51

8.4K 679 29
                                    

Lagi pengen pake gambar di mulmed, hehe.

Happy reading, chingudeul!

Ceyamat membaca, noona-noona!
-dayi Tootie yan danten :)

.
.
.

Irene, Lisa, dan Bambam sudah pulang, baru saja.

Jungkook kembali masuk kedalam rumah setelah melihat Irene, Lisa, dan Bambam sudah menghilang di balik pagar rumahnya, dengan Jieun yang menggandeng tangannya.

"Eomma"

Jieun menunduk, "Hum? Ada apa?"

"Tootie yapay, maw mamam"

"Mau makan?"

Jungkook mengangguk semangat.

"Kalau begitu, ayo! Eomma punya ikan bakar, juga beberapa sayur untuk lalapan, ma-"

Maka tanpa disuruh dua kali, bahkan ucapan Jieun belum selesai, Jungkook sudah melepaskan genggaman tangan Jieun pada tangannya dan berlari kecil menuju dapur.

Jungkook sangat suka makan, kalian semua tahu itu.

Dan Jungkook juga sangat suka sayur, hampir semua jenis sayur, terutama wortel.

Jadi, nafsu makan Jungkook akan selalu bertambah jika ada wortel.

Jungkook tahu, jika Jieun sudah mengatakan bahwa ia punya beberapa sayur, sudah dipastikan disitu ada wortel, jadi Jungkook cepat-cepat berlari menuju dapur sekarang.

"Mindiy, yun! Awac, Tootie maw yewat"

Taehyung yang semula tidur terlentang di lantai langsung berguling ke samping, memberi jalan agar Jungkook bisa lewat.

Namun baru saja melewati Taehyung, tubuhnya sudah ditarik lebih dulu oleh Taebum, dipeluk erat.

"Mau kemana, hum?"

"Uh? Maw te cana, mamam"

"Makan apa?"

"Nemo, eomma biyan eomma puna nemo batay, juda ada cayuy untuk yayapan, pacti ada woytey dicana"

Mereka tertawa, "Ikan bakar punya eomma itu bukan nemo, Kookie" celetuk Jimin.

Jungkook memiringkan kepalanya, menatap Jimin bingung, "Tapi nemo tu juda itan, yun"

"Iya, nemo itu juga ikan, tapi ikan bakar punya eomma bukan nemo. Nemo tidak bisa dimakan, Kookie, dia itu ikan hias"

Jungkook menoleh, melihat beberapa ikan mas yang berenang di dalam akuarium yang diletakkan di meja samping televisi.

"Tu itan hiac, pa itu nemo?"

"Itu ikan mas, Kookie, bukan nemo" kali ini giliran Taehyung yang menjawab.

"Pa bedana, yun? Meyeta cama-cama itan"

"Ya beda, bentuk, ukuran, dan warnanya saja beda, masa namanya sama"

"Aduh, ndak taw, Tootie pucin, yapay. Appa, mindiy, janan peyuk Tootie, Tootie maw mamam denan eomma"

"Cium dulu"

Jungkook mencium pipi Taebum cepat.

"Ini"

Mendengus, mencium semua bagian wajah Taebum agar Taebum tidak meminta cium lagi, dia sudah lapar, ingin wortel.

"Cudah, appa mindiy"

"Tidak mau"

"Appa, ih, mindiy"

"Sudahlah Taebum, jangan mengganggu Kookie, nanti dia menangis" ucap Jieun dari dapur.

"Tidak akan, nanti kalau menangis akan aku tenangkan"

Jungkook semakin dipeluk erat oleh Taebum.

Memandang semua hyung nya bergantian, meminta pertolongan, namun mereka hanya menggeleng.

Oke, Jungkook akan mengeluarkan jurus andalannya.

"Huwaaaaa, appa ndak maw mindiy, hiks, padahay Tootie cudah canat yapay, huwaaa"

Taebum tertawa, keras sekali, membuat Jungkook sedikit bingung.

"Menangis saja yang keras, appa malah semakin memeluk Kookie erat"

Bibir Jungkook mengerucut, tidak mempan ya?

Berpikir keras, bagaimana cara agar bisa terbebas dari Taebum.

Menyandarkan kepalanya pada bahu Taebum, mengusak hidungnya disana.

Sedetik kemudian, tawa Taebum berganti menjadi teriakan ketika Jungkook sengaja menggigit bahunya keras.

"Engg~"

"ADUH KOOKIE, JANGAN MENGGIGIT!"

Semua orang tertawa, termasuk Jieun yang berdiri di tembok pembatas ruang tengah dan dapur atau ruang makan.

Ya sudah, Taebum, terima saja, siapa suruh membuat Jungkook kesal?







TBC

Haii

Jangan lupa voment yaa, makasiih.

Paipai~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang