121B | Tawanan dan Pengorbanan

4.5K 541 46
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku mau minta maaf sebesar2nya yaa kalo orderan bbrp waktu lalu banyak yg ke cancel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku mau minta maaf sebesar2nya yaa kalo orderan bbrp waktu lalu banyak yg ke cancel. aku akui kesalahan dan keteledoran dari pihak kami yg tidak crosscheck lagi. Mohon maaf banget ya, ke depannya bakal jd pelajaran kami kalo udah diambil kurir ttp harus make sure resi mereka update🙏🏻🥹

temen2 yg orderannya ke cancel boleh banget kalo mau order ulang, inshaallah ada mini gift permintaan maaf khusus dari mowteaslim💕

💕Shopee = mowteaslim / 0896032104731

___________

Chapter ini panjang, tolong jgn pelit vomment kalo masih mau cerita ini BISA DIBACA GRATIS DI WATTPAD💪🏻😊

lihat trailers di ig ku dulu yaa @ fridaywattpad! atau cek postingan wattpadku ada linknya aku taruh disana
__________

"Ke rumahku?" Cowok tambun itu menggeleng keras. "Janganlah, ke rumah Kana aja mumpung nggak ada Om galak."

"Yan, kita nggak pernah loh ke rumah kamu," Tutur Kia pada sahabatnya itu. "Ke rumah Sesha sering, rumahku apalagi, Kana juga pernah walaupun ribet banget ajudan Ayahnya."

Cowok itu tampak berpikir sejenak sebelum ia menggeleng. "Ke mall aja yuk, katanya ada pameran."

"Hmm..." Kana bersuara. "Di rumahnya nimbun emas kali kaya si Qorun, takut kita curi. Mobilmu banyak aja kita nggak pernah nyuri kok, ya kalo aku sih karna emang nggak nyetir."

Kana sengaja memancingnya agar mengiyakan permintaan mereka untuk segera berkunjung ke rumah Rayan. Entah berapa tahun mereka berteman, sekalipun tak pernah menginjak rumah seorang Rayan.

Rayan menggelengkan kepala, "Rumahku ya sama aja kaya rumah kalian. Lagian mau ngapain sih? Orangtuaku sibuk ketemu client di luar kota."

"Nah! Mumpung tuh, bisa kita acak-acak rumah Rayan!"

Dengan berat hati cowok itu menghela napas dan mengangguk, "Oke sekali aja ke rumahku ya," Ucapnya lagi.

Mereka memang tidak pernah benar-benar mengunjungi rumah keluarga Rayan. Biasanya, hanya ke ruko showroom mobil ayahnya Rayan saja.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang