9

13.5K 1K 15
                                    

Ini baru pukul lima, dan Jin sudah bangun.

Meskipun tadi dia baru tidur tepat pada pukul dua, tapi karena mengingat adik-adiknya yang tidak akan bangun kecuali dibangunkan, maka rela tidak rela Jin harus tetap bangun sepagi ini.

Iya, Jin lebih memilih bangun pagi buta begini daripada dikeroyok lima orang yang bangun kesiangan.

Keluar dari kamar kemudian mencuci muka sebentar, lalu memasak terlebih dahulu, baru membangunkan adik-adiknya.

Tepat pada anak tangga terakhir, penglihatannya mendapati Jimin yang masih tertidur pulas di sofa.

'Pasti anak ayam itu kelelahan' batinnya.

Menggeleng-gelengkan kepala kemudian melangkah lagi menuju dapur dan mulai membuat sarapan.

Pukul enam tepat, aktivitas memasaknya sudah selesai.

"Akhirnya selesai, bangunkan Jimin terlebih dulu saja, dia bilang kemarin ada kuliah pagi"

Kembali keruang tengah, memandang Jimin yang tertidur dengan satu kaki yang ada di kepala sofa, selimut dan bantal yang sudah jatuh kelantai, kepala yang hampir menyentuh lantai, dan mulut yang terbuka lebar.

"Jimin, bangun. Ini sudah pukul enam, kau bilang ada kuliah pagi? Pukul berapa?"

"Ungh, sebentar lagu, hyung" balasnya dengan suara serak.

"Tidak boleh, harus bangun sekarang"

"..."

Jin berdecak, kembali kedapur, mengambil segelas air dan membawanya keruang tengah.

Tentu saja, untuk menyipratkannya pada Jimin yang langsung terbangun saat itu juga.

"Astaga, hyung, hujan, atapnya bocor. Ambil baskom ce-"

"Diamlah dan cepat mandi" ucap Jin datar, berusaha menahan tawa melihat raut muka Jimin yang panik dan matanya yang masih setengah mengatup.

"Satu lagi, ini tidak hujan" tambahnya kemudian meninggalkan Jimin.

Jimin terdiam, mencerna ucapan Jin.

"Tidak hujan? Lalu tadi itu apa? Ludah Jin hyung muncrat, begitu?"

"Hei, Jimin, cepatlah mandi" ucap Jin.

Jimin terperangah.

Hei, siapa yang tidak bingung saat melihat seseorang yang berjalan menaiki tangga, dengan membawa panci dan penggorengan?

"Jin hyung, mau kemana?"

"Kekamar, membangunkan mereka"

"Dengan panci dan penggorengan itu?"

"Iya"

"Ke-"

"Tidak usah banyak tanya, Jimin. Cepatlah mandi atau kau akan kumandikan"

Jimin mengerjap, sedetik kemudian bangkit dari sofa dan mandi.

Takut dimandikan Jin.

Jin sampai di atas, langsung memasuki kamar Yoongi yang paling dekat dengan tangga.

Pertama, pakai cara yang normal terlebih dahulu.

"Yoongi, bangun, ayo sarapan"

Tidak bangun?

Pakai cara yang kedua.

Mendekati ranjang Yoongi dan mengguncang-guncang tubuhnya agak kasar.

Masih tidak bangun?

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang