Jungkook bosan, setelah menonton kartun kesukaannya dan menghabiskan dua bungkus cookies sekaligus.
Ingin mengganggu Yoongi, tapi Yoongi malah tertidur di sofa.
Ingin membangunkannya juga, tapi takut dimarahi.
Ingin beralih mengganggu Namjoon, tapi tidak bisa membuka pintu studio.
Jungkook bingung.
Taehyung bilang dia hanya sebentar pergi ke kampus, hanya empat jam.
Sebenarnya Jungkook tidak tahu empat jam itu seberapa lama, kalau tahu bahwa empat jam itu selama ini, Jungkook tidak akan membiarkan Taehyung pergi ke kampus tadi.
Akhirnya Jungkook memutuskan untuk berjalan keluar rumah saja, menunggu Taehyung di teras, siapa tahu saja nanti selama menunggu Taehyung pulang, dia menemukan sesuatu yang menarik.
Kaki kecilnya membawanya menuju pintu utama yang tertutup rapat, tangannya terangkat, hendak membukanya.
Meskipun sedikit kesulitan, akhirnya Jungkook bisa membuka pintu itu.
Matanya memandangi kebun kecil di halaman rumahnya, ada berbagai macam bunga yang ditanam disana.
Seokjin dan Hoseok yang menanamnya.
Berjalan menuju kursi, ingin duduk di atasnya, tapi tidak jadi karena tidak bisa naik, akhirnya memutuskan untuk duduk di lantai saja.
Cukup lama Jungkook menunggu, namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Taehyung sampai saat ini.
"Tae yun yama cetayi, Tootie tan jadi yeyah menundu"
Bibirnya merengut, hidungnya memerah basah dan sedikit mengerut, mata bulanya berkaca-kaca, siap menumpahkan air itu kapan saja.
Namun sebelum benar-benar menumpahkan air matanya, pintu gerbang terbuka, menampilkan Taehyung yang sedang fokus dengan ponselnya.
Jungkook langsung bangun, berlari menghampiri Taehyung.
"Yun!!"
Taehyung terkejut, langsung memasukkan ponselnya ke dalam kantong celana lalu menangkap Jungkook yang melompat kearahnya.
"Huwaaaaaa"
"Astaga, Kookie kenapa, hm?"
Tangannya bergerak untuk mengusap lembut punggung Jungkook yang kini menyusupkan kepalanya ke ceruk leher Taehyung, berusaha untuk meredakan tangisnya.
Jika orang lain terutama Yoongi memergoki Jungkook yang menangis saat bersamanya, bisa-bisa dia yang dimarahi, dan mereka tidak menerima pembelaan dalam bentuk apapun.
Bersyukur hanya dimarahi, kalau sampai dia dihukum uang sakunya dipotong?
Big no, thanks.
Taehyung masih sayang uang sakunya.
Ah, sepertinya aku melupakan sesuatu.
Di keluarga Jeon itu, ada beberapa aturan yang sudah dibuat dan disepakati bersama.
Isi aturannya adalah
Pertama, Jungkook tidak pernah salah
Kedua, yang salah selalu hyung.
Ketiga, jika Jungkook menangis dalam radius setengah meter dari seseorang, maka seseorang itu yang dianggap bersalah.
Keempat, jika Jungkook yang salah, maka kembali ke peraturan yang pertama.
Dan ada beberapa peraturan tambahan jika ada situasi mendadak.
Ya, itu semua dibuat karena mereka terlalu menyayangi Jungkook, tentu saja.
TBC
Jangan lupa voment ya :)
Dadahh

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Fiksi Penggemarcerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)