59

7.6K 653 54
                                    

"Huh? Cetoyah?"

"Iya, sekolah, Kookie mau tidak?"

Jungkook mengernyit, menatap bingung pada Jieun dan Taebum yang baru saja bertanya apakah ia mau sekolah atau tidak.

"Tenapa cetoyah? Enak di yumah, denan yun yun"

"Tapi nanti di sekolah juga enak loh Kookie, ada banyak teman, ada guru yang baik hati—"

"Baik hati? Cepeyti Hobi yun?"

"Hobi hyung?"

Jungkook mengangguk cepat, "Um, yan ceyin teycenum, ndak peynah mayahin Tootie, ceyayu membeyitan Tootie ec tim"

"Iya, nanti Ibu gurunya sering tersenyum, tidak pernah memarahi Kookie dan teman teman Kookie. Tapi Ibu guru tidak membelikan Kookie es krim"

"Tayau beditu Bu duyu na ndak baik hati"

Hoseok mengernyit, "Kenapa bisa tidak baik hati?"

"Coayna Bu duyu ndak beyitan Tootie ec tim"

Mereka semua tertawa.

Jadi, Jungkook menilai orang itu baik hanya karena dibelikan es krim?

Kalau begitu, penculik anak pun bisa jadi Jungkook katakan baik jika memberikannya es krim.

"Bu guru pasti akan tetap baik walaupun tidak membelikan es krim, Kookie. Sebagai gantinya, Bu guru membeli banyak mainan disana, untuk digunakan bersama, lalu—"

"Mainan?"

Jimin mengangguk, "Iya, ada mainan, banyak sekali"

"Da beyapa?"

"Banyak, sampai tidak bisa dihitung karena terlalu banyaknya" jawab Jimin sabar.

Jungkook mengangguk takjim.

"Jadi? Kookie mau sekolah?"

"Nti, Tootie pitiy yadi" jawab Jungkook, persis seperti orang dewasa.

Mereka hanya bisa tersenyum, berharap, semoga Jungkook mau bersekolah.

Hening setelahnya, hanya ada suara dari televisi yang sedang menayangkan kartun favorit Jungkook.

Sebenarnya semua kartun itu favorit Jungkook sih, hehe.

Jungkook turun dari sofa, berjalan ke arah Jieun, merangkak naik dan duduk di pangkuan Jieun menghadap perut, memeluk pinggang, menenggelamkan kepanya pada perut Jieun yang dirasa empuk, menimbulkan suara tawa dari delapan orang disana.

Jieun mengangkat tangannya, mengusap kepala Jungkook dan menepuk punggungnya pelan.

"Kenapa, hum?"

"Yapay, eomma" ucap Jungkook, teredam perut Jieun.

"Apa?"

Jungkook mendongak, "Yapay, maw mamam"

Jieun melirik jam dinding, ini memang sudah waktunya untuk makan malam.

Menggendong Jungkook, bangkit dari sofa dan berjalan menuju dapur.

"Ayo kita makan! Kalian bertujuh! Makan tidak?"

Maka tanpa perlu disuruh, ke enam anak laki laki dengan seorang ayah langsung bangkit dan bergegas menyusul Jungkook dan Jieun.

Duduk di kursi masing masing, membalik piring, menunggu Jieun mengambilkan mereka nasi dan lauk.

Itu kebiasaan mereka jika Taebum dan Jieun sedang ada di rumah.

"Eomma masak apa hari ini?" tanya Taehyung antusias.

"Chicken katsu dan telur pedas, juga ada telur kecap untukmu yang tidak doyan pedas"

Taehyung merengut, "Aku doyan, eomma, cuma tidak suka"

"Benarkah? Lalu kalau doyan pedas kenapa sampai menghabiskan stok susu pisang milik Kookie saat terakhir kali kau kepedasan?"

Dan mereka semua tertawa melihat wajah Taehyung yang semakin masam, sukses membuat Taehyung kesal.





TBC

Haii hello anyyeong!

😂😂

BTS mau kambek ya aseeekkk.

Pengen joget sampe mampus rasanya wkwk.

I can't wait!!

Bighit udah rilis trailer nya huaaaaaaaa

Suga ganteng banget masa :'(

Ada yang udah liat?

Ayo ayo silahkan diliat, jangan lupa di like, share, dan subscribe

Lah, kenapa jadi kek penutupan video di youtube nih?

Oke oke, serius.

Gimana gimana? Apakah sehat buat jantung?

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Kalo aku sih, sehat buat mata, gak sehat buat jantung, tenggorokan, dan pita suara

Soalnya ini sumpah demi lovato, aku nonton trailer malem malem begini sambil tereak tereak, dan berakhir dimarahin emak bapak, hehe.

Oh, aku mau tanya nih.

Satu kata buat BTS dan Bighit?

Oke, stabh it.

Jangan lupa voment yaa

Borahae!

Paipaii~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang