6

15.1K 1.1K 18
                                    

Hari ini, Jungkook sudah sehat, benar-benar sehat.

Semuanya sudah kembali padanya, keimutannya, keceriaannya, termasuk kejahilannya pun sudah kembali.

Seperti ini contohnya.

"Kookie, lihat sepatu cokelat milik hyung tidak?" tanya Taehyung.

Jungkook menggeleng, padahal sepatu cokelat milik hyungnya yang memiliki senyum kotak itu tadi di masukkan kedalam keranjang baju kotor dan ditutupi oleh tumpukan baju kotor lainnya, agar tidak kelihatan.

Alasannya simpel, "Tae yung itu cepatunya ada banyak, jadi Tootie cembunyiin catu, bial lak cepatunya tidak telyayu penuh"

Dan Taehyung membiarkannya begitu saja, memilih memakai sepatu yang lain.

Itu kejahilan pertamanya setelah sakit kemarin.

Dan jangan dikira kejahilannya hanya sampai disitu, masih ada banyak lagi.

"Kookie, lihat panci milik hyung tidak?"

Oh, itu suara milik hyung tertuanya, Jin.

Jungkook menggeleng, benar-benar tidak tahu, itu bukan kejahilannya.

"Kookie, ayolah, jangan disembunyikan"

"Tootie benal-benal ndak taw yung"

"Kookie, hyung tahu kau itu jahil, tapi untuk panci, bisakah kau kembalikan ke hyung? Hyung harus memasak"

Jungkook menatap Jin, "Tootie ndak menyembunyitan panci milik yung, tadi Tootie hanya menyembunyitan cepatu miyik Tae yung caja"

Jungkook cemberut, kenapa Jin tidak percaya padanya? Bukan dia kok yang menyembunyikan pancinya. Jin itu memang pelupa, tapi tidak pernah ingin dibilang seperti itu.

"Kookie benar-benar tidak tahu? Ya sudah kalau begitu, hyung akan mencarinya lagi saja"

Jungkook mengangguk, kembali menonton kartun yang dari tadi sedang dilihatnya.

Tiba-tiba Jungkook merasa ada seseorang yang duduk disampingnya.

Menoleh untuk melihat siapa orang itu, yang ternyata Jimin, dengan tangan yang menggenggam ponsel.

Jungkook menolehkan lagi kepalanya kearah televisi.

"Kookie, lihat headset hyung tidak?"

Astaga, apalagi ini.

Jungkook itu hanya menyembunyikan sepatu milik Taehyung, tidak yang lain.

Catat, HANYA SEPATU MILIK TAEHYUNG.

Lalu kenapa semua barang yang hilang, selalu Jungkook yang dicurigai?!

Rasanya Jungkook ingin berteriak sekarang juga, tapi tidak jadi karena takut tenggorokannya sakit sehabis berteriak.

"Ndak yung, Tootie ndak liyat, Tootie juga ndak taw hedcet yung ada dimana, Tootie ndak menyembunyitannya"

Jimin mengangguk, "Baiklah, nanti saja hyung cari. Ah, Kookie sedang lihat apa?"

"Yitel poni"

"Yitel po- ah, little pony ya?"

"Um"

"Kookie sudah makan?"

Jungkook mengangguk.

"Sudah tidur?"

Jungkook mengangguk lagi.

"Mau susu pisang tidak?"

Kali ini Jungkook menggeleng, "Ndak maw, Tootie cudah tenyang"

"Kalau biskuit, mau tidak?"

Jungkook menggeleng lagi.

"Ka-"

"Yung, Tootie cedang ndak maw apa-apa. Nti caja talau Tootie maw cecuatu, Tootie atan biyang ke Chim yung"

Jimin menggaruk tengkuk belakangnya, menyengir.

Jimin bosan, sungguh. Di ponselnya tidak ada sesuatu yang menarik untuknya. Ingin bermain bersama Jungkook, tapi Jungkook sedang menonton kartunnya.

Jika dipaksa bermain, maka Jungkook akan menangis dan meminta es krim yang banyak seperti tempo hari, bisa habis uangnya jika Jungkook meminta lagi nanti.

Akhirnya Jimin ikut menonton kartun yang ditonton Jungkook saja.

Pandangannya jatuh pada sesuatu di bawah meja, dan mendekatinya untuk melihat benda apa itu.

"Astaga, ini kan panci milik Jin hyung, kenapa bisa ada disini?"

Jungkook menoleh dam menatap panci yang dipegang Jimin, kemudian menatap Jimin.

"Tadi Jin yung mencali panci tu"

Jimin menoleh, "Panci ini?"

"Huum"

"Kenapa tidak diberikan?"

"Tootie ndak taw tayo ada panci di citu"

"Ya sudah, sekarang berikan panci ini ke Jin hyung ya"

Jungkook mengangguk. Turun perlahan dari sofa dan mengambil panci yang sedang dipegang Jimin.

Berjalan pelan kedapur, dan menemukan Jin yang masih bingung mencari panci miliknya.

"Jin yung, ni pancina"

Jin menoleh dan menatap antara Jungkook dan panci itu bergantian.

"Kookie ya yang menyembunyikannya?"

"Ndak yung, tadi ditemutan oyeh Chim yung dibawah meja"

"Aah, begitu"

Jungkook kembali keruang tengah dan duduk di karpet bawah, disamping Jimin.

Kembali menonton kartun kesukaannya itu.

Jimin juga masih menonton kartun itu, menemani Jungkook.

Jin sudah bisa memasak karena pancinya sudah ditemukan.

Jungkook tersenyum, akhirnya ia bisa melanjutkan menonton tanpa ada yang menganggu dan bertanya ini dan itu.

Tapi senyuman itu tidak bertahan lama, karena..

"Kookie menyembunyikan boneka Kumamon milik hyung tidak? Kalau iya tolong kembalikan!!"

Astaga, Jungkook ingin menangis saja rasanya.

'TOOTIE TIDAK MENYEMBUNYITANNYA YUNG!!' batin Jungkook berteriak.


TBC

Anyeong!!
Akhirnya up, maap pendekk:)
Makasih buat yang udah mau baca sama like;)

Big love, ndraa

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang