16

12.2K 881 155
                                    

Hari ini seisi rumah Jeon sedang ribut.

Biasanya memang selalu ribut, tidak pernah tenang, kecuali jika Jungkook sakit seperti tempo lalu.

Tapi keributan itu selalu Jungkook yang membuatnya, jadi hanya Jungkook saja yang ribut, yang lain hanya diam.

Namun kali ini berkebalikan, Jungkook yang diam, dan semua orang yang ribut.

Iya, semua orang ribut karena sibuk membujuk Jungkook untuk mau makan.

Kemarin setelah makan malam, rupanya Jungkook benar-benar bertekad untuk mengurangi makannya.

Tentu saja itu membuat semua orang kalang kabut, merasa gelisah dengan satu pikiran yang sama.

'Jungkook tidak boleh diet, nanti kurus, tidak uwu lagi, tidak empuk lagi saat dipeluk'

Juga, 'Nanti Jungkook tidak cubitable lagi' itu kata Taehyung dan Jimin.

"Kookie, makan ya? Satu suap saja"

Jungkook menggeleng.

"Hari ini hyung memasak bubur kesukaan Kookie loh, yakin tidak mau makan?"

Jungkook mengangguk.

"Kalau begitu makan cookies saja, bagaimana? Masih ada banyak di lemari penyimpanan"

Lagi, Jungkook menggeleng.

"Susu pisang?"

Jungkook menggeleng lagi, membuat semua orang frustasi, benar-benar frustasi, bingung bagaimana cara agar Jungkook mau makan.

"Kookie, berbicaralah, jangan cuma menggeleng dan mengangguk saja"

Jungkook diam.

Jadi, selain mogok makan, Jungkook juga mogok bicara, kesal karena dibilang gendut.

Padahal itu benar.

Jin menghela nafas, "Ya sudah, nanti kalau Kookie mau sesuatu, keluar saja ya, hyung ada di luar"

Jin keluar dari kamar Jungkook, yang lain juga keluar, mengikuti Jin, meninggalkan Jungkook sendiri di kamar.

Jungkook mengambil selimut di bawah kakinya, menyelimuti tubuhnya sampai kepala.

"Eomma, appa, tapan puyan? Tootie yindu, maw di peyuk, maw beymain denan appa dan eomma"

Jungkook menangis, menggigit bibirnya agar isakkannya tidak keluar dan mengundang semua hyungnya masuk ke kamarnya lagi.

"Eomma, yun natay, menatatan Tootie dendut, padahay tan Tootie imut dan yucu cepeyti yan eomma biyan, iya tan?"

Jungkook terdiam, "Tapi Jin yun biyan tayau Tootie ndak dendut, cuma ceditit beyici, jadi Jin yun ndak natay"

"Eomma, Tooyie cebenayna yapay, maw bilan te yun tapi mayu. Tapi ndak apa-pa, Tootie cudah menembunitan catu buntuc tootiec dicini, hihi"

Jungkook berbicara sendiri, mengadu pada eomma, tidak tahu saja kalau sedari tadi masih ada Jimin yang tinggal di kamarnya, menahan tawa.

Tadi Jimin sempat keluar, kemudian masuk lagi untuk berjaga-jaga kalau Jungkook membutuhkan sesuatu.

Jungkook tidak dengar suara pintu kamarnya yang terbuka, karena Jimin memang membukanya sangat berhati-hati, jadi pelan sekali, hampir tidak menimbulkan suara.

Merasa kasihan juga sebenarnya pada Jungkook karena menahan rindunya pada eomma.

Maka Jimin berinisiatif untuk mengambil ponsel dalam saku celananya, mencari nama eomma dalam daftar kontak lalu melakukan panggilan video.

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang