72

7.4K 658 76
                                    

Jungkook bergelung nyaman di karpet bulu ruang tengah sambil menonton toy story 4, dengan selimut yang menutupi tubuhnya sampai leher serta bantal dan boneka yang berserakan disana.

Diluar sedang hujan, deras sekali, dan itu semakin membuat Jungkook nyaman di balik selimutnya.

Tangannya aktif mengambil cookies dalam toples, memasukkannya ke mulut, lalu begitu lagi, diulang ulang sampai filmnya selesai.

Bangkit berdiri, matanya menatap sayu pada keenam hyung yang duduk di sofa, mulutnya cemong sekali.

Jin terkekeh, menarik Jungkook pelan, mendudukkan di pangkuan, "Astaga, mulutmu kotor sekali, hadap sini sebentar"

Meraih tisu basah yang ada di meja depan televisi, membersihkan mulut dan tangan Jungkook yang penuh cokelat.

"Mengantuk, hm?"

Jungkook mengangguk, mengusakkan hidungnya ke perut Jin.

"Nantuk, yun, maw tiduy"

"Ya sudah, tidur"

Tangan Jin bergerak untuk mengusap dari kepala sampai punggung dan berakhir menepuk pantat Jungkook.

"Eiy, yun"

"Hyung siapa, Kookie?"

"Ciapa caja" jawab Jungkook sekenanya.

Jimin mengangguk, "Oke, apa?"

"Tenapa mainan tadi bica bicaya?"

"Eh?"

"Mainan di taytun tadi, tenapa bica bicaya? Bica beydeyak juda"

"Itu kan film, Kookie"

"Um, itu piym, tapi tenapa bica beydeyak dan bicaya?"

Jimin menggaruk kepala belakangnya pelan, "Memang dibuat seperti itu filmnya"

"Oh beditu, mainan Tootie bica dibuat cepeyti tu ndak?"

"Ya tidak bisa"

Itu Yoongi yang menjawab, membalas pertanyaan absurd Jungkook.

"Tenapa ndak bica?"

"Karena mainan Kookie tidak ada dalam film, makanya tidak bisa dibuat seperti itu, kalau mainan Kookie ada dalam film, nanti pasti bisa bergerak dan bicara"

Jungkook menoleh ke arah Yoongi, mengucek matanya yang hampir menutup, "Tayau beditu cuyuh mainan Tootie biay ada di piym"

"Huh?"

"Tootie maw yihat mainan Tootie beydeyak dan bicaya cepeyti tu"

Semua orang diam, tidak membalas ucapan Jungkook yang jelas jelas tidak bisa dilakukan itu.

"Yun, bica ndak?"

Jin menepuk kepala Jungkook pelan, membuat adik kesayangan mereka berenam itu mendongak menatapnya, "Tidak bisa, Kookie"

"Tenapa ndak bica?"

"Karena—"

CTAARR!

"AAA MATI YAMPU!"

Jungkook bergerak ribut di pangkuan Jin, semakin menenggelamkan wajah pada perut hyung tertua, memeluk pinggangnya erat.

Namjoon mengusap dada terkejut, pertama, karena suara petir barusan, kedua, karena teriakan Jungkook yang suaranya melebihi suara petir tadi.

Jin menepuk punggung Jungkook, menenangkan adik kelinci mereka yang sedang ketakutan.

Jungkook itu takut gelap, melebihi rasa takutnya pada Jackson.

Takut ada monster kalau gelap, meskipun wajah Jackson dan monster itu tidak berbeda jauh.

Itu kata Jungkook.

"Yun, yampu na janan dimatitan"

"Lampunya mati dari sana, Kookie, mungkin baru bisa dinyalakan kalau hujannya sudah berhenti"

Jin menggendong Jungkook yang kini menutup matanya dengan tangan, beralih mendudukkannya di sofa.

"Jin yun janan memindahtan Tootie!  Tootie tatut! Dipantu caja!"

"Hyung mau ambil lampu darurat du—"

"Ndak boyeh! Yun yain caja yan ambiy"

"Hanya di meja dekat—"

"Ndak boyeh! Potona ndak boyeh!"

Jin pasrah, tidak jadi mendudukkan Jungkook di sofa, tetap memangkunya.

"Yoon, ambil sana"

Yoongi mendengus, tapi tetap bangkit dari sofa dan mengambil lampu darurat yang disimpan di meja dekat televisi, menyalakannya dan meletakkan di meja tengah.

"Sudah agak terang, Kookie, tidak segelap tadi, buka matanya"

Jungkook membuka mata, meremat kaus yang dipakai Jin.

Memang sudah lumayan terang, tapi tetap saja, gelap lebih mendominasi.

"Kookie, coba lihat sini" celetuk Taehyung.

Jungkook menoleh ke kanan, seketika berteriak keras, tangannya reflek memukul Taehyung, sampai ponsel yang dipegangnya terjatuh.

Bagaimana tidak terkejut, Taehyung menyalakan senter ponsel, memposisikan ponselnya di bawah dagu, jadi cahaya dari senter mengarah ke wajahnya, apalagi ekspresinya dibuat sedatar mungkin dengan mata yang melotot.

"Aduh, ponselku pecah, astaga Kookie!"

Semua hyung tertawa.

Salah sendiri, sudah tahu kalau Jungkook itu takut hantu dan sejenisnya, tapi masih saja nekat menjahili, ya sudah.





TBC

Haii

Apa kabar semuanya?

Lama gak update ya, hehe, maaf

Aku lupa kalo punya cerita ini, serius, jadi maafin akuu

Kalian boleh kok, dm aku, minta update kalo misal aku kelamaan update lagi, atau spam di wall juga boleh

Eh, kalian ceritain dong, gimana kalian bisa suka kpop, bagi bagi cerita gitu, hehe

Oke syudah

Jangan lupa voment oke?

Paipaii~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang