47

7.9K 681 60
                                    

Hujan turun dengan deras begitu mereka sampai rumah.

Jieun langsung berlalu menuju kamar, dengan Taebum yang mengejar di belakangnya.

"Appa, kenapa?"

"Diam dulu, Tae" jawab Taebum tanpa menoleh.

"Pizza dan cola ku mana?"

Taebum berbalik, melempar kantong plastik yang dibawanya, kemudian lanjut menaiki tangga.

"Dasar appa, makanan kok dilempar lempar, untung aku bisa menangkapnya"

Segera membuka kantong plastik, mengeluarkan tiga kotak pizza dan beberapa cola dari sana, meletakkannya di meja"

"Hyung! Pizza dan cola nya sudah datang, kalian mau tidak?!" teriak Taehyung.

Mereka bertujuh duduk di karpet, melingkari meja.

Jungkook juga ikut makan, duduk di pangkuan Jimin.

Tadinya sudah kenyang, tapi melihat pizza keju kesukaannya, Jungkook jadi lapar lagi.

Tapi tidak ikut meminum cola, Jin sudah mengambilkan dua kotak susu pisang dari kulkas khusus untuknya.

"Appa! Eomma! Tidak ikut memakan pizza nya?!"

Tidak ada jawaban, dan Jimin masa bodoh dengan hal itu, yang penting dia sudah bertanya.

Biarkan saja Taebum dan Jieun di atas, tidak ikut berkumpul disini, kan malah mereka dapat jatah pizza nya lebih banyak, enak, hehe.

"Cudah, Tootie tenan" ucap Jungkook ketika Jimin hendak menyuapnya.

"Serius?"

"Um"

"Ayo dimakan lagi, tidak usah takut gemuk"

"Tootie benay benay cudah tenan, yun"

"Ya sudah kalau begitu, itu susu-nya dihabiskan, ya?"

Jungkook mengangguk semangat.

Benar benar tidak bisa menolak keberadaan susu pisang sepenuh apapun perutnya.

Naik kekamar, merebahkan diri di ranjangnya, menatap langit langit kamar, sambil menyedot susu pisang.

Melirik ke jendela kamarnya yang tirai-nya masih dibuka, mengamati hujan.

Bangkit dari ranjang, berjalan pelan menuju jendela, matanya berbinar, membayangkan kalau dia benar benar akan bermain di bawah guyuran hujan.

"Tootie maw main hujan, tapi ndak boyeh appa dan eomma, huhu"

Jungkook memiringkan kepala, tidak sengaja melihat jas hujan miliknya yang di gantung di lemari.

Ingin memakainya dan nekat bermain hujan, tapi ingat kalau dia belum bisa memakai baju sendiri.

Kalau minta tolong salah satu hyung nya, pasti tidak dibolehkan.

Jungkook keluar dari kamarnya, turun menggunakan tangga. Tidak menggunakan perosotan karena sedang tidak ingin membuat suara, karena kalau dia memakai perosotan, setelah sampai bawah pasti dia akan tertawa, dan itu akan menimbulkan suara.

Jadi memilih menuruni tangga pelan pelan, menuju ruang tengah.

Terdiam saat mendapati semua hyung nya yang tidur terkapar disana.

Beberapa ada di sofa, lainnya di karpet.

Kondisi ruang tengah benar benar kacau, kaleng cola yang berserakan di meja, kotak pizza yang terbuka, masih ada beberapa potong di dalamnya, dan televisi yang menyala dengan volume keras.

Jungkook mengendap endap, menuju pintu utama, membukanya perlahan agar tidak membangunkan semua orang, lalu menutupnya lagi.

Menatap berbinar, menuruni tangga kecil di teras, bermain hujan.

Awalnya hanya berjongkok dan memainkan air hujan yang membasahi tangannya, namun lama lama kemauan untuk berdiri dan bermain di bawah guyuran air hujan semakin besar.

Jadi Jungkook langsung saja berlari menerobos hujan, melompat lompat senang di halaman depan rumahnya.

Tertawa senang, ternyata bermain hujan itu benar benar menyenangkan.

Pokoknya setelah ini Jungkook akan mencium seluruh wajah Jimin dan Taehyung, juga memberikan beberapa kotak susu pisangnya untuk mereka.

"Hihi, ceyu cetayi, tapan tapan tayau hujan, Tootie maw main yadi ah"

"Uh, Chim yun dan Tae yun juda Tootie ajak nti"

Jungkook bermonolog sendiri, berlari mengitari halaman, sesekali berhenti untuk mendongak, lalu berlari lagi.

Tidak sadar kalau di ambang pintu, ada Jieun yang menatapnya garang, berdiri berkacak pinggang.

"Enak main hujan, hum?"

Jungkook membeku, menoleh patah patah kebelakang.

Seketika terduduk di rumput saat melihat Jieun yang tersenyum kearahnya.

Senyum Jieun terlihat menyeramkan, tolong selamatkan Jungkook.







TBC

Haii

Jangan lupa voment yaa, makasih.

Paipai~

Our Baby BunnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang