Jilid 1

14K 130 7
                                    

Penuntun Cerita

Ketika Kublai Khan mulai membangun negara, dia menamakan kerajaannya Tay Goan, artinya Goan yang Besar. Ia berhasil menguasai seluruh daratan Tiong-goan. Ia berhasil menyapu bersih kerajaan Song selatan, menyambut Kublai Khan dari dalam.

Kublai Khan memang merupakan leluhur pembangun negara Tay Goan, tapi tidak memiliki Giok-sie, yaitu cap kerajaan, untuk diwariskan kepada anak cucunya turun temurun. Giok-sie atau "Toan Kok Giok-sie" adalah cap kerajaan untuk meneruskan mengendalikan negara dan pemerintahan. Karena tidak memiliki Giok-sie, jelas Kublai Khan akan ditertawakan negara-negara tetangga. Itulah sebenarnya hanya urusan kecil yang terpenting adalah cap kerajaan negara itu adalah benda yang memiliki hubungan dengan kemakmuran negara.

Waktu Thio Hong Hoan mengkhianati Song selatan dan bekerja untuk Kublai Khan. Ia tidak berhasil memperoleh dan menemukan Giok-sie. Dan Kublai Khan beranggapan bahwa itu adalah sesuatu kesalahan dan dosa besar bagi Thio Hong Hoan maka walaupun jasanya "memusnahkan" kerajaan Song selatan berada di tangannya, jasanya itu tidak berhasil menambal kesalahannya. Thio Hong Hoan diturunkan pangkatnya. Malah ia diturunkan pangkatnya tiga tingkat oleh Kublai Khan.

Tentang Giok-sie telah dibawa mati oleh Kaisar Peng, raja Song selatan yang telah musnah itu. Peng Hong-te telah menceburkan diri ke laut berdua dengan Liok-siu-hu seorang menteri setianya, merangkul kaisar Peng dan mereka telah menceburkan dirinya dengan membawa serta cap kerajaan, sehingga Giok-sie lenyap tidak tahu rimbanya.

Kublai Khan memerintahkan para pahlawannya untuk mencari Giok-sie, walau bagaimanapun besar biayanya, Giok-sie harus diperoleh.

Riwayat Giok-sie itu pun memiliki cerita tersendiri. Waktu kaisar Cin She Wang (Cin Sie Hong) berhasil menaklukkan enam negeri saingannya menjadi satu dan tunduk di bawah kekuasaannya, ia telah memikirkan cara terbaik untuk mewariskan negara kepada anak cucunya. Untuk itu segera juga Kaisar Cin mempergunakan sepotong batu Kumala Mustika yang disebut Hoo-sie-pek, di atas batu ditulis delapan huruf model Toan yang dilakukan oleh Lie-su atas perintah kaisar Cin. Bunyi delapan huruf:

"Siu Beng Te Thian, Kie Tay Cun Ciang" artinya "Menerima Firman Tuhan untuk Selama-lamanya."

Lalu kaisar Cin memerintahkan seorang ahli pemahat untuk mengukir Kumala Mustika tersebut, yang lalu selanjutnya dijadikan sebagai cap kerajaan. Rupanya Kaisar Cin percaya dengan bertindak demikian pemerintahannya akan hidup makmur untuk selama-lamanya.

Sesungguhnya apa yang kemudian terjadi? Berapa lamakah kekekalannya Cin She Wang (Cin Sie Hong)?

Baru pada giliran Jie-sie Hong-te, yaitu Kaisar yang kedua. Kerajaan Cin sudah musnah. Cin Sie Hong memang Kaisar pertama, yaitu Sie Hong Ke. Cap kerajaan itu harus diserahkan pada Lauw Pang. Kemudian Eng Ciang, yaitu "Hidup Makmur Selama-lamanya" akan tetapi empat ratus tahun kemudian Giok-sie harus pindah tangan lagi kepada Co Pie.

Selanjutnya Giok-sie harus bergantian tangan tidak hentinya, entah berapa kaisar dari berbagai marga yang telah menguasai Giok-sie tersebut. Dan entah telah berapa banyak kerajaan yang lahir dan musnah di daratan Tiong-goan selama itu, dengan Giok-sie selalu dikuasai oleh Kaisar yang berhasil berkuasa.

Dengan demikian, bukannya hidup makmur dan kekal selama-lamanya, sebaliknya membawa kecelakaan. Negara musnah, keluarga habis tertumpas.

Hanya saja Kublai Khan justeru yakin, jika Giok-sie berhasil ditemukan dan menjadi miliknya, ia menjadi kaisar di daratan Tiong-goan yang bisa "Siu Beng Te Thian, Kie Tay Eng Ciang" ia akan makmur selama-lamanya. Karena itu, diperintahkan seluruh jagonya untuk mencari Giok-sie.

Banyak pahlawan kerajaan Tay-goan tersebut yang disebar sekitar Gay-bun, selain mencari Giok-sie di laut juga di daratan, seperti diketahui Peng Hong-te, Kaisar dari kerajaan Song selatan yang telah musnah itu membenamkan diri dengan ceburkan dirinya di laut Gay-bun. Dan juga iapun telah menyerahkan munculnya banyak sekali pergolakan dengan tersiarnya Giok-sie telah terangkat dari laut dan dimiliki seseorang. Banyak pertempuran yang meminta korban jiwa, banyak juga yang menderita, adanya perebutan Giok-sie tersebut.

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang