53 | Mimpi Basah

24.7K 3.1K 194
                                    

SEBELUM BACA HARAP VOTE!! JANGAN DISKIP KARNA ADA BERITA PENTING!!!!





PROMO MENJELANG KEMERDEKAAN!! AAA BS LANGSUNG KE SHOPEE DAN IG @MOWTEASLIM ATAU KE WA AJA SKRG YUKKK STOK MULAI MENIPIS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PROMO MENJELANG KEMERDEKAAN!! AAA BS LANGSUNG KE SHOPEE DAN IG @MOWTEASLIM ATAU KE WA AJA SKRG YUKKK STOK MULAI MENIPIS!

___________

Haram baca sebelum follow dan vote!

__________

"Baris yang bener!" Suara bentakan cowok dengan jas alamamater dan kain tertulis fakultas mereka yang terikat di kepalanya itu terdengar menggelegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baris yang bener!" Suara bentakan cowok dengan jas alamamater dan kain tertulis fakultas mereka yang terikat di kepalanya itu terdengar menggelegar. Membuat Kana berlari ke arah barisan dan bergidik ngeri.

"Cowok kanan, cewek kiri!" Teriaknya lagi. Kana melirik Rayan di sampingnya dengan mata menyipit karena silau matahari yang berlebihan. "Ceweknya dilindungi!"

Tubuhnya ia miringkan ke arah Rayan agar bisikkannya terdengar, "Kayaknya kakaknya belom sarapan jadi marah-marah mulu," Bisiknya pelan pada Rayan.

"Hmmm..." Suara kakak tingkat itu tiba-tiba terdengar dari belakang tubuh Kana. Sontak saja gadis itu menegang seketika. "Yuk lanjutin ngobrolnya di depan! CEPET!"

Kana meringis mengikuti langkah tubuh Rayan yang pasrah berjalan mengikuti perintah kakak tingkat galak itu. "Demi apa, Yan, kita disuruh ngobrol di panggung?" Tanya Kana berbisik.

"Bukan di panggung, Buk! Di depan mahasiswa lainnya!" Balas Rayan yang kesal pada Kana. Gadis itu berhasil membuat hari pertamanya di kampus hancur begitu saja.

"Ngobrolin apa tadi?" Kakak tingkat yang tingginya jauh melampaui Kana itu bersedekap dada menatap tajam kedua adik tingkatnya itu.

"Eumm," Kana mendongak menatap bibir cowok itu, "Kak tapi Rayan ini nggak ngomong apa-apa. Itu... dari tadi saya yang ngajak dia ngomong."

Eh?

Tentu saja pernyataan itu membuat Rayan menoleh terkejut dengan apa yang Kana utarakan. Memang kenyataannya begitu bukan? Rayan hanya diam saja. Kana lah yang berbincang sedari tadi.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang