17

11.5K 846 52
                                    

Hari sudah menjelang siang, Jungkook keluar dari kamar, berjalan kearah perosotan yang di buat di samping tangga, dibuat dengan tujuan untuk memudahkan Jungkook ketika ingin turun.

Merosot dengan senyuman lebar, tertawa begitu sampai di bawah, membuat yang lain juga ikut tertawa.

Tawa Jungkook itu menular, kalau kalian belum tahu.

"Yun, yun"

"Ada apa?"

"Yapay, maw mamam"

"Sudah tidak marah lagi?"

"Ndak"

"Kalau lapar marahnya hilang ya, Kookie" sindir Namjoon.

Jungkook tersenyum lebar, memperlihatkan giginya yang putih bersih, serta dua gigi terdepan yang nampak paling besar.

"Ndak juda, yun"

"Ya sudah, mau makan apa?"

Jungkook berpikir sebentar, "Yamyeon?"

"Tidak boleh, tidak boleh makan ramyeon"

"Yayu Tootie mamam apa?"

"Nasi dengan nugget dan telur saja, ada sosis juga, hyung sudah buatkan tadi"

Jungkook mengangguk semangat, dia suka makan nasi, suka makan nugget suka makan telur, juga suka makan sosis.

Sebenarnya, makan apa saja Jungkook suka, semua yang bisa dimakan, Jungkook suka.

Terbukti dengan tubuhnya yang gendut.

Sst, jangan bilang gendut di hadapan Jungkook, nanti marah lagi, tidak jadi makan, lalu jadi kurus.

Bilang agak berisi saja, hehe.

"Mau makan di meja makan atau disini?"

"Dicini caja, beycama yun-yun, maw lihat taytun juda, ceponbob"

Jimin meraih tubuh Jungkook, mendudukkannya di pangkuan, sambil memainkan tangannya.

Taehyung tidak merebut, tidak seperti Jimin beberapa hari yang lalu.

Membiarkan Jimin bermain sendirian dengan Jungkook.

"Baiklah, hyung ambilkan dulu ya"

"Um, janan yama-yama"

Jin mengangguk, segera berdiri dari sofa dan berjalan ke dapur, mengambilkan Jungkook makan.

"Kookie" panggil Namjoon.

Jungkook menoleh, menatap Namjoon yang ada di sebelah kirinya.

"Apa, yun?"

"Kukumu sudah panjang, nanti dipotong ya"

Jungkook menatap jarinya, memang sih, kukunya sudah tumbuh panjang.

Tapi Jungkook tidak mau kukunya dipotong.

"Ndak maw, ndak ucah dipoton"

Dahi mereka berkerut, "Loh, kenapa?"

Jungkook mendongak, menatap hyung-hyungnya satu persatu.

"Potona ndak maw"

"Iya, tapi alasannya apa?" tanya Yoongi.

"Tootie maw puna tutu cepeyti Tae yun, panjan-panjan, teyihat teyen, baduc"

Mereka semua menatap Taehyung serempak, menajamkan matanya, mengisyaratkan agar Taehyung segera memotong kukunya agar Jungkook tidak lagi menolak jika kukunya dipotong.

Taehyung meringis, padahal sudah susah payah dia memanjangkan kukunya, merawatnya juga dengan sepenuh hati, yang sudah dibesarkan seperti anak sendiri.

Oke, abaikan yang terakhir.

Akhirnya hanya mengangguk pasrah, merelakan kuku indahnya itu untuk dipotong nanti.

"Kuku milik Taehyung itu jelek, Kookie, tidak boleh punya kuku seperti itu"

Jungkook mengerutkan dahinya, "Tapi itu teyihat indah, yun, teyen"

"Tidak boleh, kuku panjang seperti itu tidak keren, malah seperti monster"

"Huh?"

"Pernah lihat bayangan monster di kartun?"

Jungkook mengangguk.

"Kuku milik monster itu panjang atau pendek?"

"Panjan"

"Nah, panjang 'kan? Nanti kalau Kookie punya kuku panjang, bisa berubah jadi monster loh, mau?"

Jungkook menggeleng keras, "Ndak maw, Tootie ndak maw jadi monctey"

"Kalau begitu kukunya dipotong ya?"

"Tapi Tae tun ndak beyubah jadi monctey?"

Yoongi terdiam, berpikir, "Taehyung berubah jadi monster, tahu, kalau malam-malam"

Mata Jungkook membola, "Benaytah?"

"Iya, benar, Taehyung kalau malam pasti berubah jadi monster, makanya kalau malam Taehyung selalu di kamar, itu dia sedang berubah jadi monster" tambah Jimin.

Jungkook bergidik, matanya beralih menatap Taehyung yang sedang menatap Jimin dengan tatapan mata yang tajam.

"Hei-"

"Kookie, ini makanan milikmu, makan sendiri atau di suap?" ucap Jin yang baru saja datang dari dapur, memotong ucapan Taehyung yang hendak membalas Jimin.

Jimin terkekeh, "Berikan padaku saja, hyung, biar aku yang menyuap Kookie. Kookie, mau disuap oleh hyung?"

Jungkook mengangguk, membiarkan Jimin menyuapinya, sementara dirinya fokus untuk menonton kartun spongebob kesukaannya, juga fokus mengunyah, tentu saja.



TBC

Haihaihai

Maap baru up, hehe

Jangan lupa voment ya!

Paipai~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang