58

7.8K 646 51
                                    

Jungkook, Lisa, Bambam, dan Yugyeom bermain bola di jalan komplek, malas ke taman, terlalu jauh, mereka sedang tidak mau jalan jauh-jauh.

"Kookie! Tangkap bola nya, ya!" teriak Lisa, bersiap-siap melempar bola yang dibawanya ke Jungkook.

"Ote! Tootie tantap boya na, yempay caja!"

Lisa melempar bola nya kencang, berharap kalau Jungkook akan menangkapnya.

Bambam dan Yugyeom berlari mengejar bola itu, mereka satu tim.

Jungkook tersenyum lebar, merentangkan tangan, bersiap untuk menangkap bola dari Lisa yang dilempar padanya.

Senyumnya luntur ketika mengetahui bahwa lemparan bola Lisa itu sangat kencang, tangannya turun perlahan.

DUK!

"Kookie! Kok bola nya tidak ditangkap?"

Jungkook mengerjap lucu, berganti mengamati Bambam dan Yugyeom yang tertawa senang, mereka berhasil menangkap bolanya sebelum Jungkook.

"Boya na tencan, Yica, Tootie tatut tena boya, catit, jadi Tootie menhinday, hihi"

Lisa menepuk dahinya.

Sekarang giliran mereka yang harus berlari menangkap bola, sementara Bambam dan Yugyeom yang melempar bola.

Iya, mereka berempat sedang bermain kucing-kucingan.

Jungkook dan Lisa berdiri di tengah, matanya memperhatikan bola yang dipegang Bambam.

Bambam melempar bolanya, tapi terlalu jauh, jadi Yugyeom harus berlari dulu untuk mengambilnya.

"Kookie! Jangan diam saja! Ayo kejar bolanya!"

Jungkook mengangguk semangat, tapi tidak bergerak sedikit pun, membiarkan Lisa sendirian yang mengejar bola nya.

"Kookie, kenapa diam saja? Tidak mengejar bola dengan Lisa?" tanya Bambam.

"Tootie yeyah, maw dicini ja, biay Yica yan yayi ambiy boya na"

Jungkook mendudukkan tubuhnya di tengah jalan, memperhatikan Lisa dan Yugyeom yang berlari, berebut bola.

"Ayo Yica! Cemanat! Ambiy boya na!"

Jungkook berteriak heboh, juga bertepuk tangan, menyemangati Lisa.

Bambam geleng-geleng kepala, memaklumi kalau Jungkook itu orang yang terlalu malas untuk bergerak, seperti Yoongi.

Jungkook langsung berdiri saat Lisa berjalan lesu ke arahnya, tidak membawa bola.

"Yica, boya na ndak dapat?"

Lisa menggeleng, "Tidak dapat"

Jungkook menghampiri Lisa, menepuk-nepuk punggungnya, "Janan cedih, Yica, nti boya na ditejay yadi, ote?"

"Kookie yang mengejar?"

"Ndak, yan menejay Yica, Tootie dicini denan Bammie, hihi"

Lisa mencebik, mencubit pipi berisi Jungkook pelan, gemas.

"Iya-iya, nanti Lisa yang mengejar, Kookie disini" ucap Lisa, tertawa.

Jungkook juga ikut tertawa, mereka mulai bersiap untuk menangkap bola yang akan dilempar Yugyeom, berdoa dalam hati semoga bolanya tidak terlempar terlalu jauh.

Yugyeom mengangkat tangannya, hendak melempar bola ke Bambam.

"Bambam! Tangkap ya!"

"Oke!"

Jungkook berlari ke arah Yugyeom, mendorong tangannya bertepatan saat Yugyeom melempar bola.

PRANG!

Hening.

Jungkook diam, Lisa diam, Bambam diam, Yugyeom juga diam, sampai terdengar suara teriakan disana.

"Astaga! Kaca jendela ku! Siapa yang memecahkannya?!"

Mereka berempat menunduk, tidak berani menatap Jackson yang memasang wajah galak.

Lisa bersembunyi di belakang tubuh Jungkook, diikuti oleh Bambam dan Yugyeom di belakangnya, masih menunduk takut.

Jungkook melirik ke belakang, melotot, kenapa teman-temannya bersembunyi di belakangnya?

Iya, memang Jungkook yang salah, dan tetap akan mengakuinya kok, tapi tidak usah bersembunyi seperti itu, Jungkook kan takut dengan Jackson.

Mengusap matanya yang mulai berair, lalu berbicara, "T-Tootie yan memecahtanna, ndak cenaja, Tootie coyi"

Jungkook mendongak, menatap Jackson dengan mata bulat berair dan hidung bangirnya yang memerah.

"Huaaa, Jatcon yun janan meyotot, hiks, Tootie tatut, huaaa"

Pecah sudah air mata Jungkook, membuat Jackson kelabakan.

Niatnya tadi hanya ingin menjahili Jungkook, lalu ingin mencium atau sekedar mencubit pipinya saja sebagai syarat permintaan maaf Jungkook padanya.

Tidak menyangka kalau Jungkook akan menangis keras seperti ini.

Segera berjongkok, mengusap bahu Jungkook yang bergetar karena menangis.

"Iya, hyung tidak melotot, mata hyung memang bulat dan besar, seperti milik Kookie, lihat? Jadi terlihat seperti melotot. Sudah, diam, ya?"

Jungkook menatap Jackson yang membulatkan matanya, membuatnya jadi terlihat bulat dan besar.

Padahal Jungkook tahu, kalau mata Jackson itu tidak sebulat dan sebesar miliknya, itu hanya alibi Jackson saja agar Jungkook tidak menangis lagi.

Mengangguk, mengusap mata dan pipinya yang basah.

"Nah, pintar, jangan menangis lagi, ya? Nanti hyung dibantai oleh semua hyung Kookie, ayo, hyung belikan es krim, kalian berempat, mau tidak?"

Jungkook, Lisa, Bambam, dan Yugyeom berbinar, tersenyum lebar, mengangguk semangat.

Lain kali, mereka akan menyuruh Jungkook memecahkan seluruh kaca jendela milik Jackson dan menangis lagi saja agar dibelikan es krim, kan enak, hehe.







TBC

Haii

Maaf kalo di book yang vkook belum bisa up, soalnya aku udah nulis berulang-ulang, tapi tetep gak bisa di up, aku kesel jadinya, maaf ya.

Jangan lupa voment, oke?

Salam hangat dari Kookie dan sekeluarga.

Hehe.

Paipaii~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang