Hari sudah berganti, sekarang kira-kira sudah pukul setengah sepuluh pagi.
Jin sedang berkutat di dapur, sibuk membuat sesuatu.
Jungkook yang tadinya ingin meminta tolong agar diambilkan susu pisang, mendadak penasaran, memilih duduk di kursi kecilnya, mengamati Jin yang bergerak kesana kemari.
"Jin yun cedan membuat apa?"
Jin menoleh, "Kenapa Kookie ada disini? Mau diambilkan sesuatu?"
"Um, cucu pican"
Kemudian Jin langsung mengambilkan susu pisang untuk Jungkook dan kembali berkutat.
"Jin yun cedan membuat apa?" tanya Jungkook lagi.
"Oh, hyung sedang membuat kue beras"
Mata Jungkook berbinar, "Tue beyac?"
"Iya"
"Tootie maw tue beyac"
"Iya, tunggu ya, ini sedang dibuatkan"
"Tumben cetayi, yun"
"Apanya yang tumben?"
"Buat tue beyac"
"Oh, tadi kata Lee ahjumma, ada tetangga baru yang akan datang, jadi hyung membuat kue beras untuk basa-basi"
"Memanna, Yee ahjumma taw dayi mana?"
"Tidak tahu, tapi tadi saat hyung keluar untuk membeli sayur yang kebetulan lewat di depan, Ahjumma-ahjumma sekitar rumah sedang membicarakan itu"
Jungkook mengangguk, tidak begitu peduli alasan Jin membuat kue beras, yang penting Jungkook bisa memakannya.
Ting tong
"Yun, ada tamu, beyna buni tin ton"
"Iya, hyung tahu, Tae, tolong bukakan pintunya!" teriak Jin, meminta tolong pada Taehyung yang entah sedang melakukan apa di kamarnya.
"Malas, hyung!" balas Taehyung, ikut berteriak.
"Kalau begitu tolong bantu aku menyelesaikan kue beras ini!"
"Tidak bisa membuatnya, hyung!"
"Memangnya kau sedang apa sih?"
"Sedang rebahan, tidak mau keluar kamar, malas, hyung buka sendiri saja pintunya, jangan menggangguku"
Jin mendengus, segera mencuci tangannya dan bergegas membuka pintu.
Sambil berpikir, apa ia harus menahan uang Taehyung lagi.
Ah, tapi tidak jadi saja, kasihan Taehyung kalau uangnya selalu ia tahan.
Ting tong.
"Iya, sia-"
"Hai, aku-"
"Irene noona?"
"Jin?"
"Bagaimana kau bisa sampai disini? Bagaimana kau tahu alamatku? Kau menguntit ya?"
Jin bingung mendapati sunbae-nya dulu saat berada di senior high school sekarang berdiri tepat dihadapannya.
Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan sunbae menyebalkan yang satu ini, sudah sepuluh tahun, mungkin.
Dulu mereka memang cukup dekat karena terlibat dalam satu tim di sebuah organisasi.
Dan juga, karena Irene itu adalah anak dari rekan kerja appa-nya, jadi dulu dia sering bermain bersama dengan Irene saat kedua orangtuanya sedang ada keperluan.
"Enak saja kalau bicara. Aku? Menguntitmu? Hahaha, lucu sekali" ucap Irene, tertawa datar.
"Lalu apa? Kenapa bisa sampai disini?"
"Aku tetangga baru mu tahu"
"Oh, jadi kau tetangga baru ku?"
Irene mengangguk.
"Kalau begitu aku tidak perlu susah payah membuat kue beras untuk diberikan kepadamu kan?"
Irene memutar bola mata, "Terserah, lagipula aku tidak suka kue beras, kalau berniat memberikanku sesuatu, berikan aku jam tangan keluaran Rolex yang terbaru, bagaimana?"
"Kau berniat memerasku?"
"Well, mengeluarkan uang untuk jam terbaru tidak akan membuat keluarga Jeon miskin, 'kan?" kekeh Irene.
"Sungguh, aku merasa seperti sedang berhadapan dengan nenek sihir, noona"
"Aku hanya bercanda, dasar kau ini, dan jangan memanggil ku dengan embel-embel noona, langsung panggil Irene saja"
Jin mengernyit, "Kenapa? Kau 'kan lebih tua dariku"
"Hanya setahun, dan mendengar orang dengan wajah tua sepertimu memanggilku noona, aku terlihat sangat tua"
"Kau memang sudah tua, jangan lupa umur"
"Terserah apa katamu, yang penting wajahku masih awet muda, tidak seperti kau, sudah terlihat seperti ahjussi, eh, kau kan memang sudah ahjussi, ya"
Jin mendengus, "Pergilah dari sini ji-"
"Tu tue beyac ya, ahjumma?"
Suara Jungkook menginterupsi perdebatan antara Jin dengan Irene, membuat dua orang dewasa yang ada disana menunduk, menatapnya yang bersembunyi di balik kaki Jin sambil meremat ujung celana yang dikenakannya.
Lutut Irene lemas, mendengar suara selucu itu, apalagi ketika melihat si pemilik suara yang lebih lucu dan menggemaskan lagi.
Ingin pingsan saja rasanya mendapati buntalan kelinci sedang menatap dirinya dengan mata bulat yang mengerjap polos, belum lagi pipinya yang bulat berisi dan memerah alami, sukses membuat Irene ingin menculiknya dan menyembunyikannya dalam lemari miliknya.
Maaf-maaf saja, Irene tidak kuat jika dihadapkan sesuatu yang menggemaskan seperti itu.
TBC
Holaa
Yuhuu
Maaf buat keterlambatan update nya, hehe.
Jangan lupa voment ya.
Paipaii~

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Fanfictioncerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)