89

6.8K 724 346
                                    

Hawo noona! Itu Tootie pac cudah becay, menuyut noona Tootie yucu pa danten? Hihi >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hawo noona! Itu Tootie pac cudah becay, menuyut noona Tootie yucu pa danten? Hihi >.<

.
.
.

"Paman mau---" Junmyeon menghentikan ucapannya, memperhatikan raut muka keponakannya satu satu sambil tersenyum jahil.

Yoongi berdecak, sudah hafal sekali dengan sikap jahil sang Paman, sungguhan minta dilempar dari Namsan Tower ternyata. Tapi kalau Yoongi sih malas sekali kalau harus melempar Pamannya dari sana, ribet, harus naik dulu dan nanti pasti akan melelahkan. Jadi lebih baik lempar Pamannya ke klub malam saja, biar jadi santapan hangat para tante girang.

"Paman mau bicara tidak sih? Kalau tidak jadi lebih baik aku tidur, buang buang waktu saja."

Hati Junmyeon kepedasan, tolong.

Gak deng, becanda.

Tapi ucapan Yoongi memang pedas sekali. Menurut Junmyeon, Yoongi itu definisi nyata dari istilah kecil kecil cabe rawit.

Sudah mungil, kecil, pendek, agak gendut, mata sipit, jari kecil, hidung mendelep, pokonya semua kecil, dan kalau berucap waw sekali, menembus sampai usus dua belas jari lalu di olah di lambung dan di keluarkan lewat----oke skip.

Napasnya dihembuskan pelan lewat hidung lalu dikeluarkan lewat mulut, begitu terus sampai menjelang subuh. Gak deng, becanda lagi hehe.

"Iya iya, ini baru mau bicara, sabar dulu bisa tidak? Jadi, Paman mau tunangan."

Hening.

Masih hening.

Hening lagi tapi bukan heningkai, udah basi. Pokoknya masih hening.

Tiba tiba terdengar lagu,

Dengar seluruh, angkasa raya memuji pahlawan negara, (tuk duak) nan gugur remaja---- oke skip pt 2.

"Paman mau tunangan?" Taehyung bertanya.

Junmyeon mengangguk, "Iya, Paman mau tunangan, akhirnya setelah Paman menunggu dari zaman negara api menyerang negara air, jodoh Paman datang juga."

"Wanita gila mana yang mau dengan Paman? Kasihan sekali, ckck."

Itu Jimin yang bertanya, masih sakit hati dibilang keponakan bantet. Jadi dia sedang balas dendam ceritanya.

Junmyeon menatap Jimin datar, "Ku tarik semua barang Chanel yang sudah kuberikan padamu, mau?"

Jimin mendelik, dih, mana bisa begitu, itu kan sudah jadi hak miliknya, sudah jadi anak anaknya. Junmyeon tidak bisa mengambil anaknya, tidak boleh, pokoknya tidak boleh! Huh.

"Tunanan tu pa?"

Junmyeon menatap langit langit, bingung ingin menjelaskan bagaimana pada sang keponakan kecil yang sangat uwu.

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang