Mereka duduk di bangku panjang tempat mereka berkumpul tadi.
Jungkook duduk di tengah, di apit oleh Jin dan Yoongi yang duduk di kanan dan kirinya.
Namjoon dan Hoseok duduk pada masing-masing tangan bangku, sementara Jimin dan Taehyung berdiri di belakang bangku.
Sedangkan Jackson berdiri di depan mereka, menunduk karena ciut ketika melihat tatapan tajam yang dilayangkan ke enam penjaga Jungkook untuknya.
Jungkook sudah seperti bos besar yang sedang -atau akan- menghukum seseorang dengan anak buah yang mengelilinginya.
"Kau yang membawa Kookie kabur?" tanya Jin.
Jackson menggeleng, "Tidak, aku tidak membawa Kookie kabur"
"Serius?"
"Iya, serius"
"Benar, Kookie? Jackson tidak membawa Kookie kabur?"
Jackson menatap Jungkook berharap.
Dia tahu kalau Jungkook tidak suka padanya, karena takut, tapi kali ini saja dia berharap agar Jungkook tidak berbohong.
Kalau Jungkook berbohong, bisa habis dia di tangan ke enam penjaga Jungkook.
"Tidak usah menatap Kookie seperti itu, kau mengancam Kookie ya agar berbohong?"
Jackson menghela nafas, mau menjawab pun sama saja, tidak ada yang percaya.
"Ayo Kookie, katakan yang jujur"
Jungkook menatap Jackson, agak kasihan juga sebenarnya, karena ini bukan salah Jackson.
Kalau dia menjawab, Jackson yang membawanya kabur, lalu Jackson yang dimarahi, dia merasa kalau itu buruk, karena itu tidak benar.
"Ndak, yun, Jacon yun ndak bawa Tootie tabuy" cicit Jungkook.
"Yang benar? Tidak usah takut pada Jackson hyung, Kookie harus jujur" ucap Jimin.
Jackson mendengus, Jimin kurang ajar sekali tidak mempercayainya.
Oh, bukan hanya Jimin, tapi semua hyung Jungkook tidak ada yang mempercayainya saat ini.
Malang sekali nasibnya, sudah digigit Jungkook, dikira menculik Jungkook sampai dibilang pedofil, sekarang tidak ada yang percaya padanya.
Padahal niatnya hanya ingin membantu Jungkook.
Poor Jackson.
"Tootie ndak boon, yun, Jacon yun ndak bawa Tootie tabuy"
Jackson tersenyum, pokoknya sehabis ini dia ingin membelikan Jungkook es krim yang banyak karena telah menyelamatkannya dari enam malaikat maut.
Oke, itu berlebihan.
Intinya Jackson ingin berterimakasih pada Jungkook setelah ini.
Taehyung melirik Jackson, masih kurang percaya, "Lalu kenapa bisa sampai menghilang? Kookie darimana?"
Jungkook diam, menunduk, tidak berani menatap wajah hyung hyungnya.
"Kookie?"
Tidak ada jawaban.
"Koo-"
"Huwaaa, Tootie tadi -hiks, menejay ti-hiks, tinci, tapi tinci na yayi, hiks, padahay Tootie cuma maw, hiks, memedan buyuna, huwaaa, yun janan mayahin Tootie, hiks, Tootie coyi, coyi, minta maap, hiks"
Mereka terdiam, mencerna ucapan Jungkook.
Kemudian Jin mengusap puncak kepala Jungkook, mengelus rambutnya.
"Hyung tidak marah kok, tidak ada yang akan memarahi Kookie, sudah, jangan menangis, malu dilihat orang"
Jungkook membuka matanya, dan benar saja, banyak orang berhenti di sekitar mereka.
Sebagian diam karena gemas dengan Jungkook, sebagian lagi diam karena alasan mencuci mata.
Karena demi apapun, melihat orang dengan visualisasi seperti mereka tidak boleh dilewatkan.
"Benay yun ndak atan memayahi Tootie?"
Jin mengangguk, "Tidak akan, tapi kenapa mengejar kelinci sendirian, hm? Kan bisa mengajak salah satu hyung"
Jungkook mengusap matanya, "Nti tinci na tebuyu yayi"
Mereka menggeleng maklum.
"Kalian tidak mau meminta maaf padaku?"
"Untuk apa?" tanya Taehyung.
"Karena kalian sudah menuduhku membawa Kookie kabur"
"Tidak" jawab Yoongi, menggendong Jungkook kemudian menjauh dari sana, meninggalkan kerumunan dan Jackson yang melongo tidak percaya.
"Tahu begini aku tadi tidak melihat Kookie saja" gumamnya.
TBC
Haii
Aku tadi habis liat mma bts, telat banget si wkwk
Habis itu aku sesek napas:)
Jungkook jangan maen aer nak, ntar masuk angin:')
Dan wow, mereka mborong 4 daesang ya, aseek.
Congrats to Bangtan🎉
Oke, udah.
Jangan lupa voment yaa, makasiihh
Paipaii~
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Fanficcerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)