cerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani.
Penasaran? baca aja, hehe:)
Jungkook duduk di karpet bulu ruang tengah rumah Irene, dengan banyak boneka di sekitarnya.
Senang sekali, sampai melupakan niat awalnya untuk meminta uang pada Irene untuk mengisi rara.
Sedangkan Irene sedang duduk di sofa, berkutat dengan laptop dan beberapa kertas dan alat menggambar lainnya.
Mendongak terkejut kala terdengar suara yang agak keras dari tempat Irene berada.
Ternyata Irene sehabis meletakkan laptopnya kasar, mengerang frustasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu adalah Razer Blade Pro.
Jungkook membulatkan mata, itu laptop seharga 3.654.99 dollar, atau kalau di rupiahkan berarti sekisar 52,8 juta.
Dia bisa tahu harga laptop itu karena dulu pernah tidak sengaja menjatuhkannya dari dari ranjang sampai rusak.
Itu adalah laptop milik Taehyung, dipakai untuk bermain game. Dan Taehyung membeli dengan uangnya sendiri, hasil menabung selama satu tahun.
Setelah itu Taehyung yang memarahinya habis habisan dengan menyebut harga laptop itu berulang kali dengan wajah memerah, sampai Jungkook menangis karena takut.
Makanya dia bisa tahu dan hafal harga laptop itu, meskipun tidak tahu, seberapa banyak nominal yang disebut Taehyung waktu itu.
Tapi dia tahu kalau laptop itu pasti adalah laptop mahal.
Dan sekarang, Irene malah meletakkannya secara kasar, hampir membantingnya.
Tapi bagi Irene, itu bukan apa apa, nanti bisa dibeli lagi, karena sekali lagi,
Melepas kacamata yang bertengger manis di hidungnya, menatap Jungkook yang sedang melihatnya dengan mata membulat terkejut.
Jungshook.
"Kookie, kenapa?"
Jungkook mengerjap, "Uh? Ndak pa pa, noona, Tootie ndak pa pa"
"Sungguh?"
"Um"
Irene mengangguk angguk.
"Ah iya, Kookie mau ikut noona tidak?"
"Temana?"
"Pergi, jalan jalan, mau?"
Jungkook diam, berpikir sebentar, kemudian mengangguk dan berdiri.
"Eh, mau kemana?"
"Puyan, ijin denan appa, eomma, dan yun"
Irene mengernyit, "Appa dan eomma? Ah, Taebum samchon dan Jieun imo sudah pulang?"
"Um, appa dan eomma cudah puyan, temayin tapan Tootie yupa"
"Ah begitu. Oh iya, Kookie tidak usah pulang hanya untuk meminta izin, nanti noona memintakan izin lewat pesan saja"
"Uh, bica beditu?"
"Bisa"
"Ndak pa pa?"
"Tidak apa apa, sudah, ayo berangkat"
Berdiri, hendak mencari kunci mobilnya, namun kebingungan sendiri saat tidak menemukan kunci mobilnya dimanapun.
"Loh, kunci mobilku ada dimana?" gumam Irene.
Berkacak pinggang, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Irene memang seorang wanita yang cantik, anggun, elegan, pandai memasak, pintar, rajin bersih bersih rumah, loyal dan royal.
Pokoknya semua tipe istri idaman ada pada dirinya.
Namun bukan berarti Irene tidak memiliki kelemahan.
Dan salah satu kelemahannya adalah luar biasa pelupa dan ceroboh.
Ya ini contohnya.
Melupakan dimana ia menyimpan kunci mobilnya padahal setengah jam yang lalu ia baru saja memakainya.
"Aduh, dimana sih"
Jungkook hanya diam saja, sedari tadi mengamati Irene yang berjalan mengitari rumah besarnya hanya untuk mencari kunci mobil yang jelas jelas ada di atas meja, di sebelah laptop.
Memilih tidak memberitahu Irene, membiarkan Irene menemukannya sendiri.