80

7.1K 630 111
                                    

Taehyung menutup gerbang, berjalan santai menyusuri jalan area perumahan dengan menggendong Jungkook.

Jungkook juga tidak protes karena digendong begini, dia masih sedih karena tidak bisa menonton Pororo, tapi kalau memaksa menonton Pororo, kasihan, kan kata Tae hyungnya Pororo harus istirahat.

"Yun"

"Hm?"

"Ni maw temana?"

Taehyung mengendikkan bahu, "Tidak tahu, jalan jalan saja bagaimana?"

"Ote, jayan jayan"

"Tapi jalan jalannya kemana?"

Jungkook menumpukan kepalanya pada bahu Taehyung, "Ndak taw, tan yan najak jayan jayan Tae yun"

Taehyung meringis, "Iya juga ya"

"Te yumah Yiyin noona caja, badaimana?" Jungkook bertanya.

"Ke rumah nenek sihir itu? Tidak mau"

"Yiyin noona butan nenek cihiy, Yiyin noona baik tok, cuta membeyi mamam pada Yaya, campai Yaya penuh"

"Tetap tidak mau"

"Ya cudah, te yumah Yica dan Bamie caja, atau te yumah Dyeomie"

Taehyung tetap menggeleng, "Tidak mau juga"

"Aduh, tayau beditu teyceyah Tae yun caja"

Yang lebih tua tersenyum lebar, terus melangkahkan kakinya, belum yakin mau pergi kemana, yang penting jalan dulu.

Sampai akhirnya mereka berdua tiba di taman, Taehyung masuk kedalam taman, duduk di salah satu bangku panjang yang ada disana.

Lelah juga menggendong Jungkook dari rumah sampai taman, untung saja pinggangnya tidak encok.

Mata Jungkook berbinar mendapati banyak penjual makanan yang berjejer disana, bahkan dia sudah bergerak ribut di pangkuan Taehyung.

Dia ingin, tolong.

"Yun, yun, yun, yun, yun, yun, yun, yun-"

"Iya, ada apa?" sela Taehyung, menghentikan panggilan Jungkook yang pasti akan terus berlanjut jika tidak di sela.

"Maw beyi"

"Beli ap— iya, aduh, sebentar, jangan bergerak terlalu banyak"

Taehyung memeluk Jungkook yang terus bergerak ribut seperti ikan yang ada di darat.

"Maw tu yun, maw tu"

Taehyung menoleh kebelakang, melihat jajaran penjual makanan yang ditunjuk Jungkook, "Mau apa? Ada banyak"

"Itu yun, itu"

"Iya, aduh"

Ribet juga menjaga anak kecil, aduh. Taehyung menghela nafas, bangkit dan berjalan pelan menuju jajaran penjual disana.

Taman ini memang selalu dipenuhi oleh penjual makanan setiap sore hari, Taehyung jadi sedikit menyesal kenapa kakinya membawa mereka pergi ke taman.

Karena selain dia malas berdesak desakkan, ya karena bisa dipastikan uangnya akan berkurang sangat banyak setelah ini.

Kan rencananya yang ingin menabung dan membeli laptop baru jadi hancur karena makhluk kecil yang sekarang masih di gendongnya.

Berhenti di depan salah satu penjual makanan, Taehyung menoleh pada Jungkook, "Mau apa? Jangan makanan yang berat berat, nanti Kookie jadi kenyang"

"Mamam yan beyat beyat tu yan badaimana? Mamamna beyat?"

"Bukan, makanan yang berat itu yang bisa buat kenyang"

Jungkook meneleng, "Tenapa Tootie ndak boyeh beyi mamam yan bica buat tenan?"

Taehyung memejamkan mata erat erat. Sabar Tae, Kookie masih kecil, jadi suka bertanya, lagipula Kookie adikmu, tidak boleh kesal.

"Soalnya Jin hyung sedang memasak, masa nanti waktu makan malam Kookie tidak makan karena sudah kenyang? Kasihan Jin hyung yang sudah repot repot memasak"

"Ah beditu. Ote, Tootie ndak mamam yan beyat beyat"

"Kookie!"

Taehyung mematung, berharap bahwa pendengarannya salah, maka demi memastikan apa yang diharapkannya benar, dia menoleh sebelum—

Holy shit.

mengumpat dalam hati, karena orang yang baru saja memanggil adiknya itu adalah,

"Yiyin noona!"

Yeah, you know.

"Mau apa kau kesini?"

Irene mencebik, melepas kacamata gaya yang sedang dipakainya dan meletakkan kedalam tas, "Aku baru saja pulang dari kantor, saat lewat disini tadi aku melihat Kookie, jadi aku berhenti dan turun dari mobil, menghampiri Kookie"

Iya, yang disebut Irene hanya Jungkook, tidak sudi juga dia menyebut nama Taehyung.

They are enemy, kalau perlu diingatkan.







TBC

Hoi!

Hayo noona, tu Hobi yun, yun Tootie yan payin cabay, danten tan? >,<

Gils ganteng banged pake d.

Huaaaa mas Hoseok aku padamu!

Gak tau, lagi oleng, bye!

Btw, aku baca ulang di beberapa part, ternyata bahasanya Kookie bikin bingung wkwk, jadi respect sama kalian yg tetep baca dengan lancar selancar jalan tol tanpa komen minta translate.

Oh iya, kata peachplums ini cerita digantungin aja biar mantep, jadi kalian marahlah ke dia yeu kalo sewaktu" ini cerita nggantung wkwk.

Piis Len, muah!

Paipaii~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang