUH! Mau beli tiket business class atau first class saja tidak bisa! "

Mereka menggeret koper dan mencari tempat berteduh yang lebih nyaman. Ruangan bandara yang luas sudah berubah fungsi menjadi bangsal pengungsi. Setiap kali Denise melihat wanita muda yang sedang menangis atau berpenampilan awut-awutan, ia tak kuasa bertanya dalam hati. Apa mereka juga korban perkosaan? Wajah gadis yang dipapah turun dari taksi terbayang dalam benaknya kembali. Gadis itu tidak terlalu cantik atau pun mencolok. Sama-sama orang Cina seperti dirinya. Mungkin lahir dan besar di Jakarta juga. Keluarganya juga pasti tidak jauh berbeda dengan keluarganya. Tidak terlalu bisa berbahasa Cina, merayakan Imlek, punya bisnis kecil-kecilan. Mungkin ada satu atau dua pembantu di rumahnya. Mungkin sepulang sekolah ia kursus bahasa Inggris. Mungkin dia sedang naksir seseorang di sekolahnya.

Salah apa dia ? Denise bergidik, itu bisa saja terjadi pada dirinya dan Ci Felice. Seandainya tadi siang mereka memaksa pulang, mungkin mereka juga jadi korban. Denise tidak bisa membayangkan perasaan gadis itu. Sedangkan ia sendiri, rasanya sudah benci setengah mati kalau ada abang-abang usil yang mencolek pantatnya, atau bahkan, cuma berjongkok santai dan bersiul dari seberang jalan sambil menggodanya, "Amoy!"

Kasihan sekali gadis itu. Pasti sampai berhari-hari, bahkan bertahun-tahun, ia tidak akan bisa melupakan bau keringat orang yang memperkosanya. Seumur hidupnya, setiap ia bangun tidur, bunyi jam weker yang begitu nyata dan sinar matahari pagi yang hangat hanya akan mengingatkannya pada satu hal.

 Itu benar-benar pernah terjadi. 

-------

Bingung juga mau kasih gambar apa untuk chapter ini. Terlalu berat nih temanya. Akhirnya saya pikir, untuk para korban rape, gambar bunga inilah yang paling cocok. Tetap tumbuh berbunga di tengah-tengah kesulitan. Mudah-mudahan Tuhan menguatkan mereka dan juga anak2 yang mungkin lahir dari kejadian ini.

Sampai sekarang, saya masih bingung..Amoy itu apa sih? Haha...Nggak pernah ada orang di keluarga besar saya maupun teman2 saya yang keturunan yang menyapa anak perempuan dengan kata 'Amoy'. Satu2nya yang menggunakan kata itu cuma abang-abang nganggur yang ngerokok di pinggir jalan. Saya cari2 di internet, Amoy-image...halah...gambar didominasi oleh cewe2 aduhai dari Shanghai (?) wkwkwkw.....sama sekali nggak mirip sama saya kok..wkwkw...jadi saya pakai gambar  ini aja yaahh..kalau Amoy-amoy yang ini saya juga mau..hehe

Disclaimer : saya gak ada hubungan apa2 sama si Produsen Amoy ini yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer : saya gak ada hubungan apa2 sama si Produsen Amoy ini yaa..BUKAN IKLAN

---------

Gambar bunga diambil dari https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/7c/7e/18/7c7e18f876682e34c61f6555d323f96c.jpg

Gambar Amoy diambil dari http://www.wingleehong.co.uk/products/prodpics/amoy.jpg

Di Mana NegerikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang