Jungkook membuka mata, terburu buru turun dari ranjang kecilnya, berlari keluar dari kamar secepat yang dia bisa, lalu berhenti di depan kamar milik Hoseok.
Senyumnya mengembang sempurna, ia sudah mengingat ingat hari ini dari kemarin.
Tangannya terangkat, ingin mengetuk, atau memukul pintu cokelat itu agar orang di dalamnya segera keluar.
Namun tubuhnya diangkat tiba tiba oleh orang dibelakangnya, "Kookie mau apa?"
Itu Jin, ia menggendong Jungkook dan segera menuruni tangga, berhenti di ruang tengah, dan ternyata semua orang sudah berkumpul disana, kecuali Hoseok.
"Yun, Hobi yun uyan tahun, Tootie maw biyan ceyamat uyan tahun, beditu, yun cemua cudah biyan?"
Mereka semua menggeleng, membuat Jungkook mengernyit tidak suka, "Tok beyum biyan? Hayuc biyan, nti Hobi yun cedih tayau ndak da yan biyan ceyamat uyan tahun"
"Kookie mau membuat kejutan untuk Hobi hyung tidak?" tanya Jimin, mengabaikan ucapan Jungkook sebelumnya.
Jungkook berbinar, mengangguk semangat, tubuhnya ikut bergerak semangat, hampir saja jatuh dari pangkuan Jin kalau saja pinggangnya tidak ditahan.
"Kalau begitu jangan mengucapkan selamat ulang tahun dulu untuk Hobi hyung, ya?"
Jungkook memiringkan kepalanya, "Tenapa ndak boyeh?"
"Kan untuk kejutan"
"Oh beditu, ote ote, Tootie ndak biyan ceyamat uyan tahun buat Hobi yun"
"Nah, hyung beritahu rencananya sekarang" ucap Jin.
Mereka memang sudah membuat rencana untuk ulang tahun Hoseok sejak beberapa hari yang lalu, tanpa sepengetahuan Hoseok, tentu saja.
Dan Jungkook belum mengetahuinya, jadi mereka memberitahu Jungkook apa rencana mereka sebelumnya.
"Hei, cepat sedikit memberitahukannya, hyung, nanti Hobi hyung bisa bangun"
"Tenang Tae, semalam Hobi sudah kuberi obat tidur yang banyak agar tidurnya bisa sedikit lebih lama" ucap Namjoon.
Taehyung melotot tidak percaya, namun setelahnya tertawa kencang, dan langsung dilempar Yoongi dengan bantal sofa.
"Jangan keras keras, bodoh"
"Ck, tidak usah mengataiku bodoh juga"
Jin mengambil nafas dalam dalam, serius, adik adiknya ini sangat berisik, dia jadi tidak bisa fokus memberitahu rencana mereka pada Jungkook, beruntung Jungkook bisa cepat mengerti dengan penjelasannya, jadi ia tidak perlu menjelaskan ulang.
Jungkook mengangguk kecil, "Ote, Tootie paham, hihi"
Mereka berlima tersenyum lebar, senang sekali rasanya bisa memberi kejutan, atau prank, di hari ulang tahun seseorang dari mereka.
.
.
.Hoseok mengucek mata, mendudukkan dirinya di ranjang, sambil meregangkan badan.
Melirik ke arah jam dinding yang menggantung di atas pintu, seketika melotot saat melihat bahwa jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas.
Dirinya langsung berlari keluar kamar, menuruni tangga dengan cepat, namun langsung berhenti begitu mendapati semua saudaranya sedang berkumpul di ruang tengah.
Tidak, tidak ada yang aneh sebenarnya, tapi ia kira Jin akan memarahinya dua hari tiga malam karena bangun terlalu siang, bahkan ia sudah menyiapkan mental untuk itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Fanfictioncerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)