Holaa I'm back!
Alah gaya gayaan, cuma 5 hari doang padahal, sok pake I'm back I'm back an segala.
Wkwk
Gaje ih
Happy reading!
.
.
."Kookie, ayo makan dulu"
Jungkook bergerak malas, bangun dari posisi tidurannya di sofa yang dirasa sudah paling nyaman, berjalan mendekati Jin di dapur.
"Mamam?"
"Iya, makan, sini"
"Appa eomma cudah mamam beyum?"
Jin menghentikan aktivitas sebelumnya yang sedang mengaduk sup, menoleh menatap Jungkook yang kini sudah duduk dk kursi kecil khusus untuknya.
Meraih mangkuk kecil, menuangkan sup yang baru saja jadi kedalamnya, berjalan mendekati Jungkook.
Tersenyum tipis, "Tentu saja appa dan eomma sudah makan"
"Mamamna enak ndak? Appa eomma tenan ndak? Hauc ndak? Ada aiy—"
"Appa dan eomma sudah kenyang, makanannya enak, ada air minum disana, jadi tidak haus"
Jungkook membuka mulutnya, menerima suapan Jin, "Tok yun taw? Yun teyepon denan appa eomma ya?"
"Itu sudah fasilitas, Kookie"
"Uh? Pa tadi?"
"Fasilitas"
"Tapi tan di pecawat tu dinin, yun, nti tayau mamamna dinin teyuc ndak enak badaimana?"
"Ya nanti makanannya tinggal di masukkan kedalam microwave, sudah, selesai. Makanannya jadi hangat lagi" jawab Taehyung sekenanya.
"Memanna ada?"
"Iya, tentu saja ada"
Jungkook mengangguk.
Dia sudah tidak menangis lagi, stok air matanya sudah habis, mungkin.
Karena tadi pagi pagi setelah Taebum dan Jieun berpamitan, mereka berdua langsung pergi, dan semua orang di rumah mengantar sampai bandara.
Dan ini sudah menjelang sore, bisa bengkak mata Jungkook kalau terlalu lama menangis.
Jadi Jungkook merelakan Taebum dan Jieun pergi, dengan syarat, dibelikan mainan iron man keluaran terbaru. Tentu saja Taebum dan Jieun langsung menyetujuinya.
"Yun, becok tayau appa eomma puyan yayu peydi beteyja yadi, Tootie itut ya"
Jin mengernyit, "Huh? Kenapa mau ikut?"
"Biay Tootie bica cama eomma teyuc, hihi"
"Kalau Kookie ikut eomma, hyung di rumah dengan siapa?" tanya Jimin.
Jungkook memiringkan kepalanya sedikit, "Tan ada yun yan yain"
"Tapi tetap saja, nanti hyung tetap akan merasa sendirian jika tidak ada Kookie, meskipun ada hyung yang lain disini"
Jungkook diam, alisnya menukik tajam, berpikir keras, "Tayau beditu yun cemua itut denan appa eomma caja"
"Ikut?"
"Um"
"Pesawatnya tidak akan muat"
Jungkook menelan sup yang ada di mulutnya, menatap Taehyung yang kini juga ikut menimpali obrolan Jungkook dan Jimin.
"Pecawat ndak muat? Pecawat tan becay, yun, janan beybohon"
"Penumpangnya kan ada banyak, Kookie, kalau semua hyung ikut masuk kedalam pesawat, nanti tidak muat"
Jungkook mengerjap, seketika merengut mendengar penuturan Taehyung yang sebenarnya tidak masuk akal, tapi karena Jungkook tidak mengerti, jadi ya percaya percaya saja.
"Jadi besok kalau appa dan eomma pulang lalu pergi bekerja lagi, Kookie tidak usah ikut, ya? Disini saja, menemani hyung hyung"
Jungkook mengangguk, mengiyakan ucapan Jimin.
Lagipula, kalau dia jauh jauh dari semua hyung nya, tidak akan ada orang yang bisa diganggu sesuka hatinya nanti, lalu Jungkook akan bosan dan jenuh.
Hehe.
TBC
Haii
Helo
Annyeong
Wiuwiuwiuwiuwiuwiu
Apa kabs semua?
Baik?
Harus baik dong ya
Hihi
Jangan lupa voment yaaa
Paipaii~

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Fanfictioncerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)