"Karena kalian bilang aku tidak ada akhlak, fine, it's okay. Ini, sekalian ku tunjukkan yang tidak ada akhlak, silahkan mengumpat." —Jeon tampan Taehyung.
P.s: BACA NOTE DI BAWAH! DIWAJIBKAN!
.,.,.,.
"Loh, itu yang menggendong Kookie siapa?"
Jin yang sudah mendeklarasikan di depan umum kalau dia adalah musuh nomor satu dari si tetangga tidak tahu diri itu memutar bola mata jengah. "Kau—serius bertanya di tengah jalan komplek, Bakery?"
Tidak salah kan bertanya begitu? Toh, nyatanya memang begitu.
Mereka berbanyak, masih berdiri di depan gerbang rumah Irene, dan Baekhyun yang sepertinya baru mau membuang sampah langsung berlari mendekat dan berteriak alay, ditambah pakai bertanya segala.
Kan, benar-benar, pengen tak hih.
Baekhyun cekikikan, "Ehe, sori not sori tetangga, habisnya aku kelewat excited melihat kalian pulang."
"Kenapa excited, Baekhyun?" Tahu siapa yang bertanya?
Kuis dadakan, siapa yang bertanya barusan? Nanti kalau benar tak kasih flying kiss.
.g
Kok tidak ada yang jawab? Kalian lama deh, langsung saja, yang bertanya tadi itu Jieun, Jeon Jieun, titisan nenek lampir kedua, isteri Taebum, anaknya Wendy, kakaknya manusia-manusia kaya tukang hedon, eomma-nya Jin sampai Kookie.
Yang ditanya nyengir, "Soalnya nanti ada yang membantuku memasak dan beres-beres rumah lagi, eomma-nya Kookie."
Baekhyun ini kalau memanggil Jieun dengan panggilan, 'eomma-nya Kookie', begitu juga dengan Taebum yang dipanggil 'appa-nya Kookie.'
Kenapa tidak dipanggil 'eomma tetangga' dan 'appa tetangga?'
Mudah, karena Baekhyun tidak menganggap Jin sampai Taehyung itu anak-anak pasangan Taebum Jieun. Tidak ada mmirip-miripnya. Kalau Kookie kan jelas sekali mirip Jieun, sedikit mirip Taebum juga, begitu.
Jin mendelik, "Tidak dengar, sedang pakai masker. Sudah, aku mau masuk, bhay!"
Tidak lupa, pakai kibas rambut dulu di depan Baekhyun, membuat si tetangga depan rumah itu bersin. Fyi, Jin belum keramas satu minggu, jelas saja Baekhyun bersin.
Ehe.
Jungkook langsung menyusul Jin, dasarnya dia itu cuek, jadi tidak merasa perlu merepotkan diri untuk menyapa orang baru yang menurutnya mirip seperti duo makhluk absurd dari Busan. Sama-sama absurd, sama-sama alay, dirinya tidak suka manusia begitu.
Padahal sendirinya juga absurd dan alay jika sudah digabungkan dengan teman seperpremanannya yang memiliki nama tenar; Kimin Gyutem, itu yang memberi nama Jungkook, dan terdengar sampai negeri seberang, sebelah, depan, belakang, serong kanan, serong kiri, jadi terkenal deh.
Taebum menepuk bahu Baekhyun, menguatkan, "Kami masuk dan istirahat dulu ya, wahai tetangga hiperaktif, sampai jumpa, dadah."
Dan diikuti yang lain, memasuki rumah mereka yang sudah satu minggu ini mereka tinggalkan.
Bagaimana dengan Yeontan?
Anjing jenis pomeranian itu dititipkan ke rumah Lisa dan Bambam. Nah, kenapa tidak dititipkan ke rumah Baekhyun?
Begini ya sayang-sayangku, Baekhyun saja masih sangat membutuhkan bantuan Jin untuk mengurus rumah, makan dan lain sebagainya, nanti kalau dia dititipi untuk menjaga Yeontan bagaimana?
Nanti kalau Yeontan tidak di urus bagaimana?
Atau parahnya, Yeontan dibunuh, dimutilasi dan digunakan sebagai pakan ikan?
Ya masa, biasanya kan Yeontan yang makan ikan, ini ikan makan Yeontan?
Apakah ini yang dinamakan cacing makan ayam?
Tidak boleh sampai terjadi!
Bisa terancam kesejahteraan hidup anjing kesayangan keluarga Jeon itu nanti. Jadi, demi keamanan dan kebahagiaan bersama, mereka memutuskan untuk menitipkan Yeontan di rumah Lisa dan Bambam.
Baekhyun yang ditinggal sendiri di tengah jalan komplek mendelik, mengangkat tangannya ke udara, bersiap melempar sampah yang tadi belum sempat dibuang.
Tapi peri kelinci yang imut lucu uwu cemiwiw sedang tidak berpihak padanya, karena setelah itu ada sebuah suara gaib yang terdengar.
"Sampai bungkus sampahmu kau lempar ke halaman rumah kami, ku gantung kau di pohon cabai!"
Ya Baekhyun tidak jadi melempar, memilih berbalik badan dan masuk ke rumahnya sendiri dengan kaki dihentak.
Takut digantung di pohon cabai, nanti bisa meninggal.
Apalagi kata ibu-ibu yang biasa belanja sayur di tukang sayur keliling, di rumah depannya yang berarti adalah rumah pasangan Taebum Jieun itu ada jin, kan menakutkan.
Padahal Baekhyun saja yang kelewat hiih. Saat itu ibu-ibu sedang bergosip tentang Jin yang tampan, sukses, mapan dan mantu-able, tapi Baekhyun menganggap itu adalah setan, dan langsung lari masuk ke rumah lagi, tidak jadi belanja sayur.
Memilih mengurung diri di kamar, menutup semua gorden dan delivery makanan tiga hari berturut-turut.
Sekian, terima Jungkook.
Tubikontinyu
Susah ya, tinggalin vote? Kalo baca? Gak susah?
Padahal vote satu part dibanding baca satu part lebih lama bacanya loh.
Kalo gak mau vote karena prosesnya kecepetan, komen aja gimana? Kan lebih lama tuh prosesnya.
Iya kan?
Aku nulis emang buat hobi, gak ngejar vote, rank atau apapun itu. Kalo aku ngejar vote, dari dulu pasti aku pasang target tinggi. Ini cuma 10%, masi ketinggian?
Kalo komen, aku suka kalo bales"an komen sama kalian, asik aja gitu, moodbooster, serius.
Makasih segede"nya buat kalian" yg mau vote, komen, bahkan ngirim support lewat dm atau wa, respect banget, diriku yg imut lucu uwu menggemaskan dan cemiwiw ini jadi tersandung.
.g
Tersanjung maksudnya.
Udah, gak mau bacot lebih panjang.
Papaii~
*gak ada lempar cium jauh sambil ngewink karena diriku lagi marah! Adanya ini,
/melotot galak sambil posisiin gigi siap tempur, gigit kalian satu satu! Rawr!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Fiksi Penggemarcerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)