Immortal and Martial Dual Cultivation [Book 6]

Chapter 1151: Divine Weapon Descending

Xiao Chen mengintip dari balik api, melihat melewati mereka. Yang lebih dia fokuskan adalah pedang pedang yang memancarkan cahaya merah.

Bilah pedang tampak hidup saat berdenyut dengan cahaya merah yang tampak seperti darah yang mengalir di pembuluh darah, memberi kesan bahwa pedang itu hidup daripada benda mati.

Xiao Chen tidak bisa menahan untuk berpikir tentang pemilik pedang ini sebelumnya, Blood Sword Sovereign, Kaisar Bela Diri legendaris yang bahkan lebih terkenal daripada Thunder Fire Sovereign di Laut Hitam.

Ritual sudah dimulai. Banyak swordsmith dengan torsos dan ekspresi kubur berkumpul di sekitar formasi besar. Gumpalan api keemasan menari-nari di semua tangan mereka.

Ini adalah api yang telah dipelihara oleh grandmaster ini sepanjang hidup mereka, api yang sangat berharga yang digunakan khusus untuk memalsukan Senjata Roh.

Atas perintah Fei Lengyi, setiap pendekar pedang membentuk segel tangan yang dalam dan mengirimkan nyala api mereka ke dalam simpul-simpul formasi.

Pada saat itu, formasi bercahaya warna-warni, terbuat dari segala macam bahan ilahi dan dibangun di atas dasar Emas Berpola Hitam, dengan cepat mengambil api, disertai dengan banyak suara berderak.

Mengingat ketangguhan bahan ilahi, hanya api seperti itu yang bisa menyalakannya. Beberapa kuasi-Kaisar menonton tidak bisa menahan rasa sakit di hati mereka.

Cahaya dari nyala api terlihat sangat enak dipandang. Namun, hal-hal yang terbakar bukanlah limbah kertas tetapi bahan ilahi bernilai sejumlah besar Koin Astral Hitam, setara dengan kekayaan Kaisar Bela Diri biasa.

Bahkan Xiao Chen merasa sakit hati untuk Tuan Manor ini. Bahkan dia tidak memiliki keberanian untuk menonton dengan ekspresi teguh saat bahan-bahan suci ini terbakar.

Saat api berkobar, bahan-bahan ilahi meleleh menjadi cairan kristal yang mengalir di sekitar formasi, mengikuti jalan setapak yang sudah lama, melonjak menuju altar menyala di tengah.

Ekspresi kecemasan terlihat jelas pada grandmaster swordsmiths. Mereka tidak berani ceroboh saat mengendalikan api mereka.

"Ledakan!"

Ketika semua bahan ilahi cair dimasukkan ke dalam altar, api tiba-tiba menyala. Tiang api menjulang ke awan, langsung menghamburkan awan gelap yang biasanya menyembunyikan langit.

Saat nyala api berkobar, bahkan awan gelap mulai menyala. Tanpa awan yang menghalangi itu, sinar matahari bersinar.

Di Kota Air Hitam yang gelap, Jadeite Mountain Manor bermandikan sinar matahari. Itu tampak sangat mempesona seperti cahaya suci, menarik perhatian seratus juta pembudidaya di sana.

Kaisar-kuasi Laut Hitam yang sudah lama tidak melihat sinar matahari yang sebenarnya sudah menatap serakah ke arah surga, mengintip ke matahari abadi yang terbentang di luar penghalang langit.

"Berdengung! Berdengung! Berdengung!"

Setelah beberapa saat, Kekuatan Ilahi menyebar dari altar. The Heavenly Cloud Jadeite Sword mulai bergetar, dan semua orang segera melihat ke belakang, fokus pada altar. Mereka semua tampak sangat cemas, bahkan tidak berani bernafas.

Namun, pada saat ini, Xiao Chen fokus pada dua orang.

Salah satunya adalah Yue Bingyun di sampingnya. Dia sangat tenang dan tidak menunjukkan perubahan ekspresi sebelum ini. Sekarang, bagaimanapun, dia tidak bisa tidak mengkhianati kecemasan tertentu ketika dia menatap Asal Heptagold di tangan Fei Lengyi.

Tidak ada yang mengejutkan tentang ini, karena kegelisahannya tulus. Jika dia tidak cemas sama sekali sekarang, itu akan benar-benar aneh. Xiao Chen bahkan akan mulai meragukan apakah dia berasal dari Istana Bulan.