87

6K 664 176
                                    

Jungkook diam, menatap anak kecil yang tadi ada di ujung tangga, begitupun anak itu yang juga menatapnya bingung.

Mereka berdua sedang duduk di ruang bermain, tadi Baekhyun menyuruh Jimin untuk meninggalkan ia disini dan meminta tolong pada anak itu agar menemaninya sementara mereka bertiga membersihkan rumah, setelah dipaksa Baekhyun tentu saja.

"Adik kecil ini siapa?"

"Ung?" Jungkook mengerjap bingung karena anak seusianya itu tiba tiba bertanya, kemudian sebuah pemahaman melintas di otaknya, "Uh, Tootie"

Anak itu mengernyit, "Tootie? Ah, adik kecil masih cadel ya?"

Si bungsu Jeon diam, tidak tahu apa itu cadel, tapi akhirnya ia mengangguk saja, nanti tanyakan pada hyung.

"Hunie juga masih cadel, belum bisa bilang huluf erl. Jadi, umul adik kecil ini belapa?" anak itu bertanya lagi.

Jungkook mengangkat keempat jarinya, lalu menjawab, "Empat"

"Oh iya, Hunie belum pelkenalkan dili. Sehun, adik kecil panggilnya Hunie saja ya"

Sehun tertawa saat Jungkook mengangguk cepat, poni lucu Jungkook bergoyang seiring dengan kepala yang bergerak ke atas dan kebawah.

"Adik kecil, coba bilang k" Sehun bertanya, ingin memastikan sesuatu.

"Ta"

"Ho, jadi Tootie itu Kookie, benar kan?"

Jungkook mengangguk lagi, dan Sehun juga tertawa lagi. Nah, begitu saja terus sampai ikan bisa berjalan, sampai Jungkook betulan jadi jodohku. Amin.

Amin gak kalian? Gigit nih, rawr~

Oke skip.

Sehun usak rambut Jungkook gemas, "Aduh, gemas sekali, jadi mau—heungg"

"HUAAAAAA, YUN TOYON TOOTIE, PIPI TOOTIE DIDIDIT HIKS"

.
.
.

"Duh, sekali lagi maaf ya tetangga, adik kecilku ini memang tidak tahan dengan yang gemas gemas seperti Kookie. Kalian sebaiknya memaafkan kami, aku ini tidak pernah loh meminta maaf, kalian harusnya bangga karena—"

"Cerewet sekali kau, ku ikat bibirmu pakai karet bungkus nasi goreng, mau?"

Baekhyun kicep, langsung melipat bibirnya kedalam sebagai bentuk antisipasi, siapa tahu makhluk pucat di depannya yang diketahuinya bernama Yoongi ini benar benar akan mengikat bibirnya pakai karet bungkus nasi goreng.

Jin, Hoseok, Namjoon, Jimin dan Taehyung menunduk, menahan tawa melihat raut wajah Baekhyun.

"Heh tahu antartika, hyung ku ini sudah mau minta maaf, bukannya di maafkan malah dibilang cerewet" Chanyeol berucap, ceritanya sedang membela Baekhyun.

Yoongi mendelik, Chanyeol takut, takut kalau mata Yoongi tiba tiba keluar. Itu matanya kan sipit, kalau dipelototkan lalu keluar kan bahaya. Tapi Yoongi masih mendelik, tidak terima dibilang tahu antartika.

"Kau monyet Zimbabwe, diam saja. Aku sudah memaafkan hyung mu yang mewakilkan adik kecilmu itu karena sudah menggigit pipi Kookie"

Jin mendekat ke Namjoon, berbisik, "Yoongi kenapa terlihat sensi sekali dengan si Cendol? Apa manusia titisan tiang listrik itu ada masalah dengan Yoongi di agensi?"

Namjoon mengernyit, dia tidak mengerti, Cendol siapa? Tapi karena yang sedang berdebat dengan Yoongi sekarang adalah Chanyeol, maka ia menyimpulkan bahwa Cendol itu adalah Chanyeol.

"Dulu dia pernah masuk ke studio Yoongi hyung tanpa izin, katanya waktu itu dia penasaran kenapa nama studio Yoongi hyung itu jenius lab, begitu"

Jin menganggukkan kepala, lalu berdecak, "Wah, cari mati dia, padahal mati tidak usah dicari nanti datang sendiri"

Namjoon berpikir apa yang dimaksud Jin barusan, tapi tidak jadi, takut kehilangan kontrol agar tidak memukul punggung Jin karena jokes garingnya yang terlalu krenyes.







TBC

Pendek? Maapin huhuu :(

Lagi mentok ide, tapi gak mau bikin kalian nunggu lebih lama lagi.

Btw, aku lagi fragile sama rapp nya mas agus di Eight nya mbak ayu hikd. Denger kata 'suga' diucapin pake suara ala ala asmr sebelum part rapp nya dimulai aja aku dah kejang kejang.

Sedih aku tuh, mba ayu makin hari makin cantek aja hikd >.<

Udah.

Oiya, never not ternyata lagunya enak didengerin ya hwhw, jadi makin cinta sama om lauv deh ><

Paipai~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang