Dilarang membaca sebelum vote, playlist di mulmed (The Groove-Satu Mimpiku)
_____________Mau baca lebih banyak chat mereka? Follow instagramku @ fridaywattpad yaw!
_______________
"Na..." Ketiga orang yang datang berbarengan itu langsung memeluk erat Kana dan tanpa sadar menangis di pundak gadis itu. "Maafin kita, Na..."
"Hiks... Maafin kita gagal jadi sahabat baik buat kamu, Na...."
Kana mengangguk-anggukan kepalanya, bingung. Apa yang membuat sahabat-sahabatnya ini menangis dan merasa bersalah? Atau mereka baru saja mengetahui fakta ayahnya yang dipidana?
"Eh iya iya dimaafin," Ucap Kana usai mereka melepas pelukannya. "Kok kamu nangis sih, Yan, tumben. Ada apa sih?"
Rayan menghapus air matanya, gengsi. "Akhirnya kamu buka juga pintunya, Na. Selama ini kita ke rumahmu pasti nggak ada orang, kayak rumah angker tau nggak!"
"Lah?" Kana melongo menatap pintu gerbang yang tidak tergembok. Ah astaga, pantas mereka semudah itu masuk karena Om Gatra sudah tak lagi menerapkan keamanan seperti dulu.
"Udah kita mau duduk, Na! Kangen banget sama rumah Pak Jenderal," Celetuk Rayan yang mengajak ketiga teman perempuannya masuk ke ruang tamu rumah itu.
"Nggak berubah, ini pasti foto pernikahan tantenya tantemu yang kamu ceritain itu ya?" Fokus mata Rayan langsung berubah ke figura kecil yang di dalamnya ada potret perempuan bergaun putih bersih dengan pria berjas rapi di sebelahnya.
Kana memang mengalibi bahwa orang lain yang menikah, bukan dirinya saat tanpa sadar mulutnya keceplosan.
Ya, tak salah, itu adalah foto pernikahan Kana dan Gatra yang sengaja Kana pasang di ruang tamu. Di sisi bawah terdapat dua figura kecil yang terpampang foto formal saat mereka pengajuan dulu.
"Gila keluarga militer, dapetnya pasti nggak jauh-jauh dari abdi negara," Celetuk Kia saat mereka berjalan mendekati figura kecil tersebut.
Mata Kana melotot dan buru-buru berlari. Tangannya dengan sigap menutup figura tersebut hingga sahabat-sahabatnya tak mampu melihat wajahnya dan Om Gatra di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...