49

8.3K 670 16
                                    

Jungkook terbangun dari tidurnya, hendak bangkit dari ranjang.

"Eh? Kookie sudah bangun?"

Melihat ke samping, mendapati Hoseok yang duduk lesehan di samping ranjangnya.

"Um"

"Masih pusing?"

Jungkook mengangguk, "Ceditit"

Hoseok menjulurkan tangannya, menyentuh kening, pipi, leher, dan tangan Jungkook, mengecek suhu tubuhnya.

"Sudah tidak panas seperti tadi" gumamnya.

"Yun"

"Ya?"

"Tootie maw banun, teyuay" cicit Jungkook.

"Mau kemana?"

"Eomma"

"Tapi Kookie sedang sakit"

"Cudah cembuh, Tootie maw eomma"

"Besok pagi saja, ya? Kookie disini saja, hyung ambilkan sup, mau tidak?"

Bibir Jungkook mengerucut, matanya memerah, bibirnya mengerut, satu tetes air mata berhasil turun, membasahi pipi berisinya, membuat sebuah jejak seperti sungai kecil disana.

"Hiks, maw eomma"

Hoseok kelabakan, segera menenangkan Jungkook.

"Eh, jangan menangis, aduh, oke, hyung akan mengantar Kookie ke eomma, sudah, jangan menangis, ya?"

Jungkook mengangguk, mengusap air matanya yang masih turun.

Hoseok sekali lagi mengecek suhu di tubuh Jungkook, lalu menggendongnya, berjalan keluar dari kamar.

Sambil menyiapkan mental, siapa tahu nanti Jieun langsung mengomelinya ketika melihatnya membawa Jungkook keluar, padahal anak itu jelas masih harus beristirahat.

Menuruni tangga dengan hati hati, takut jatuh, karena dirinya sedang menggendong Jungkook.

"Loh, Kookie kok dibawa turun?" tanya Namjoon.

"Merengek, minta eomma"

Kemudian meninggalkan yang lain di ruang tengah, berjalan menuju dapur.

Mengernyit ketika hanya menemukan Jin dan Yoongi saja yang ada disana, karena seingatnya tadi sebelum pergi ke kamar Jungkook, Jieun sedang memasak untuk makan malam disana.

"Hyung, eomma mana?"

"Naik, ke kamar, katanya lelah, mau beristirahat sebentar sebelum makan malam" jawab Jin, tanpa menoleh ke arah Hoseok, sibuk memotong bawang di samping Yoongi yang sedang berkutat di depan kompor.

"Kenapa kau turun? Kookie kau tinggal- eh? Kenapa kau membawa Kookie turun?" tanya Yoongi, mendelik.

"Tidak usah melotot begitu, bukan salahku, Kookie merengek, mau eomma"

"Oh, ya sudah, sana kau bawa ke eomma"

Hoseok mengangguk, berbalik, menaiki tangga, mengabaikan yang lain di ruang tengah.

Sampai di depan kamar kedua orang tuanya, mengetuk pintunya pelan.

Tidak ada sahutan, jadi Hoseok langsung membuka pintunya, dan mendapati hanya ada Jieun di sana, sedang tidur.

Tentu saja hanya Jieun, karena Taebum sedang ada dibawah, di ruang tengah dengan yang lain.

"Tuyun, yun, Tootie jayan cendiyi ja"

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang