62

7.4K 643 34
                                    

Namjoon memasuki rumah dengan menggendong Jungkook, wajahnya terlihat lelah.

Sementara yang digendong tampak senang senang saja, senyumnya mengembang dan matanya berbinar menatap sekantong plastik besar berisikan camilan camilan yang di bawanya.

Mereka baru saja kembali dari pesta ulang tahun tetangga mereka, teman Jungkook juga meskipun tidak terlalu kenal.

Semua anak kecil di komplek mereka diundang, termasuk Lisa, Bambam, dan Yugyeom.

Namjoon tidak diundang sebenarnya, tentu saja, dia itu sudah berumur di atas dua puluh, dan yang berulang tahun baru berumur lima. Jadi, tidak mungkin Namjoon diundang.

Tapi Jungkook mana mau berangkat ke acara itu kalau tidak ditemani.

Itu pun harus ada sogokan berupa sebuah mainan baru kalau Jungkook mau berangkat ke pesta ulang tahun milik tetangga.

Bukan apa apa, mereka hanya ingin Jungkook belajar berinteraksi.

Juga agar tidak ada ibu ibu komplek yang menggosip tentang keluarga mereka perihal Jungkook tidak datang meskipun sudah diundang.

Biasa, ibu ibu 'kan memang begitu, suka sekali bergosip.

Termasuk Jieun. Tapi, sst, jangan bilang bilang kepada Jieun kalau Namjoon mengatakan kepada kalian semua bahwa Jieun itu suka bergosip.

Bisa tamat sudah riwayat hidupnya.

Jadilah tadi Namjoon berdiri di tengah tengah anak kecil yang sedang berkerumun, ikut menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan suaranya yang, umm, agak tidak enak di dengar kalau di gunakan untuk bernyanyi, sampai membuat seorang gadis kecil menangis ketakutan.

Tapi kalau untuk rap, beuh, dipastikan semua wanita bisa mati kejang saat pertama kali mendengarnya.

Padahal kan enggak ya, RM nyanyi suaranya juga bagus tuh, kayak yang di So That I Love You yang duet sama Juki itu. Boro boro nyanyi, baru denger RM nafas aja udah kejang kejang ini, rasanya pengen lari maraton 2 km, tapi gak jadi, soalnya nanti capek. /aku curhat ini ceritanya wkwk/

Oke, kembali ke komputer —karena laptop sudah mainstream—.

Namjoon menurunkan Jungkook di karpet bulu ruang tengah, langsung menghempaskan tubuhnya di sofa.

Serius, ini badannya pegal pegal semua, di gelayuti anak anak tadi. Karena ada pesulap yang datang disana, meletakkan sesuatu di leher belakang Namjoon, dan mengatakan kalau ada yang bisa menemukan benda itu, maka dia akan dapat hadiah. Jadi semua anak langsung mencarinya dan seketika berlomba lomba untuk mengambil benda di leher belakang Namjoon.

Sudah begitu, dia tadi ditertawakan oleh ibu ibu tepat setelah keluar dari rumah anak yang berulang tahun.

Besok besok, kalau ada tetangga yang berulang tahun, dia tidak akan mau menemani lagi, sudah kapok.

"Joon yun, eomma appa beyum puyan?"

Namjoon menunduk, menggeleng, "Belum, sebentar lagi pasti pulang"

"Hobi yun, Chim yun, cama Tae yun juda beyum puyan?"

"Belum, Kookie, ini masih jam enam sore, mereka pulang nanti jam setengah tujuh"

Jungkook merengut, "Tayau Yoon yun?"

Namjoon menghela nafas, mengangkat Jungkook, memindahkannya ke pangkuan.

"Yoongi hyung 'kan sedang di agensi, Kookie, pulangnya agak lama. Kookie disini dengan hyung saja, ya?"

Jungkook mengangguk lesu, memainkan pita yang digunakan untuk hiasan di plastik pembungkus itu.

"Ayo senyum, Kookie, jangan cemberut, nanti cepat keriput loh. Kookie mau keriput?"

Jungkook mendongak, "Teyiput tu apa yun?"

"Keriput itu kulitnya mengerut seperti ini"

Namjoon memegang pipinya sendiri, mengerutkannya.

Jungkook tertawa, "Hihi, Joon yun cepeyti hayabeoji di Bucan"

Namjoon juga ikut tertawa, mencubit kedua pipi Jungkook gemas.

"Adwuh, cwatit ywun"

Melepas tangannya dari pipi bakpao Jungkook, menepuk nepuknya pelan.

"Mau dibukakan?" tanya Namjoon, menunjuk plastik camilan yang didapat dari acara ulang tahun tadi.

Jungkook mengangguk, menyerahkan bungkusan itu, yang segera di ambil dan dibuka Namjoon.

"Ni buat yun"

Namjoon mengernyit, menatap bingung pada Jungkook yang memberikannya sebungkus choco pie.

"Kenapa untuk hyung? Kookie 'kan suka ini"

"Buat ucapan teyimatacih tayena cudah menemani Tootie tadi, di mamam ya yun, enak tok, ndak beyacun"

Namjoon tertawa, menerima choco pie pemberian Jungkook.

"Terimakasih, Kookie"

Jungkook mengangguk, mulai memakan cookies nya, setelah dibukakan Namjoon, tentu saja.







TBC

Haii

Dugudugudugudug

Siapa yang udah streaming Black Swan tadi?

Mana suaranya?!

Gak kedengeran ah, gak asik nih.

Hehe.

Eh iya, aku mau curhat nih, boleh tidak?

Kalo nggak boleh, aku bakal tetep curhat pokonya.

/maksa nih/

Jadi, tadi ceritanya tuh gini, iya gini, terus gitu, gitu, dan gitu, akhirnya gini, aku jadi gitu. Udah.

Hehe.

Enggak enggak, becanda deng.

Jadi tadi waktu aku pulang sekolah, kan capek tuh, mana pas jam terakhir ada kuis dadakan bahasa inggris kan, nah, mantep nggak tuh, ambyar nih otak.

Terus pas aku buka pintu kamar terus mau masuk, dikagetin sama emak yang ngintip ngintip di kolong kasur, ternyata lagi cari kacamatanya yang ilang.

Terus aku lewat aja gitu kan, nah terus nabrak. Eh enggak.

Terus aku bingung kan liat tembok kamar aku tu sepi, ngerasa kaya ada yang kurang.

Pas aku ngelirik ke arah kasur, ternyata itu semua printilan bts yang aku tempel di tembok tuh sobek semua.

Kaget setengah idup sumpah, ternyata itu kelakuan si adek, pengen marahin tapi kasian.

Akhirnya aku nangis dalam diam gitu di kamar. Ea, cem drama drama nih, ihiy, piuwit.

Enggak gitu sih, lebay amat dah.

Ya pokonya aku kesel, dikamar sendirian sambil dengerin lagu pake headset.

Tau dada ampek, sesek pas nahan kesel?

Ya gitu, sampe mau nangis karena serius, ini dada kek ada betonnya, sesek banget.

Terus aku dapet notif yt dari bighit kan, ternyata vid nya itu tuh. Black Swan itu, sumpah demi rambut panjangnya juki yang sekarang udah dipotong tapi mulai tumbuh panjang lagi, aku speechless huaaa, tereak tereak dalem kamar, nangis juga.

/lebay ah pake nanges/

Tapi emang gitu, aku nanges, adem soalnya.

Udah gitu aja curhatnya, sekian, terimaxiexie.

Oiya, jangan lupa voment yaa^^

Aku sayang kalian, kalian sayang Jungkook, Jungkook sayang aku ;)

Paipaii~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang