37

9K 734 53
                                    

Taehyung menggendong Jungkook, berjalan di belakang Jin, Jieun, dan Taebum, memasuki supermarket.

Jin dan Jieun mengambil masing-masing troli, Jin bertugas membeli persediaan sabun, pasta gigi, shampo, dan lain-lain selama satu bulan.

Jieun bertugas membeli bahan-bahan masak, karena yang di rumah tinggal sedikit, jadi beli sekalian saja.

Sementara Taehyung juga membawa troli, dia tidak bertugas membeli apa-apa, hanya ingin membeli camilan.

Meletakkan Jungkook di troli, kemudian mendorongnya.

Mereka berpencar, berjalan menuju rak tujuan masing-masing.

Taebum tentu saja berjalan bersama Jieun, jadi Jin sendiri, dan dia bersama Jungkook.

"Kookie, mau camilan, tidak?"

Jungkook mengangguk, "Maw tootiec"

"Cookies? Di rumah 'kan masih ada banyak, tidak usah saja, ya?"

Taehyung kadang suka heran, Jungkook kalau di ajak ke supermarket atau minimarket.

Jika ditawari ingin membeli makanan apa, jawabannya selalu saja, susu pisang, es krim, dan cookies.

Padahal 'kan masih ada banyak makanan yang enak.

Keripik kentang, misalnya, atau cokelat, permen, dan masih banyak lagi.

Jungkook berpikir sebentar, "Tayau beditu Tootie maw cotat caja, yan banak"

"Oke"

Mendorong troli nya ke rak yang berisi berbagai macam cokelat, mengambil asal dan memasukkan semuanya kedalam troli.

"Mau marshmellow, tidak? Sebentar lagi musim dingin, sepertinya akan enak jika dimasukkan kedalam cokelat panas"

Jungkook mengangguk antusias, "Um, Tootie juda maw meyyow meyyow"

"Marshmellow, Kookie, bukan meyyow meyyow"

"Iya, potona itu, meyyow meyyow"

Menggeleng pelan, meraih beberapa marshmellow, dan kembali meletakkannya kedalam troli.

Mendorongnya lagi, melihat lihat camilan apa yang sekiranya enak untuk menemaninya jika ia sedang bangun saat malam hari.

"Yun-yun, Tootie maw tuyun"

"Turun?"

"Um"

Taehyung meletakkan kuaci yang dipegangnya, menurunkan Jungkook dari troli.

"Disini saja, jangan kemana mana, ikuti hyung kalau hyung sudah berjalan, ya?"

Jungkook mengangguk.

Mengedarkan pandangannya, melihat rak rak tinggi dan besar di sekitarnya.

Melirik Taehyung yang masih sibuk memilih kuaci, kemudian berjalan mengendap endap.

Terkikik senang ketika berhasil lari dari pengawasan Taehyung.

Kaki kecilnya membawanya berlari mengelilingi rak rak itu, melewati lorong antar rak.

Baru berhenti ketika sudah tidak ada rak lagi.

"Hihi, Tootie cudah beyayi campai ujun, dan Tae yun ndak taw"

Berjalan lagi, kembali ketempat semula saat dia dan Taehyung berada terakhir kali.

Memilih berjalan, karena kakinya sudah lelah digunakan untuk berlari.

Berhenti di rak tadi, tidak menemukan Taehyung disana.

Kepalanya mendongak, mendapati deretan kuaci disana.

"Benay tok, tadi Tae yun ada dicini, cedan memiyih tuaci, cetayan tok ndak ada? Tae yun menindaytan Tootie ya?"

Berjalan agak cepat, melihat semua lorong antar rak, siapa tahu Taehyung ada disana.

Namun tidak ada.

Mata Jungkook berkaca kaca, "Tae yun, Tae yun dimana?"

.
.
.
.
.

Taehyung memasukkan dua kuaci itu kedalam troli.

Dari tadi dia sibuk memilih kuaci mana yang akan dia beli, antara yang original, dan yang rasa susu.

Berpikir lama, kemudian memutuskan untuk membeli dua duanya saja.

Menundukkan kepalanya, tidak menemukan Jungkook disana.

Menengok kebelakang, juga tidak menemukan Jungkook disana.

Mulai panik, takut kalau Jungkook tiba tiba diculik.

Mendorong trolinya, berlari kecil, siapa tahu Jungkook masih ada di dekatnya.

Tapi tidak ada tanda-tanda bahwa Jungkook ada disana.

Taehyung semakin panik.

Adik uwu nya hilang, berlari cepat, mencari di setiap lorong antar rak.

"Kookie?" memanggil namanya pelan.

Langkah kakinya spontan terhenti, matanya membulat, memasang indera pendengarannya baik-baik.

Disana, speaker di atas kulkas yang menyimpan cola, suara Jungkook terdengar.

"Tae yun, Tootie dicini, beycama ceoyan noona, di tempat yuan inpoymaci, hiks, jemput Tootie dicini, hiks"

Maka dengan kecepatan kilat, Taehyung berlari ke arah ruang informasi.

Masuk kedalamnya, menemukan Jungkook yang sedang menangis tersedu sedu disana.

Sambil memakan es krim.

Antara mau tertawa karena Jungkook menangis sambil memakan es krim, dan berteriak senang karena akhirnya Jungkook ditemukan.

Menghampiri Jungkook dan berjongkok dihadapannya, mengabaikan eksistensi dua staff disana.

"Kookie, tidak apa-apa?"

Jungkook mengangguk, mengusap ingus yang keluar dari hidungnya kasar, mengangguk, kemudian memakan es krimnya lagi.

Taehyung menghela nafas lagi, kemudian berdiri.

"Terimaka-"

BRAKK

"Kookie!"

Taehyung menelan ludah gugup, disana, di ambang pintu, sudah berdiri Jieun, Jin, dan Taebum yang memandangnya garang.

Seolah olah akan menguliti Taehyung saat itu juga.

'Aduh, selamatkan aku, orang tampan mau dinistakan sebentar lagi' batin Taehyung menjerit.







TBC

Haii

Gilaa, Suga's Interlude bagus banget dong😭😭

Emang deh, kocheng satu ini wew banget, mana suaranya mbak halsey alus banget lagi, kan jadi agak merinding.

Atau emang udah merinding.

Ah, nggak tau, speechless.

Kalian udah denger belum??

Udah, gitu.

Eh iya, aku akhir akhir ini sering ngomong nggak jelas ya disini, mana banyak lagi, hehe.

Kalian keganggu nggak?

Kalo iya, maaf yaa, peace✌

Terakhir, jangan lupa voment yaa

Paipaii~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang