silent reader yg baca ceritaku tanpa vote dan komen aku anggep berhutang nnti ku tagih di akhirat🤏🏻😘 krn baca di sini GRATIS tinggal vomment apa susahnya?
YOKK MOWTEASLIMNYA KAK FRESH BARU DIPRODUKSI, exp lebih lama! Langsung ke shopee mowteaslim🥰
_______________116A | Hubungan Jarak Jauh (HANYA UNTUK DEWASA)
Playlist 🎧 My All (Larisaa Lambert)
________________
"Abang..." Air mata itu menjadi sambutan kala Gatra menghubungi Kana jauh di sana. "Kana minta ampunnya Abang... hiks..."
Kening Gatra mengernyit, "Adek kalo Abang telfon sering nangis, kenapa?" Tanyanya dengan nada lembut.
"Kana minta maafnya Abang... hiks... Kana minta ampunnya Abang," Wanita hamil itu benar-benar sesegukan dalam tangisnya. Seakan penyesalan yang ia rasa begitu besar.
"Mata Adek sembab banget, nangis terus Adek pasti ya," Tutur Gatra dengan ekspresi khawatirnya. "Adek minta maaf buat apa?"
Kali ini kepala Kana menggeleng, "Kana udah jahatin Abang... Kana udah fitnah Abang yang enggak-enggak... Kana juga udah banyak bohongi Abang," Gumamnya pelan. "Kana minta ampunnya Abang... Kana bukan istri yang..."
"Abang maafin Adek," Jawab Gatra dengan cepat. Tak ingin istrinya melanjutkan kalimatnya tadi.
Bagi Gatra, Kana adalah sebaik-baiknya bentuk istri di dunia yang Allah beri untuknya. Anugerah paling indah yang pernah ia rasa.
"Cup cup, udah Adek jangan nangis, nanti anak Abang sedih kalo Ibu sedih," Tuturnya menenangkan Kana. "Adek ada tau sesuatu ya?"
Kepala wanita hamil itu mengangguk pelan. Ia takut sekali bila Gatra akan murka, tapi malam ini, ia yakin, suaminya tidak akan murka sebab pria itu sudah mengampuninya lebih dahulu.
"Kana udah tau apa yang terjadi, Kana udah tau kenapa Abang lakuin semua ini. Kana pun tau maksud Abang bilang demi ngelindungin Ibu dan Kana itu apa."
Kening Gatra seketika mengernyit mendengar penuturan istrinya. Ia tidak pernah mengutarakan segalanya pada wanitanya tersebut, darimana Kana mengetahuinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara Ajudan
Romance[CERITA DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM BISA BACA LENGKAP!] "Ayo pengajuan," Suara berat itu berhasil membuat mata lawan bicaranya sontak terbelalak. "Tapi..." Kana menggantungkan kalimatnya, "Aku nggak mau semua ini cuma karena Ayah," ucapnya lesu...