Jieun duduk di tepi ranjang Jungkook, menyuap anak itu dengan semangkuk bubur yang baru saja selesai dibuatnya.
"Makanya, kalau dibilang jangan itu ya jangan, kenapa ngeyel? Jadi sakit 'kan?" omel Jieun.
Jungkook mengerut di posisi nya. Tadi setelah Jieun memergokinya sedang bermain hujan, dia langsung demam.
Antara kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit, atau takut dengan Jieun, akhirnya dia demam.
Jieun yang sudah bersiap mengomel pada Jungkook, seketika menutup mulutnya rapat ketika Jungkook bersin dan hidungnya yang memerah, juga suhu tubuhnya yang hangat di pelukannya.
Agak kesal juga karena ucapannya tidak dituruti Jungkook.
"Mian, eomma"
Jieun menghela nafas, "Ya sudah, Kookie tidur saja, ya?"
Jungkook mengangguk.
"Dan, ya, tidak ada apapun makanan manis yang boleh Kookie makan sampai Kookie sembuh, terutama es krim, paham?"
Jungkook mengangguk lagi, agak tidak rela jika harus berpisah dengan semua makanan manisnya.
Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak bisa melawan.
"Jangan coba coba untuk membantah, kalau Kookie membantah, eomma tidak akan memperbolehkan Kookie makan makanan manis lagi selamanya"
"Dan kalian, yang mengintip dibalik pintu, juga jangan coba coba memberikan Kookie makanan manis dalam bentuk apapun, kalau tidak, eomma juga akan menghukum kalian" lanjut Jieun, membuat semua orang yang ada di balik pintu, sedang mengintip, mendadak tegang.
"Hehe, iya, eomma" ucap Hoseok.
"Kami tidak akan memberikan Kookie makanan manis kok, tenang saja" timpal Yoongi.
"Iya, itu benar, hehe" tambah Taebum.
Jungkook menatap semua orang disana dengan tatapan melasnya.
Tega teganya mereka tidak membantu untuk mempertemukannya dengan semua makanan manisnya.
Jungkook jadi ingin menangis, namun tidak jadi ketika melihat tatapan tajam Jieun padanya.
Dan semua orang disana hanya bisa menatapnya dengan tatapan seolah olah mengatakan, 'maafkan kami, Kookie, kami tidak mau dihukum eomma, jadi turuti saja ya'
"Ya sudah, eomma keluar dulu, jangan banyak bertingkah dan tidur saja" ucap Jieun, beranjak bangkit dari ranjang, berjalan keluar, menatap tajam pada semua orang yang ada di depan pintu, membuat mereka langsung menyingkir, memberi jalan untuk Jieun lewat.
Lalu mereka masuk ke kamar Jungkook, berdiri mengelilingi ranjang.
"Huwaaaaa, yun, appa, hiks- huwaaaa"
Pecah sudah tangis yang sudah sedari tadi ditahan Jungkook.
Taebum segera menggendong Jungkook, menyandarkan kepala Jungkook pada bahunya, menepuk nepuk punggunya pelan, menenangkan Jungkook.
"Sst, sudah, jangan menangis"
Jungkook menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher Taebum, mengusak hidung merahnya disana.
"Hiks, eomma mayah cama, hiks, Tootie, hiks"
"Tidak, eomma tidak marah, tenang saja"
"Tapi, tadi eomma, hiks, mayahin Tootie"
Taebum tersenyum, "Eomma marahin Kookie kan karena Kookie yang nakal, jadi-"
"Huwaaa, Tootie natay?"
"-ups"
Taebum meringis, "Tidak, Kookie tidak nakal kok, hanya saja, tadi kan eomma sudah bilang pada Kookie, jangan main hujan, tapi Kookie membantah, menurut Kookie, itu baik atau tidak?"
Jungkook menggeleng.
"Nah, jadi eomma agak kesal karena ucapannya dibantah, dan Kookie jadi sakit seperti ini, tapi eomma tidak marah kok, jangan menangis lagi ya?"
Jungkook mengangguk pelan.
"Mau meminta maaf pada eomma?"
"Um"
"Oke, tapi nanti ya, sekarang Kookie tidur dulu, appa dan hyung yang lain mau keluar"
Taebum merebahkan Jungkook diranjang, mengusap keringat yang membanjiri dahi dan pelipis Jungkook, mengecup keningnya lama, kemudian keluar dari kamar Jungkook.
Disusul anak anaknya yang lain, setelah mengecup kening dan mengucap selamat tidur pada Jungkook, tentu saja.
Meninggalkan Jungkook yang langsung tertidur saat itu juga.
TBC
Haii
Aku mau nanya, boleh?
Lagu BTS yang paling bisa buat mood kalian balik pas lagi down itu apa?
Terus, lagu BTS fav kalian sampe sekarang?
Udah, hehe.
Jangan lupa voment yaa
Paipaii~

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Bunny
Hayran Kurgucerita tentang keseharian Jungkook si bayi kelinci yang dikelilingi 6 orang hyung yang gantengnya ngalahin dewa-dewa Yunani. Penasaran? baca aja, hehe:)